{"title":"ANALISIS PERUBAHAN KONSENTRASI TOTAL SUSPENDED SOLID SECARA MULTITEMPORAL MENGGUNAKAN CITRA SENTINEL 2A (STUDI KASUS: DANAU RAWA PENING, JAWA TENGAH)","authors":"Bandi Sasmito, Nurhadi Bashit, Erliza Rachmadiana","doi":"10.14710/teknik.v43i2.46469","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstrakDanau Rawa Pening merupakan danau alami yang termasuk danau prioritas utama untuk dilakukan restorasi karena pertumbuhan eceng gondok yang tinggi. Pertumbuhan eceng gondok menyebabkan tertutupnya permukaan air danau dan penumpukan sedimen di dasar perairan. Sedimentasi adalah salah satu faktor penyebab munculnya Total Suspended Solid (TSS) yang menggambarkan kualitas perairan. Pemantauan perubahan kualitas perairan dapat dilakukan dengan melakukan pemetaan menggunakan metode pengindraan jauh. Pada penelitian ini pemetaan TSS dilakukan guna mencari algoritma empiris yang sesuai dengan kondisi Danau Rawa Pening dan menganalisis sebaran konsentrasi TSS melalui algoritma yang didapat. Metode yang digunakan dalam analisis konsentrasi TSS adalah pembangunan model algoritma melalui regresi data reflektan Citra Sentinel 2A tahun 2021 band 1 – 8A yang memiliki kemungkinan tinggi dalam penyerapan dan hamburan balik dari objek air dengan data TSS in situ. Percobaan penerapan regresi dipakai jika nilai ≥ 0,5 yang menunjukkan adanya hubungan keterkaitan yang kuat antara variabel TSS in situ dan nilai reflektans band. Hasil dari penelitian ini berupa 2 model dengan nilai ≥ 0,5 yaitu model persamaan regresi berganda menggunakan ratio band , nilai sebesar 0,620 dan persamaan regresinya . Sebaran konsentrasi TSS di Danau Rawa Pening memenuhi kriteria baku mutu air dengan sebagian besar berada pada kelas I dan sebagaian kecil berada kelas II, III, dan IV. Konsentrasi tertinggi menggunakan perhitungan algoritma ratio band 4/6 pada tahun 2021 sebesar 0 – 258,91 mg/L dan terendah pada tahun 2020 sebesar 0 – 6,13 mg/L. ","PeriodicalId":30795,"journal":{"name":"Teknik","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Teknik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/teknik.v43i2.46469","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
AbstrakDanau Rawa Pening merupakan danau alami yang termasuk danau prioritas utama untuk dilakukan restorasi karena pertumbuhan eceng gondok yang tinggi. Pertumbuhan eceng gondok menyebabkan tertutupnya permukaan air danau dan penumpukan sedimen di dasar perairan. Sedimentasi adalah salah satu faktor penyebab munculnya Total Suspended Solid (TSS) yang menggambarkan kualitas perairan. Pemantauan perubahan kualitas perairan dapat dilakukan dengan melakukan pemetaan menggunakan metode pengindraan jauh. Pada penelitian ini pemetaan TSS dilakukan guna mencari algoritma empiris yang sesuai dengan kondisi Danau Rawa Pening dan menganalisis sebaran konsentrasi TSS melalui algoritma yang didapat. Metode yang digunakan dalam analisis konsentrasi TSS adalah pembangunan model algoritma melalui regresi data reflektan Citra Sentinel 2A tahun 2021 band 1 – 8A yang memiliki kemungkinan tinggi dalam penyerapan dan hamburan balik dari objek air dengan data TSS in situ. Percobaan penerapan regresi dipakai jika nilai ≥ 0,5 yang menunjukkan adanya hubungan keterkaitan yang kuat antara variabel TSS in situ dan nilai reflektans band. Hasil dari penelitian ini berupa 2 model dengan nilai ≥ 0,5 yaitu model persamaan regresi berganda menggunakan ratio band , nilai sebesar 0,620 dan persamaan regresinya . Sebaran konsentrasi TSS di Danau Rawa Pening memenuhi kriteria baku mutu air dengan sebagian besar berada pada kelas I dan sebagaian kecil berada kelas II, III, dan IV. Konsentrasi tertinggi menggunakan perhitungan algoritma ratio band 4/6 pada tahun 2021 sebesar 0 – 258,91 mg/L dan terendah pada tahun 2020 sebesar 0 – 6,13 mg/L.