{"title":"Konverter berbasis SEPIC pada modul photovoltaik yang terintegrasi dengan inverter 1 fasa","authors":"Donny Radianto, Herwandi Herwandi, Yulianto Yulianto","doi":"10.33795/eltek.v19i2.323","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"\n \n \n \nSistem pembangkit listrik saat ini telah menarik banyak perhatian baik dari kalangan akademik maupun industri. Hal ini disebabkan karena keuntungan yang ditawarkan, antara lain bersih, dapat merubah menjadi listrik secara langsung, dan tidak menyebabkan polusi. Namun, karena masih adanya ketergantungan terhadap kondisi iklim, demikian seperti irradiant maupun suhu, maka daya dari modul photovoltaik ini perlu dimaksimalkan. Terkait dengan hal ini, paper ini menghadirkan suatu metode untuk melacak daya maksimum dari modul photovoltaik berbasis pada metode perturbation observer yang dimodifikasi. Metode pelacakan ini dibuat untuk menghasilkan modulasi lebar pulsa dengan frekuensi 62.5 KHz yang berfungsi untuk mengatur konverter berbasis SEPIC dengan menerima tegangan masukan dari modul PV serta menghasilkan tegangan keluaran yang dapat digunakan untuk mengisi baterai (accu) yang dapat diintegrasikan untuk menghasilkan tegangan AC melalui inverter. Penggunaan SEPIC sebagai pengkondisi sinyal ini karena memiliki keuntungan dimana tegangan keluaran yang dihasilkan tidak dibalik, seperti pada rangkaian konverter buck – boost. Selanjutnya, pemanfaatan metode perturbation observer yang telah dimodifikasi dan diintegrasikan dengan konverter SEPIC menunjukkan kinerja yang memuaskan. Selain itu, sistem yang diajukan hanya memanfaatkan sensor tunggal sebagai masukan dari kontroller. \nThe current power generation system has attracted a lot of attention from both academia and industry. This is due to the advantages offered, including being clean, being able to convert into electricity directly, and not causing pollution. However, because there is still dependence on climatic conditions, such as irradiant and temperature, the power from this photovoltaic module needs to be maximized. Related to this, this paper presents a method to track the maximum power of a photovoltaic module based on a modified perturbation observer method. This tracking method is made to produce pulse width modulation with a frequency of 62.5 KHz which functions to regulate the SEPIC-based converter by receiving input voltage from the PV module and producing an output voltage that can be used to charge the battery (accu) which can be integrated to produce AC voltage through the inverter. The use of SEPIC as a signal conditioner has the advantage that the resulting output voltage is not reversed, as in the buck-boost converter circuit. Furthermore, the use of the modified perturbation observer method integrated with the SEPIC converter showed satisfactory performance. In addition, the proposed system only utilizes a single sensor as input from the controller \n \n \n \n","PeriodicalId":53405,"journal":{"name":"Jurnal Eltek","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Eltek","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33795/eltek.v19i2.323","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Sistem pembangkit listrik saat ini telah menarik banyak perhatian baik dari kalangan akademik maupun industri. Hal ini disebabkan karena keuntungan yang ditawarkan, antara lain bersih, dapat merubah menjadi listrik secara langsung, dan tidak menyebabkan polusi. Namun, karena masih adanya ketergantungan terhadap kondisi iklim, demikian seperti irradiant maupun suhu, maka daya dari modul photovoltaik ini perlu dimaksimalkan. Terkait dengan hal ini, paper ini menghadirkan suatu metode untuk melacak daya maksimum dari modul photovoltaik berbasis pada metode perturbation observer yang dimodifikasi. Metode pelacakan ini dibuat untuk menghasilkan modulasi lebar pulsa dengan frekuensi 62.5 KHz yang berfungsi untuk mengatur konverter berbasis SEPIC dengan menerima tegangan masukan dari modul PV serta menghasilkan tegangan keluaran yang dapat digunakan untuk mengisi baterai (accu) yang dapat diintegrasikan untuk menghasilkan tegangan AC melalui inverter. Penggunaan SEPIC sebagai pengkondisi sinyal ini karena memiliki keuntungan dimana tegangan keluaran yang dihasilkan tidak dibalik, seperti pada rangkaian konverter buck – boost. Selanjutnya, pemanfaatan metode perturbation observer yang telah dimodifikasi dan diintegrasikan dengan konverter SEPIC menunjukkan kinerja yang memuaskan. Selain itu, sistem yang diajukan hanya memanfaatkan sensor tunggal sebagai masukan dari kontroller.
The current power generation system has attracted a lot of attention from both academia and industry. This is due to the advantages offered, including being clean, being able to convert into electricity directly, and not causing pollution. However, because there is still dependence on climatic conditions, such as irradiant and temperature, the power from this photovoltaic module needs to be maximized. Related to this, this paper presents a method to track the maximum power of a photovoltaic module based on a modified perturbation observer method. This tracking method is made to produce pulse width modulation with a frequency of 62.5 KHz which functions to regulate the SEPIC-based converter by receiving input voltage from the PV module and producing an output voltage that can be used to charge the battery (accu) which can be integrated to produce AC voltage through the inverter. The use of SEPIC as a signal conditioner has the advantage that the resulting output voltage is not reversed, as in the buck-boost converter circuit. Furthermore, the use of the modified perturbation observer method integrated with the SEPIC converter showed satisfactory performance. In addition, the proposed system only utilizes a single sensor as input from the controller