Internalisasi Nilai-Nilai Relief Candi Penataran Dalam Pembelajaran Sejarah Untuk Menumbuhkan Kesadaran Budaya

Achmad Pandu Septiawan, L. Agung, D. Djono
{"title":"Internalisasi Nilai-Nilai Relief Candi Penataran Dalam Pembelajaran Sejarah Untuk Menumbuhkan Kesadaran Budaya","authors":"Achmad Pandu Septiawan, L. Agung, D. Djono","doi":"10.17977/um022v3i22018p103","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kebudayaan adalah jati diri bangsa untuk membangun kejayaan peradaban dalam sebuah negeri. Melalui kebudayaan generasi muda diharapkan untuk mampu menghargai harkat dan martabat bangsa serta mengetahui perjalanan sejarah yang telah dilewati oleh negeri ini. Namun dalam kenyataanya kesadaran budaya dari para generasi muda sudah mulai tergerus arus globalisasi, hal ini membuat kebudayaan di dalam negeri mulai menurun daya tariknya. Fenomena kesadaran budaya yang mulai menurun saat ini disebabkan oleh kurangnya penanaman pendidikan karakter di dalam sistem pendidikan Indonesia. Pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah diperlukan untuk menguatkan jati diri bangsa melalui kebudayaan untuk menghadapi dampak negatif dari arus globalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Memasukkan nilai-nilai yang ada pada relief candi penataran dalam pembelajaran sejarah. 2) Menumbuhkan kesadaran budaya melalui nilai-nilai relief candi Penataran. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Relief-relief yang terdapat di candi Penataran antara lain mengisahkan cerita tentang Sri Tanjung, Sang Setyawan, Bubuksah Gagangaking, Ramayana, Kresnayana dan hewan-hewan atau fabel. Dalam relief tersebut sarat akan kandungan nilai religius, jujur, tolerasi, kerja keras dan tanggung jawab yang dapat dimasukan ke dalam pembelajaran sejarah untuk menambah pengetahuan generasi muda tentang warisan kebudayaan dari para leluhur di masa lalu. Upaya dalam menumbuhkan kesadaran budaya generasi muda adalah: 1) Pengetahuan akan adanya berbagai kebudayaan suku bangsa yang masing-masing mempunyai jati diri beserta keunggulan-keunggulanya, 2) Sikap terbuka untuk menghargai dan berusaha memahami kebudayaan suku-suku bangsa di luar suku bangsanya sendiri, 3) Pengetahuan akan adanya riwayat perkembangan budaya di berbagai tahap masa silam, 4) Pengertian di samping merawat dan mengembangkan unsur-unsur warisan budaya, kita sebagai bangsa Indonesia yang bersatu juga sedang mengembangkan sebuah kebudayaan baru, yaitu kebudayaan nasional. DOI: 10.17977/um022v3i22018p095","PeriodicalId":32226,"journal":{"name":"Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um022v3i22018p103","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Kebudayaan adalah jati diri bangsa untuk membangun kejayaan peradaban dalam sebuah negeri. Melalui kebudayaan generasi muda diharapkan untuk mampu menghargai harkat dan martabat bangsa serta mengetahui perjalanan sejarah yang telah dilewati oleh negeri ini. Namun dalam kenyataanya kesadaran budaya dari para generasi muda sudah mulai tergerus arus globalisasi, hal ini membuat kebudayaan di dalam negeri mulai menurun daya tariknya. Fenomena kesadaran budaya yang mulai menurun saat ini disebabkan oleh kurangnya penanaman pendidikan karakter di dalam sistem pendidikan Indonesia. Pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah diperlukan untuk menguatkan jati diri bangsa melalui kebudayaan untuk menghadapi dampak negatif dari arus globalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Memasukkan nilai-nilai yang ada pada relief candi penataran dalam pembelajaran sejarah. 2) Menumbuhkan kesadaran budaya melalui nilai-nilai relief candi Penataran. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Relief-relief yang terdapat di candi Penataran antara lain mengisahkan cerita tentang Sri Tanjung, Sang Setyawan, Bubuksah Gagangaking, Ramayana, Kresnayana dan hewan-hewan atau fabel. Dalam relief tersebut sarat akan kandungan nilai religius, jujur, tolerasi, kerja keras dan tanggung jawab yang dapat dimasukan ke dalam pembelajaran sejarah untuk menambah pengetahuan generasi muda tentang warisan kebudayaan dari para leluhur di masa lalu. Upaya dalam menumbuhkan kesadaran budaya generasi muda adalah: 1) Pengetahuan akan adanya berbagai kebudayaan suku bangsa yang masing-masing mempunyai jati diri beserta keunggulan-keunggulanya, 2) Sikap terbuka untuk menghargai dan berusaha memahami kebudayaan suku-suku bangsa di luar suku bangsanya sendiri, 3) Pengetahuan akan adanya riwayat perkembangan budaya di berbagai tahap masa silam, 4) Pengertian di samping merawat dan mengembangkan unsur-unsur warisan budaya, kita sebagai bangsa Indonesia yang bersatu juga sedang mengembangkan sebuah kebudayaan baru, yaitu kebudayaan nasional. DOI: 10.17977/um022v3i22018p095
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
救济价值的内化——兼论历史学习中的文化意识提升
文化是一个国家的本质,在一个国家里建立平民的成功。希望通过年轻一代的文化,能够欣赏国家的尊严和尊严,了解国家的历史。但事实上,年轻一代的文化意识已经开始动摇全球化的潮流,这导致了该国文化的衰落。由于印尼教育系统缺乏品格教育,目前文化意识开始下降。历史上的品格教育需要通过文化来加强国家的自我,以应对全球化带来的负面影响。本研究旨在:1)将糖果救济升级中存在的价值观纳入历史学习。2) 通过提升糖果救济价值来提高文化意识。本研究采用描述性定性研究。数据收集技术是通过观察、访谈、图书馆研究和文献资料进行的。在升级糖果中发现的救济品证实了有关Sri Tanjung、Sang Setyawan、Bubuksah Gagangaking、Ramayana、Kresnayana和动物或寓言的故事。在浮雕中,它讲述了宗教价值观、诚实、宽容、勤奋和责任的内容,这些内容可以融入历史学习中,以增加年轻一代对祖先过去文化遗产的了解。提高年轻一代意识的任务是:1)了解每个民族都有自我和自豪感的不同文化,2)了解超越本国人民的民族文化,3)了解过去文化的历史,4) 除了处理和开发文化遗产元素,我们作为一个团结的印尼民族,也在开发一种新的文化,即民族文化。DOI:10.17977/um022v3i2018p095
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
24 weeks
期刊最新文献
Application of media notion to improve students' critical thinking through TaRl learning at SMAN 6 Malang Student team achievement division model assisted by card media in social studies learning Implication of fitrah based education in social studies learning (A case study at Sekolah Alam Yogyakarta) The effectiveness of differentiated learning in Geography subject, anthroposphere material, for grade X at SMAN 4 Sidoarjo Tanggapan Masyarakat terhadap Pondok Pesantren Darul Ilmi dalam perspektif pendidikan
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1