{"title":"IDEOLOGICAL CONTESTATION ON YOUTUBE BETWEEN SALAFI AND NAHDHATUL ‘ULAMA IN INDONESIA","authors":"Ulvah Nur'aeni, Arfian Hikmat Ramdan","doi":"10.30821/jcims.v7i1.15244","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: This research spotlights YouTube’s utilization as a platform for intriguing Muslims and proselytizing Salafi and Nahdhatul 'Ulama's (NU) doctrines in the context of ideological contestation in Indonesia. This aim was motivated by the struggle for religious authority between NU and Salafis that has occurred in Indonesia since the beginning of the emergence of Salafis in the 1970s. The doctrine of Puritanism brought by Salafis is the key to the ideological battle with NU, which has the opposite doctrine. Thus, the contestation spread to the fight for the masses. One medium used as an object for spreading doctrine is YouTube. This use of YouTube is encouraged by their awareness that YouTube is an effective platform for proselytizing and arguing with each other. Therefore, this research explores the ideological contestation of the two groups from the aspect of the doctrine they spread and the ways they attract the masses by analyzing lecture videos from YouTube channels affiliated with each group. Based on the content and video quantity, this research argues that the massive method of being charged with Salafis is slowly becoming a strong challenge for the existence of NU. The method used is a theory by Heidi A. Campbell regarding online authority.Keywords: Ideological Contestation, Nahdhatul ‘Ulama, Religious Authority, Salafi, YouTube.Abstrak: Penelitian ini menyoroti penggunaan YouTube sebagai platform untuk membangkitkan minat umat Islam dan menyebarkan doktrin Salafi dan Nahdhatul 'Ulama (NU) dalam konteks kontestasi ideologi di Indonesia. Tujuan ini dilatarbelakangi oleh perebutan otoritas keagamaan antara NU dan Salafi yang terjadi di Indonesia sejak awal kemunculan Salafi pada tahun 1970-an. Doktrin puritanisme yang dibawa oleh Salafi menjadi kunci pertarungan ideologis dengan NU yang memiliki doktrin sebaliknya. Dengan demikian, kontestasi menyebar dalam konteks perebutan massa. Salah satu media yang digunakan sebagai sarana penyebaran doktrin adalah YouTube. Penggunaan YouTube ini didorong oleh kesadaran mereka bahwa YouTube adalah platform yang efektif untuk berdakwah dan saling berdebat. Oleh karena itu, penelitian ini mengeksplorasi kontestasi ideologi kedua kelompok tersebut dari aspek doktrin yang mereka sebarkan dan bagaimana menarik massa dengan menganalisis video ceramah dari video YouTube yang berafiliasi dengan masing-masing kelompok. Berdasarkan kuantitas konten dan video, penelitian ini berargumen bahwa metode masif yang digunakan oleh Salafi perlahan menjadi tantangan kuat bagi eksistensi NU. Metode yang digunakan adalah teori Heidi A. Campbell mengenai otoritas online.Kata Kunci: Kontestasi Ideologi, Nahdhatul ‘Ulama, Otoritas Keagamaan, Salafi, YouTube","PeriodicalId":52954,"journal":{"name":"Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30821/jcims.v7i1.15244","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract: This research spotlights YouTube’s utilization as a platform for intriguing Muslims and proselytizing Salafi and Nahdhatul 'Ulama's (NU) doctrines in the context of ideological contestation in Indonesia. This aim was motivated by the struggle for religious authority between NU and Salafis that has occurred in Indonesia since the beginning of the emergence of Salafis in the 1970s. The doctrine of Puritanism brought by Salafis is the key to the ideological battle with NU, which has the opposite doctrine. Thus, the contestation spread to the fight for the masses. One medium used as an object for spreading doctrine is YouTube. This use of YouTube is encouraged by their awareness that YouTube is an effective platform for proselytizing and arguing with each other. Therefore, this research explores the ideological contestation of the two groups from the aspect of the doctrine they spread and the ways they attract the masses by analyzing lecture videos from YouTube channels affiliated with each group. Based on the content and video quantity, this research argues that the massive method of being charged with Salafis is slowly becoming a strong challenge for the existence of NU. The method used is a theory by Heidi A. Campbell regarding online authority.Keywords: Ideological Contestation, Nahdhatul ‘Ulama, Religious Authority, Salafi, YouTube.Abstrak: Penelitian ini menyoroti penggunaan YouTube sebagai platform untuk membangkitkan minat umat Islam dan menyebarkan doktrin Salafi dan Nahdhatul 'Ulama (NU) dalam konteks kontestasi ideologi di Indonesia. Tujuan ini dilatarbelakangi oleh perebutan otoritas keagamaan antara NU dan Salafi yang terjadi di Indonesia sejak awal kemunculan Salafi pada tahun 1970-an. Doktrin puritanisme yang dibawa oleh Salafi menjadi kunci pertarungan ideologis dengan NU yang memiliki doktrin sebaliknya. Dengan demikian, kontestasi menyebar dalam konteks perebutan massa. Salah satu media yang digunakan sebagai sarana penyebaran doktrin adalah YouTube. Penggunaan YouTube ini didorong oleh kesadaran mereka bahwa YouTube adalah platform yang efektif untuk berdakwah dan saling berdebat. Oleh karena itu, penelitian ini mengeksplorasi kontestasi ideologi kedua kelompok tersebut dari aspek doktrin yang mereka sebarkan dan bagaimana menarik massa dengan menganalisis video ceramah dari video YouTube yang berafiliasi dengan masing-masing kelompok. Berdasarkan kuantitas konten dan video, penelitian ini berargumen bahwa metode masif yang digunakan oleh Salafi perlahan menjadi tantangan kuat bagi eksistensi NU. Metode yang digunakan adalah teori Heidi A. Campbell mengenai otoritas online.Kata Kunci: Kontestasi Ideologi, Nahdhatul ‘Ulama, Otoritas Keagamaan, Salafi, YouTube
摘要:本研究聚焦于在印尼意识形态之争的背景下,YouTube作为吸引穆斯林和改变萨拉菲派(Salafi)和Nahdhatul’Ulama (NU)教义的平台。这一目标的动机是自20世纪70年代萨拉菲派出现以来在印度尼西亚发生的NU和萨拉菲派之间争夺宗教权威的斗争。萨拉菲派带来的清教主义教义是与持相反教义的北方大学进行思想斗争的关键。这样,争夺就扩大为争取群众的斗争。一个用来传播教义的媒介是YouTube。他们意识到YouTube是一个有效的传教和相互争论的平台,这鼓励了他们使用YouTube。因此,本研究通过分析这两个团体所属的YouTube频道的讲座视频,从他们传播的教义和吸引大众的方式来探讨这两个团体的意识形态之争。基于视频内容和视频数量,本研究认为,Salafis的大规模收费方式正在慢慢成为NU生存的一个强大挑战。使用的方法是Heidi a . Campbell关于网络权威的理论。关键词:意识形态之争,Nahdhatul ' Ulama,宗教权威,萨拉菲,YouTube摘要:Penelitian ini menyoroti penggunaan YouTube sebagai平台untuk membangkitkan minat umat Islam dan menyebarkan doktrin Salafi dan Nahdhatul 'Ulama (NU) dalam konteks kontestasi ideology di Indonesia。图胡尼尼dilatarbelakangi oleh perebutan otoritas keagamaan antara NU dan Salafi yang terjadi di印度尼西亚sejak awal kemunculan Salafi pada tahun 1970-an。Doktrin清教主义yang dibawa oleh Salafi menjadi kunci pertarungan意识形态dengan NU yang memiliki Doktrin sebaliknya。邓干德米克安,kontestasi menyebar dalam konteks perebutan massa。Salah satu media yang digunakan sebagai sarana penyebaran doktrin adalah YouTube。彭古南YouTube ini didorong oleh kesadaran mereka bahwa YouTube adalah平台yang efektif untuk berdakwah dan销售辩论。Oleh karena, penelitian ini mengeksplorasi kontestasi意识形态kedua kelompok tersebut dari讲话doktrin yang mereka sebarkan dan bagaimana menarik massa dengan menganalis视频ceramah dari视频YouTube yang berafiliasi dengan masing-masing kelompok。Berdasarkan kuantitas kontendan视频,penelitian ini berargumen bahwa方法masif yang digunakan oleh Salafi perlahan menjadi tantanangan kuat bagi eksistensi NU。Metode yang digunakan adalah teori Heidi A. Campbell mengenai otoritas online。Kata Kunci: Kontestasi Ideologi, Nahdhatul ' Ulama, Otoritas Keagamaan, Salafi, YouTube