MEKANIKA PERAMBATAN GELOMBANG TSUNAMI: STUDI KASUS TSUNAMI TELUK PALU DAN SELAT SUNDA TAHUN 2018

Roifatu Diana Zain, T. Prastowo
{"title":"MEKANIKA PERAMBATAN GELOMBANG TSUNAMI: STUDI KASUS TSUNAMI TELUK PALU DAN SELAT SUNDA TAHUN 2018","authors":"Roifatu Diana Zain, T. Prastowo","doi":"10.26740/ifi.v11n1.p35-47","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemahaman mekanika perambatan gelombang tsunami adalah penting dalam studi mitigasi bencana tsunami. Aspek kinematik menjelaskan fenomena tsunami time delay dan aspek dinamik menjelaskan fenomena tsunami run-up. Time delay dihitung sebagai selisih waktu antara kedatangan gelombang tsunami dan estimasi waktu tiba berdasarkan aproksimasi shallow water dimana tsunami bergerak dengan kecepatan yang hanya bergantung pada kedalaman lokal. Estimasi run-up diuji menggunakan Hukum Green dengan hanya mempertimbangkan efek pendangkalan pantai dan Hukum Green yang telah dimodifikasi dengan menyertakan efek refraksi gelombang tsunami saat mendekati pantai. Tujuan penelitian adalah menguji apakah aspek kinematik dan dinamik perambatan gelombang tsunami berlaku untuk kasus tsunami Teluk Palu dan Selat Sunda pada tahun 2018. Data penelitian diperoleh dari NOAA (lembaga kredibel yang dikelola oleh pemerintah US) dan beberapa publikasi yang relevan. Hasil-hasil penelitian berupa grafik time delay yang menunjukkan bahwa observed travel times lebih besar dibandingkan dengan estimated travel times. Hal ini berarti tsunami datang terlambat ke tepi pantai akibat deformasi fisis dasar laut. Selain itu, juga diperoleh grafik time delay terhadap travel distance, dimana untuk Teluk Palu diperoleh  0,61 sedangkan untuk Selat Sunda,  0,82. Faktor geometri Teluk Palu dan Selat Sunda yang relatif sempit dibandingkan dengan Samudera Pasifik menjadi alasan mengapa  tidak sebesar kasus trans-Pasifik seperti temuan penelitian terdahulu. Estimasi run-up berbasis modifikasi Hukum Green memberikan hasil perhitungan yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan Hukum Green yang hanya mempertimbangkan efek pendangkalan, dimana ada peningkatan akurasi estimasi run-up sebesar 2-3 kali lipat. Kesimpulan penting adalah aspek kinematik dan dinamik perambatan gelombang tsunami masih berlaku untuk tsunami Teluk Palu dan Selat Sunda dengan penyimpangan terbatas karena faktor geometri lokasi kejadian.Pemahaman mekanika perambatan gelombang tsunami adalah penting dalam studi mitigasi bencana tsunami. Aspek kinematik menjelaskan fenomena tsunami time delay dan aspek dinamik menjelaskan fenomena tsunami run-up. Time delay dihitung sebagai selisih waktu antara kedatangan gelombang tsunami dan estimasi waktu tiba berdasarkan aproksimasi shallow water dimana tsunami bergerak dengan kecepatan yang hanya bergantung pada kedalaman lokal. Estimasi run-up diuji menggunakan Hukum Green dengan hanya mempertimbangkan efek pendangkalan pantai dan Hukum Green yang telah dimodifikasi dengan menyertakan efek refraksi gelombang tsunami saat mendekati pantai. Tujuan penelitian adalah menguji apakah aspek kinematik dan dinamik perambatan gelombang tsunami berlaku untuk kasus tsunami Teluk Palu dan Selat Sunda pada tahun 2018. Data penelitian diperoleh dari NOAA (lembaga kredibel yang dikelola oleh pemerintah US) dan beberapa publikasi yang relevan. Hasil-hasil penelitian berupa grafik time delay yang menunjukkan bahwa observed travel times lebih besar dibandingkan dengan estimated travel times. Hal ini berarti tsunami datang terlambat ke tepi pantai akibat deformasi fisis dasar laut. Selain itu, juga diperoleh grafik time delay terhadap travel distance, dimana untuk Teluk Palu diperoleh  0,61 sedangkan untuk Selat Sunda,  0,82. Faktor geometri Teluk Palu dan Selat Sunda yang relatif sempit dibandingkan dengan Samudera Pasifik menjadi alasan mengapa  tidak sebesar kasus trans-Pasifik seperti temuan penelitian terdahulu. Estimasi run-up berbasis modifikasi Hukum Green memberikan hasil perhitungan yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan Hukum Green yang hanya mempertimbangkan efek pendangkalan, dimana ada peningkatan akurasi estimasi run-up sebesar 2-3 kali lipat. Kesimpulan penting adalah aspek kinematik dan dinamik perambatan gelombang tsunami masih berlaku untuk tsunami Teluk Palu dan Selat Sunda dengan penyimpangan terbatas karena faktor geometri lokasi kejadian.","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Inovasi Fisika Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/ifi.v11n1.p35-47","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Pemahaman mekanika perambatan gelombang tsunami adalah penting dalam studi mitigasi bencana tsunami. Aspek kinematik menjelaskan fenomena tsunami time delay dan aspek dinamik menjelaskan fenomena tsunami run-up. Time delay dihitung sebagai selisih waktu antara kedatangan gelombang tsunami dan estimasi waktu tiba berdasarkan aproksimasi shallow water dimana tsunami bergerak dengan kecepatan yang hanya bergantung pada kedalaman lokal. Estimasi run-up diuji menggunakan Hukum Green dengan hanya mempertimbangkan efek pendangkalan pantai dan Hukum Green yang telah dimodifikasi dengan menyertakan efek refraksi gelombang tsunami saat mendekati pantai. Tujuan penelitian adalah menguji apakah aspek kinematik dan dinamik perambatan gelombang tsunami berlaku untuk kasus tsunami Teluk Palu dan Selat Sunda pada tahun 2018. Data penelitian diperoleh dari NOAA (lembaga kredibel yang dikelola oleh pemerintah US) dan beberapa publikasi yang relevan. Hasil-hasil penelitian berupa grafik time delay yang menunjukkan bahwa observed travel times lebih besar dibandingkan dengan estimated travel times. Hal ini berarti tsunami datang terlambat ke tepi pantai akibat deformasi fisis dasar laut. Selain itu, juga diperoleh grafik time delay terhadap travel distance, dimana untuk Teluk Palu diperoleh  0,61 sedangkan untuk Selat Sunda,  0,82. Faktor geometri Teluk Palu dan Selat Sunda yang relatif sempit dibandingkan dengan Samudera Pasifik menjadi alasan mengapa  tidak sebesar kasus trans-Pasifik seperti temuan penelitian terdahulu. Estimasi run-up berbasis modifikasi Hukum Green memberikan hasil perhitungan yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan Hukum Green yang hanya mempertimbangkan efek pendangkalan, dimana ada peningkatan akurasi estimasi run-up sebesar 2-3 kali lipat. Kesimpulan penting adalah aspek kinematik dan dinamik perambatan gelombang tsunami masih berlaku untuk tsunami Teluk Palu dan Selat Sunda dengan penyimpangan terbatas karena faktor geometri lokasi kejadian.Pemahaman mekanika perambatan gelombang tsunami adalah penting dalam studi mitigasi bencana tsunami. Aspek kinematik menjelaskan fenomena tsunami time delay dan aspek dinamik menjelaskan fenomena tsunami run-up. Time delay dihitung sebagai selisih waktu antara kedatangan gelombang tsunami dan estimasi waktu tiba berdasarkan aproksimasi shallow water dimana tsunami bergerak dengan kecepatan yang hanya bergantung pada kedalaman lokal. Estimasi run-up diuji menggunakan Hukum Green dengan hanya mempertimbangkan efek pendangkalan pantai dan Hukum Green yang telah dimodifikasi dengan menyertakan efek refraksi gelombang tsunami saat mendekati pantai. Tujuan penelitian adalah menguji apakah aspek kinematik dan dinamik perambatan gelombang tsunami berlaku untuk kasus tsunami Teluk Palu dan Selat Sunda pada tahun 2018. Data penelitian diperoleh dari NOAA (lembaga kredibel yang dikelola oleh pemerintah US) dan beberapa publikasi yang relevan. Hasil-hasil penelitian berupa grafik time delay yang menunjukkan bahwa observed travel times lebih besar dibandingkan dengan estimated travel times. Hal ini berarti tsunami datang terlambat ke tepi pantai akibat deformasi fisis dasar laut. Selain itu, juga diperoleh grafik time delay terhadap travel distance, dimana untuk Teluk Palu diperoleh  0,61 sedangkan untuk Selat Sunda,  0,82. Faktor geometri Teluk Palu dan Selat Sunda yang relatif sempit dibandingkan dengan Samudera Pasifik menjadi alasan mengapa  tidak sebesar kasus trans-Pasifik seperti temuan penelitian terdahulu. Estimasi run-up berbasis modifikasi Hukum Green memberikan hasil perhitungan yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan Hukum Green yang hanya mempertimbangkan efek pendangkalan, dimana ada peningkatan akurasi estimasi run-up sebesar 2-3 kali lipat. Kesimpulan penting adalah aspek kinematik dan dinamik perambatan gelombang tsunami masih berlaku untuk tsunami Teluk Palu dan Selat Sunda dengan penyimpangan terbatas karena faktor geometri lokasi kejadian.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
海啸波浏览器力学:2018年锤湾和巽他海峡海啸病例研究
了解海啸波的拦截机制是海啸减灾研究的重要组成部分。动力学方面解释了海啸的时间延迟现象,动态方面解释了海啸的亚裔现象。时间延迟被计算为海啸波的到来和到达时间估计的时间间隔,而海啸的速度只取决于局部深度。根据绿色法律,亚军的估算是通过仅仅考虑海水退去的影响和通过靠近海滩时海啸折射效应而改装的绿色法律进行的。这项研究的目的是测试2018年锤击湾和巽他海峡海啸的动力学和动态方面是否适用。研究数据来自NOAA(美国政府管理的可信机构)和一些相关出版物。研究结果显示,《时间旅行》的观测者比《旅游时报》的估计数字还要多。这意味着由于海底的裂变而海啸来得太晚。此外,距离旅行还获得了一份时间延迟图,其中锤击湾获得了0.61,而槌湾则达到了0.82。与过去的研究发现相比,锤尾湾和巽他海峡的几何结构相对较窄,这就解释了为什么南太平洋的情况不像以前那么严重。基于绿色法律修改的运行估计比只考虑表面积影响的绿色法提供了更好的计算结果,在这种情况下,运行预测的准确性增加了2-3倍。重要的结论是,海啸波的动态和动态方面仍然适用于锤湾和巽他海峡的海啸,由于事故地点的几何因素而存在有限的偏差。了解海啸波的拦截机制是海啸减灾研究的重要组成部分。动力学方面解释了海啸的时间延迟现象,动态方面解释了海啸的亚裔现象。时间延迟被计算为海啸波的到来和到达时间估计的时间间隔,而海啸的速度只取决于局部深度。根据绿色法律,亚军的估算是通过仅仅考虑海水退去的影响和通过靠近海滩时海啸折射效应而改装的绿色法律进行的。这项研究的目的是测试2018年锤击湾和巽他海峡海啸的动力学和动态方面是否适用。研究数据来自NOAA(美国政府管理的可信机构)和一些相关出版物。研究结果显示,《时间旅行》的观测者比《旅游时报》的估计数字还要多。这意味着由于海底的裂变而海啸来得太晚。此外,距离旅行还获得了一份时间延迟图,其中锤击湾获得了0.61,而槌湾则达到了0.82。与过去的研究发现相比,锤尾湾和巽他海峡的几何结构相对较窄,这就解释了为什么南太平洋的情况不像以前那么严重。基于绿色法律修改的运行估计比只考虑表面积影响的绿色法提供了更好的计算结果,在这种情况下,运行预测的准确性增加了2-3倍。重要的结论是,海啸波的动态和动态方面仍然适用于锤湾和巽他海峡的海啸,由于事故地点的几何因素而存在有限的偏差。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
24 weeks
期刊最新文献
REVIEW : PERFORMA MEMBRAN KOMPOSIT MENGGUNAKAN ALIRAN DEAD-END FILTRATION REVIEW: LAPISAN SUPERHIDROFOBIK BERBASIS SILIKA SEBAGAI APLIKASI SELF-CLEANING SINTESIS DAN KARAKTERISASI GRAPHENE OXIDE (GO) DARI BAHAN ALAM TEMPURUNG KELAPA A REVIEW : MODIFIKASI DOPING LiFePO4 SEBAGAI KATODA BATERAI Li-ION Green synthesis of magnetic Fe3O4 nanoparticles (MNPs) using plant extract and Biomedicine Applications: Targeted Anticancer Drug Delivery System
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1