{"title":"PERILAKU SINTAKSIS VERBA INFLEKSIONAL BAHASA INDONESIA ( SYNTACTIC CATEGORIES OF INFLECTIONAL VERBS IN INDONESIAN LANGUAGE )","authors":"W. Wagiran","doi":"10.36567/JALABAHASA.V13I1.44","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pembahasan infleksi tidak dapat dilepaskan dari sintaksis karena membicarakan infleksi berarti membicarakan morfosintaksis. Penelitian perilaku sintaksis verba infleksional ini merupakan pelengkap hasil-hasil penelitian sebelumnya. Berdasarkan kajian perilaku sintaksis verba infleksional bahasa Indonesia teridentifikasi bahwa verba infleksional bahasa Indonesia memiliki perilaku sintaksis (1) dwitransitif yang memerlukan tiga nomina sebagai argumen sebagai argumen yang merealisasikan kasus agen, benefaktif, dan pengalami, (2) ekatransitif yang memerlukan dua nomina sebagai argumen untuk merealisasikan kasus agen dan objek, (3) verba tak transitif berpelengkap manasuka yang membutuhkan kehadiran nomina sebagai realisasi kasus agen dan pengalami, (4) verba taktransitif berpelengkap wajib yang juga membutuhkan dua nomina sebagai realisasi kasus agen dan pengalami, (5) verba taktransitif takberpelengkap yang membutuhkan kehadiran satu nomina sebagai realisasi kasus pengalami. ABSTRACT Discussion on infl ection could not be separated from syntax since it is related to morphosyntactic.This research in syntactic category of infl ectional verbs is conducted as an addition to complete the previous researches. Based on the research, the syntactic category of the infl ectional verbs are identifi ed (1) ditransitive with three nouns as arguments and realization of agent case, benefactive,experiencer, (2) transitive with two nouns as arguments and realization of object and agent case,(3) arbitrary complemented intransitive verbs with nouns as the realization of agent and experience case, (4) complemented intransitive verbs also with two nouns as the realization of agent and experience case, (5) noncomplementary intransitive verbs with one noun as the realization of experiencer case.","PeriodicalId":49022,"journal":{"name":"Jala","volume":"13 1","pages":"61-72"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2017-09-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jala","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36567/JALABAHASA.V13I1.44","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q","JCRName":"Health Professions","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pembahasan infleksi tidak dapat dilepaskan dari sintaksis karena membicarakan infleksi berarti membicarakan morfosintaksis. Penelitian perilaku sintaksis verba infleksional ini merupakan pelengkap hasil-hasil penelitian sebelumnya. Berdasarkan kajian perilaku sintaksis verba infleksional bahasa Indonesia teridentifikasi bahwa verba infleksional bahasa Indonesia memiliki perilaku sintaksis (1) dwitransitif yang memerlukan tiga nomina sebagai argumen sebagai argumen yang merealisasikan kasus agen, benefaktif, dan pengalami, (2) ekatransitif yang memerlukan dua nomina sebagai argumen untuk merealisasikan kasus agen dan objek, (3) verba tak transitif berpelengkap manasuka yang membutuhkan kehadiran nomina sebagai realisasi kasus agen dan pengalami, (4) verba taktransitif berpelengkap wajib yang juga membutuhkan dua nomina sebagai realisasi kasus agen dan pengalami, (5) verba taktransitif takberpelengkap yang membutuhkan kehadiran satu nomina sebagai realisasi kasus pengalami. ABSTRACT Discussion on infl ection could not be separated from syntax since it is related to morphosyntactic.This research in syntactic category of infl ectional verbs is conducted as an addition to complete the previous researches. Based on the research, the syntactic category of the infl ectional verbs are identifi ed (1) ditransitive with three nouns as arguments and realization of agent case, benefactive,experiencer, (2) transitive with two nouns as arguments and realization of object and agent case,(3) arbitrary complemented intransitive verbs with nouns as the realization of agent and experience case, (4) complemented intransitive verbs also with two nouns as the realization of agent and experience case, (5) noncomplementary intransitive verbs with one noun as the realization of experiencer case.