{"title":"Keanekaragaman dan distribusi lumut terestrial di lereng selatan Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah","authors":"Heri Sujadmiko, Adin Fikri Al Farabi","doi":"10.24843/jbiounud.2023.v27.i01.p01","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Gunung Lawu merupakan gunung yang terletak di perbatasan antara Jawa Tengah yang memiliki iklim cenderung basah dan Jawa Timur yang cenderung kering. Kenyataan tersebut menjadikan Gunung Lawu memiliki kondisi lingkungan yang khas sebagai tempat tumbuhnya berbagai macam tumbuhan, khususnya tumbuhan lumut. Lumut memiliki peran penting dalam ekosistem hutan pegunungan. Penelitian mengenai keanekaragaman dan distribusi lumut terestrial di lereng timur Gunung Lawu telah ada publikasinya, sedangkan di lereng selatan belum ada publikasinya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keanekaragaman dan distribusi lumut terestrial di lereng selatan Gunung Lawu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penjelajahan untuk menentukan keanekaragaman lumut dan metode kuadrat dengan plot 15x15 cm untuk menentukan distribusi lumut. Analisis distribusi ditentukan berdasarkan Dominansi, Densitas, Frekuensi, dan Nilai Penting. Hasil identifikasi lumut yang dikoleksi yaitu Marchantia palmata Reinw., Nees & Blume, Marchantia polymorpha L., Asterella limbata D.G. Long & Grolle, Reboulia hemisphaerica (L.) Raddi, Scapania javanica Gottsche, Heteroscyphus coalitus (Hook.) Schiffn., Bazzania tridens (Reinw., Blume & Nees) Trevis., Anthoceros fusiformis Aust., Fissidens zollingeri Mont., Polytrichum formosum Hedw., Thuidium plumulosum Dozy & Molk., Ectropothecium buitenzorgii Mitt., Acroporium lamprophyllum Mitt., Leucobryum javense Mitt., Campylopus umbellatus Par., Dicranoloma assimile Par., Dicranella setifera Jaeg., Plagiomnium rhynchophorum (Hook.) T.J. Kop., Philonotis mollis Mitt., Bryum billardieri Schwagr., dan Pyrrhobryum spiniforme Mitt. Dari 21 spesies tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu Hepaticopsida, Anthocerotopsida, dan Bryopsida. Spesies lumut dengan distribusi yang luas dan merata yaitu Acroporium lamprophyllum dengan indeks nilai penting sebesar 60,14%.","PeriodicalId":53348,"journal":{"name":"Jurnal Biologi Udayana","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Biologi Udayana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jbiounud.2023.v27.i01.p01","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Gunung Lawu merupakan gunung yang terletak di perbatasan antara Jawa Tengah yang memiliki iklim cenderung basah dan Jawa Timur yang cenderung kering. Kenyataan tersebut menjadikan Gunung Lawu memiliki kondisi lingkungan yang khas sebagai tempat tumbuhnya berbagai macam tumbuhan, khususnya tumbuhan lumut. Lumut memiliki peran penting dalam ekosistem hutan pegunungan. Penelitian mengenai keanekaragaman dan distribusi lumut terestrial di lereng timur Gunung Lawu telah ada publikasinya, sedangkan di lereng selatan belum ada publikasinya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keanekaragaman dan distribusi lumut terestrial di lereng selatan Gunung Lawu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penjelajahan untuk menentukan keanekaragaman lumut dan metode kuadrat dengan plot 15x15 cm untuk menentukan distribusi lumut. Analisis distribusi ditentukan berdasarkan Dominansi, Densitas, Frekuensi, dan Nilai Penting. Hasil identifikasi lumut yang dikoleksi yaitu Marchantia palmata Reinw., Nees & Blume, Marchantia polymorpha L., Asterella limbata D.G. Long & Grolle, Reboulia hemisphaerica (L.) Raddi, Scapania javanica Gottsche, Heteroscyphus coalitus (Hook.) Schiffn., Bazzania tridens (Reinw., Blume & Nees) Trevis., Anthoceros fusiformis Aust., Fissidens zollingeri Mont., Polytrichum formosum Hedw., Thuidium plumulosum Dozy & Molk., Ectropothecium buitenzorgii Mitt., Acroporium lamprophyllum Mitt., Leucobryum javense Mitt., Campylopus umbellatus Par., Dicranoloma assimile Par., Dicranella setifera Jaeg., Plagiomnium rhynchophorum (Hook.) T.J. Kop., Philonotis mollis Mitt., Bryum billardieri Schwagr., dan Pyrrhobryum spiniforme Mitt. Dari 21 spesies tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu Hepaticopsida, Anthocerotopsida, dan Bryopsida. Spesies lumut dengan distribusi yang luas dan merata yaitu Acroporium lamprophyllum dengan indeks nilai penting sebesar 60,14%.