{"title":"Peran Kiai Sebagai Inisiator dan Elitist Charismatic dalam Membentuk Akuntabilitas Nahdlatul Ulama","authors":"Novitri Wulandari","doi":"10.17977/um004v6i22019p290","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: Nahdlatul Ulama (NU) is a religious organization that has a representative from traditional ulama with the ideology of ahlus sunnah waljamaah. Along with its development, NU still holds a culture that is derived from its predecessors (Kiai) in managing the organization, both in the organizational structure and in terms of organizing community-based non-profit organizations that have a principle of accountability. For this reason, the purpose of this research is to analyze and describe the reality of the role of the Kiai in forming NU’s accountability. The research perspective used is the interpretive paradigm with qualitative research methods through a multiple case study approach. The results of the study revealed that the role of the Kiai as an initiator in establishing accountability was shown by the provision of ideas in accordance to the needs of NU residents in particular, and the Indonesian State in general. This role can be categorized as the Elitist-charismatic values — which is the value system of pride of the charismatic leader which results in the fanaticism of the members of the organization. Since the charismatic nature of the kiai is temporary, these values are transitional. NU's accountability process is called \"Typical Accountability of Lillahita'ala and Ikhlas in the style of NU\". The purpose of the accountability of Lillahita’ala and Ikhlas is the principle of honesty and sincerity in preparing financial statements . Abstrak: NU merupakan organisasi agama yang yang memiliki reprensentatif dari ulama tradisional dengan ideologi ahlus sunnah waljamaah. Seiring perkembangannya, ternyata NU masih memegang budaya yang diturunkan dari para pendahulunya (Kiai) dalam mengelola organisasinya, baik dalam struktur organisasi maupun dalam hal penyelenggaraan organisasi nirlaba berbasis masyarakat yang berprinsip akuntabilitas. Melihat hal tersebut, maka tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis dan mendeskripsikan secara mendalam tentang realitas peran Kiai dalam membentuk Akuntabilitas NU. Prespektif penelitian yang dipakai adalah paradigma interpretif dengan metode penelitian kualitatif melalui pendekatan studi kasus kolektif (collective or multiple case study). Hasil penelitian diketahui bahwa Peran Kiai sebagai inisiator dalam membentuk Akuntabilitas ditunjukkan adanya pemberian gagasan sesuai dengan kebutuhan warga NU pada khususnya dan Negara Indonesia pada umumnya. Peran Kiai yang sedemikian besar tersebut dikategorikan dalam nilai tipe elitist charismatic values, yang merupakan sistem nilai kebanggaan diri dari pimpinan yang kharismatik yang menghasilkan fanatisme para anggota organisasi. Mengingat sifat kharismatik dari kiai bersifat temporer, maka nilai-nilai ini bersifat transisional. Proses akuntabilitas NU ini disebut “Akuntabilitas Khas Lillahita’ala dan Ikhlas ala NU”. Maksud dari akuntabilitas Lillahita’ala dan Ikhlas ini adalah adanya prinsip kejujuran dan keikhlasan dalam menyusun laporan keuangan.","PeriodicalId":33151,"journal":{"name":"Jurnal Akuntansi Aktual","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Akuntansi Aktual","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um004v6i22019p290","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Abstract
Abstract: Nahdlatul Ulama (NU) is a religious organization that has a representative from traditional ulama with the ideology of ahlus sunnah waljamaah. Along with its development, NU still holds a culture that is derived from its predecessors (Kiai) in managing the organization, both in the organizational structure and in terms of organizing community-based non-profit organizations that have a principle of accountability. For this reason, the purpose of this research is to analyze and describe the reality of the role of the Kiai in forming NU’s accountability. The research perspective used is the interpretive paradigm with qualitative research methods through a multiple case study approach. The results of the study revealed that the role of the Kiai as an initiator in establishing accountability was shown by the provision of ideas in accordance to the needs of NU residents in particular, and the Indonesian State in general. This role can be categorized as the Elitist-charismatic values — which is the value system of pride of the charismatic leader which results in the fanaticism of the members of the organization. Since the charismatic nature of the kiai is temporary, these values are transitional. NU's accountability process is called "Typical Accountability of Lillahita'ala and Ikhlas in the style of NU". The purpose of the accountability of Lillahita’ala and Ikhlas is the principle of honesty and sincerity in preparing financial statements . Abstrak: NU merupakan organisasi agama yang yang memiliki reprensentatif dari ulama tradisional dengan ideologi ahlus sunnah waljamaah. Seiring perkembangannya, ternyata NU masih memegang budaya yang diturunkan dari para pendahulunya (Kiai) dalam mengelola organisasinya, baik dalam struktur organisasi maupun dalam hal penyelenggaraan organisasi nirlaba berbasis masyarakat yang berprinsip akuntabilitas. Melihat hal tersebut, maka tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis dan mendeskripsikan secara mendalam tentang realitas peran Kiai dalam membentuk Akuntabilitas NU. Prespektif penelitian yang dipakai adalah paradigma interpretif dengan metode penelitian kualitatif melalui pendekatan studi kasus kolektif (collective or multiple case study). Hasil penelitian diketahui bahwa Peran Kiai sebagai inisiator dalam membentuk Akuntabilitas ditunjukkan adanya pemberian gagasan sesuai dengan kebutuhan warga NU pada khususnya dan Negara Indonesia pada umumnya. Peran Kiai yang sedemikian besar tersebut dikategorikan dalam nilai tipe elitist charismatic values, yang merupakan sistem nilai kebanggaan diri dari pimpinan yang kharismatik yang menghasilkan fanatisme para anggota organisasi. Mengingat sifat kharismatik dari kiai bersifat temporer, maka nilai-nilai ini bersifat transisional. Proses akuntabilitas NU ini disebut “Akuntabilitas Khas Lillahita’ala dan Ikhlas ala NU”. Maksud dari akuntabilitas Lillahita’ala dan Ikhlas ini adalah adanya prinsip kejujuran dan keikhlasan dalam menyusun laporan keuangan.
摘要:Nahdlatul Ulama (NU)是一个以传统乌拉玛为代表,以ahlus sunnah waljamaah为意识形态的宗教组织。随着大学的发展,在组织管理方面,无论是在组织结构方面,还是在组织具有问责原则的社区非营利组织方面,NU仍然保留着来自其前身(Kiai)的文化。因此,本研究的目的是分析和描述Kiai在形成NU问责制中的作用的现实。本研究采用的研究视角是解释范式和定性研究方法,通过多案例研究方法。这项研究的结果显示,基埃人作为建立问责制的发起者的作用,表现在根据尤努斯群岛居民的需要,特别是根据印度尼西亚国家的需要提出意见。这个角色可以被归类为精英魅力价值观——这是魅力型领导者的骄傲价值体系,导致组织成员的狂热。由于kiai的魅力本质是暂时的,这些价值观是过渡性的。东北大学的问责过程被称为“东北大学风格的典型Lillahita'ala和Ikhlas问责”。Lillahita 'ala和Ikhlas的问责制目的是在编制财务报表时遵循诚实和真诚的原则。摘要:NU merupakan organisasi agama yang yang memiliki代表了dari ulama传统的登革思想ahlus sunnah waljamaah。这是一个非常好的例子,它是一个非常好的例子,它是一个非常好的例子,它是一个非常好的例子,它是一个非常好的例子。Melihat haltersebut, maka tujuan dalam penelitian ini adalalmenanalis, danmendeskripsikan secara mendalam tentenrealitas peran, Kiai dalam membentuk Akuntabilitas NU。摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstractHasil penelitian diketahui bahwa Peran kiaisebagai的创始人dalam membentuk Akuntabilitas ditunjukkan adanya pemberian gagasan sesuai dengan kebutuhan warga NU pada khususnya dan Negara Indonesia pada umumnya。Peran Kiai yang sedemikian besar tersebut dikategorikan dalam nilai类型精英魅力价值观,yang merupakan系统nilai kebanggaan diri dari pimpinan yang kharismatik yang menghasilkan fanatisme para anggota organisasi。孟宁加斯特·哈里斯提克达尔·吉拉斯特·温特,玛卡·吉拉斯特·吉拉斯特·温特·过渡。Proses akuntabilitas NU ini反驳“akuntabilitas Khas Lillahita 'ala dan Ikhlas ala NU”。Maksud dari akuntabilitas Lillahita 'ala dan Ikhlas ini adalah adanya princsip kejujuran dan keikhlasan dalam menusun laporan keuangan。