SEISMISITAS JAWA TIMUR DAN POTENSI BAHAYA BENCANA SEISMIK TERKAIT

Muslimatul Fitria, T. Prastowo
{"title":"SEISMISITAS JAWA TIMUR DAN POTENSI BAHAYA BENCANA SEISMIK TERKAIT","authors":"Muslimatul Fitria, T. Prastowo","doi":"10.26740/ifi.v11n1.p17-27","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak \n Seismisitas Jawa Timur dan potensi bencana gempa tektonik terkait dapat dipelajari melalui analisis parameter seismik: -value, -value, dan anomali -value. Nilai  merefleksikan level seismisitas, nilai  menunjukkan level stres batuan bawah permukaan, dan anomali nilai  menjadi prekursor gempa besar. Ketiga parameter tersebut secara akurat diperoleh dengan memanfaatkan data frekuensi-magnitudo (FMD) dari katalog USGS antara 1973-2020. Kurva FMD menjadi basis penerapan hukum Gutenberg-Richter melalui pendekatan maximum likelihood untuk data gempa tektonik dengan magnitudo antara 3,1  7,8 dan kedalaman mencapai 574 km di bawah permukaan. Perhitungan ketiga parameter dilakukan dengan membagi wilayah Jawa Timur menjadi Zona Utara, Zona Selatan, dan Zona Utuh dengan hasil-hasil untuk Zona Utara:  = 5,77 dan  = 0,96; Zona Selatan:  = 6,49 dan  = 0,81; dan Zona Utuh:  = 6,80 dan  = 0,87. Berbeda dengan nilai  dan , anomali nilai  tidak dinyatakan dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk peta variasi spasio-temporal -value. Analisis hasil-hasil perhitungan  dan  untuk ketiga zona seismik menunjukkan bahwa seismisitas wilayah selatan Jawa Timur lebih tinggi daripada seismisitas wilayah utara karena stres tinggi batuan yang dipicu aktivitas seismo-tektonik sepanjang zona subduksi dekat Palung Jawa. Dengan demikian, wilayah selatan Jawa Timur lebih rentan terhadap potensi bencana gempa seismik. Analisis variasi spasio-temporal -value menemukan wilayah selatan Jawa Timur dengan nilai  yang rendah, bertepatan dengan saat gempa besar (tsunami earthquake) terjadi pada bulan Juni 1994. Hasil-hasil penelitian ini sama dengan temuan penelitian terdahulu yang relevan dengan studi seismisitas Pulau Jawa. \n  \nKata Kunci: seismisitas Jawa Timur, -value, -value, anomali -value, hukum Gutenberg-Richter \nAbstract \nSeismicity in East Java and its potency for earthquakes can be examined using parameters: -value, -value, and -value anomaly. Parameter -value reflects seismicity level, -value indicates stress level of subsurface structure, and -value anomaly is a precursor for a large event. The parameters were accurately obtained from frequency-magnitude distribution (FMD) in the region of interest between 1973-2020 based on USGS catalogue. The FMD serves as a basis for the Gutenberg-Richter (GR) law through maximum likelihood for data with varying magnitudes of 3.1  7.8 and depths reaching 574 km below the surface. Determination of the parameters was performed by dividing East Java into Northern Zone, Southern Zone, the whole Zone. The results were for Northern Zone:  = 5,77 and  = 0,96; Southern Zone:  = 6,49 and  = 0,81; and the whole Zone:  = 6,80 and  = 0,87, respectively. Different from -value and -value, the anomaly in -value was not represented in numbers but it was given in the spasio-temporal -value. Analysis of the results for each zone showed that seismicity in the southern region of East Java is relatively higher than in the north, due to a high-stress region induced by tectonic activities along the subduction zone near the Java Trench. Therefore, the southern region is vulnerable to geohazards. Analysis of spasio-temporal -value found a low -value off the south coast, associated with a location of tsunami earthquake in June 1994. The current results are consistent with previous findings for Java seismicity. \n  \nKeywords: East Java seismicity, -value, -value, -value anomaly, Gutenberg-Richter law","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Inovasi Fisika Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/ifi.v11n1.p17-27","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstrak  Seismisitas Jawa Timur dan potensi bencana gempa tektonik terkait dapat dipelajari melalui analisis parameter seismik: -value, -value, dan anomali -value. Nilai  merefleksikan level seismisitas, nilai  menunjukkan level stres batuan bawah permukaan, dan anomali nilai  menjadi prekursor gempa besar. Ketiga parameter tersebut secara akurat diperoleh dengan memanfaatkan data frekuensi-magnitudo (FMD) dari katalog USGS antara 1973-2020. Kurva FMD menjadi basis penerapan hukum Gutenberg-Richter melalui pendekatan maximum likelihood untuk data gempa tektonik dengan magnitudo antara 3,1  7,8 dan kedalaman mencapai 574 km di bawah permukaan. Perhitungan ketiga parameter dilakukan dengan membagi wilayah Jawa Timur menjadi Zona Utara, Zona Selatan, dan Zona Utuh dengan hasil-hasil untuk Zona Utara:  = 5,77 dan  = 0,96; Zona Selatan:  = 6,49 dan  = 0,81; dan Zona Utuh:  = 6,80 dan  = 0,87. Berbeda dengan nilai  dan , anomali nilai  tidak dinyatakan dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk peta variasi spasio-temporal -value. Analisis hasil-hasil perhitungan  dan  untuk ketiga zona seismik menunjukkan bahwa seismisitas wilayah selatan Jawa Timur lebih tinggi daripada seismisitas wilayah utara karena stres tinggi batuan yang dipicu aktivitas seismo-tektonik sepanjang zona subduksi dekat Palung Jawa. Dengan demikian, wilayah selatan Jawa Timur lebih rentan terhadap potensi bencana gempa seismik. Analisis variasi spasio-temporal -value menemukan wilayah selatan Jawa Timur dengan nilai  yang rendah, bertepatan dengan saat gempa besar (tsunami earthquake) terjadi pada bulan Juni 1994. Hasil-hasil penelitian ini sama dengan temuan penelitian terdahulu yang relevan dengan studi seismisitas Pulau Jawa.   Kata Kunci: seismisitas Jawa Timur, -value, -value, anomali -value, hukum Gutenberg-Richter Abstract Seismicity in East Java and its potency for earthquakes can be examined using parameters: -value, -value, and -value anomaly. Parameter -value reflects seismicity level, -value indicates stress level of subsurface structure, and -value anomaly is a precursor for a large event. The parameters were accurately obtained from frequency-magnitude distribution (FMD) in the region of interest between 1973-2020 based on USGS catalogue. The FMD serves as a basis for the Gutenberg-Richter (GR) law through maximum likelihood for data with varying magnitudes of 3.1  7.8 and depths reaching 574 km below the surface. Determination of the parameters was performed by dividing East Java into Northern Zone, Southern Zone, the whole Zone. The results were for Northern Zone:  = 5,77 and  = 0,96; Southern Zone:  = 6,49 and  = 0,81; and the whole Zone:  = 6,80 and  = 0,87, respectively. Different from -value and -value, the anomaly in -value was not represented in numbers but it was given in the spasio-temporal -value. Analysis of the results for each zone showed that seismicity in the southern region of East Java is relatively higher than in the north, due to a high-stress region induced by tectonic activities along the subduction zone near the Java Trench. Therefore, the southern region is vulnerable to geohazards. Analysis of spasio-temporal -value found a low -value off the south coast, associated with a location of tsunami earthquake in June 1994. The current results are consistent with previous findings for Java seismicity.   Keywords: East Java seismicity, -value, -value, -value anomaly, Gutenberg-Richter law
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
东爪哇地震和相关地震灾害的潜在危险
[UNK]通过地震参数分析,可以了解到东部响应地震活动和相关的构造地震潜力:-值、-值和异常值。数值[UNK]反映地震水平,数值[UNK]显示地表以下的岩石应力水平,异常值[UNK]成为主要地震前兆。这三个参数是使用1973年至2020年间美国地质调查局目录中的磁频数据(FMD)准确获得的。FMD曲线通过最大似然法成为应用古腾堡-里希特定律的基础,该方法适用于震级在3.1至7.8级之间、深度达到地表以下574公里的构造地震数据。第三个参数是通过将东爪哇地区划分为北区、南区和全区来计算的,北区的结果为:[UNK]=5,77和[UNK]=0.96;南区:[UNK]=6.49和[UNK]=0.81;全区域:[UNK]=6.80和[UNK]=0.87。与值和不同,值的异常不是以数字的形式指定的,而是以时空值变化图的形式指定。对三个地震带计算结果的分析表明,由于巴隆-爪哇附近整个俯冲带的地震构造活动引发的高岩石应力,爪哇东部南部的地震活动高于北部地区的地震活动。因此,东爪哇岛南部更容易受到地震灾害的影响。对时空变化值的分析发现,东爪哇岛南部的数值较低,与1994年6月的海啸地震一致。这项研究的结果与之前与爪哇岛地震研究相关的研究结果相同。[UNK]关键词:Jawa East地震,-值,-值、异常-值,Gutenberg Richter摘要东爪哇的地震活动及其对地震的影响可以使用参数来检查:-值、-值和-值异常。参数-值反映地震活动水平,-值表示地下结构的应力水平,值异常是大事件的前兆。这些参数是根据美国地质调查局的目录,从1973-2020年间感兴趣区域的频率-幅度分布(FMD)中准确获得的。FMD作为古腾堡-里希特(GR)定律的基础,通过最大似然获得震级为3.1[UNK]7.8、深度达到地表以下574公里的数据。通过将东爪哇划分为北部区域、南部区域和整个区域来确定参数。北部地区的结果为:[UNK]=5,77和[UNK]=0.96;南区:[UNK]=6.49和[UNK]=0.81;整个区域:[UNK]=6.80和[UNK]=0.87。与-值和-值不同,-值异常不是用数字表示的,而是用spasio时间值表示的。对每个区域的结果分析表明,东爪哇南部地区的地震活动相对高于北部,这是由于爪哇海沟附近俯冲带沿线的构造活动引起的高应力区域。因此,南部地区容易受到地质灾害的影响。对spasio时间值的分析发现,南海岸的spasio值较低,与1994年6月海啸地震的地点有关。目前的结果与之前对爪哇地震活动的发现一致。[UNK]关键词:东爪哇地震活动性,-值,-值异常,古腾堡-里希特定律
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
24 weeks
期刊最新文献
REVIEW : PERFORMA MEMBRAN KOMPOSIT MENGGUNAKAN ALIRAN DEAD-END FILTRATION REVIEW: LAPISAN SUPERHIDROFOBIK BERBASIS SILIKA SEBAGAI APLIKASI SELF-CLEANING SINTESIS DAN KARAKTERISASI GRAPHENE OXIDE (GO) DARI BAHAN ALAM TEMPURUNG KELAPA A REVIEW : MODIFIKASI DOPING LiFePO4 SEBAGAI KATODA BATERAI Li-ION Green synthesis of magnetic Fe3O4 nanoparticles (MNPs) using plant extract and Biomedicine Applications: Targeted Anticancer Drug Delivery System
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1