Tipologi batas wilayah administrasi untuk memudahkan pengelolaan batas daerah di Indonesia

Fahrul Hidayat, Munawaroh Munawaroh, T. R. N. Rachma
{"title":"Tipologi batas wilayah administrasi untuk memudahkan pengelolaan batas daerah di Indonesia","authors":"Fahrul Hidayat, Munawaroh Munawaroh, T. R. N. Rachma","doi":"10.22146/mgi.61791","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Terhitung sejak 1945 – 2017, baru sekitar 48% dari 977 segmen batas daerah di Indonesia yang disahkan melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang batas daerah. Pengelolaan batas wilayah daerah sangat penting untuk berbagai urusan pembangunan misalnya        pengelolaan sumber daya alam. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan pendekatan baru untuk mendukung pengelolaan batas wilayah yang efisien yaitu melalui segmentasi berbasis tipologi batas wilayah. Tahapan analisis meliputi: membandingkan, memotong, dan mengelompokkan garis batas. Single Buffer Overlay Method digunakan untuk membandingkan unsur geografis pada Peta Rupabumi          Indonesia (data referensi) dan garis batas 2017 (data yang diuji). Selanjutnya, dilakukan pemotongan garis sesuai hasil perbandingan. Pada akhirnya, garis tersebut dikelaskan berdasarkan tipologinya (igir, jalan, dan sungai) menggunakan metode SQL (Structured Query Language). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas (41,8%) batas daerah di Indonesia tidak menggunakan unsur geografis tertentu sebagai penanda batasnya, sedangkan persentase penanda batas berupa sungai 35,9%, igir 16,4%, dan jalan 5,8%.   Abstract Since 1945 – 2017, only 48% of 977 regional borderlines of Indonesia were legalized by The Ministry of Home Affairs. Properly  managed intra-national boundaries are fundamental for development purposes e.g. natural resource management. Therefore, this research proposed a new approach to help managing the boundary efficiently through typology-based borderlines segmentation which was conducted by some stages: compare, split, and classify lines. Single Buffer Overlay Method used for comparison purpose by utilizing some geographical features on a topographic map as a referenced dataset and boundary line (2017 database) as a tested dataset. Then we split the lines based on the comparison result. Finally, each split line was classified into border typologies (road, ridge, and stream) by using the SQL (Structured Query Language) method. We found that most of The Indonesian administrative boundary segments (41.8%) did not use a geographical    feature, while the boundary on the rivers 35.9%, ridges 16.4%, and roads 5.8%.   ","PeriodicalId":55710,"journal":{"name":"Majalah Geografi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-09-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Majalah Geografi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/mgi.61791","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstrak Terhitung sejak 1945 – 2017, baru sekitar 48% dari 977 segmen batas daerah di Indonesia yang disahkan melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang batas daerah. Pengelolaan batas wilayah daerah sangat penting untuk berbagai urusan pembangunan misalnya        pengelolaan sumber daya alam. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan pendekatan baru untuk mendukung pengelolaan batas wilayah yang efisien yaitu melalui segmentasi berbasis tipologi batas wilayah. Tahapan analisis meliputi: membandingkan, memotong, dan mengelompokkan garis batas. Single Buffer Overlay Method digunakan untuk membandingkan unsur geografis pada Peta Rupabumi          Indonesia (data referensi) dan garis batas 2017 (data yang diuji). Selanjutnya, dilakukan pemotongan garis sesuai hasil perbandingan. Pada akhirnya, garis tersebut dikelaskan berdasarkan tipologinya (igir, jalan, dan sungai) menggunakan metode SQL (Structured Query Language). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas (41,8%) batas daerah di Indonesia tidak menggunakan unsur geografis tertentu sebagai penanda batasnya, sedangkan persentase penanda batas berupa sungai 35,9%, igir 16,4%, dan jalan 5,8%.   Abstract Since 1945 – 2017, only 48% of 977 regional borderlines of Indonesia were legalized by The Ministry of Home Affairs. Properly  managed intra-national boundaries are fundamental for development purposes e.g. natural resource management. Therefore, this research proposed a new approach to help managing the boundary efficiently through typology-based borderlines segmentation which was conducted by some stages: compare, split, and classify lines. Single Buffer Overlay Method used for comparison purpose by utilizing some geographical features on a topographic map as a referenced dataset and boundary line (2017 database) as a tested dataset. Then we split the lines based on the comparison result. Finally, each split line was classified into border typologies (road, ridge, and stream) by using the SQL (Structured Query Language) method. We found that most of The Indonesian administrative boundary segments (41.8%) did not use a geographical    feature, while the boundary on the rivers 35.9%, ridges 16.4%, and roads 5.8%.   
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
政府分类学限制,以促进对该区域的管理
摘要从1945年至2017年计算,在印度尼西亚977个边境地区中,只有约48%的边境地区得到了内政部长关于边境地区的规定的确认。区域边界管理对于各种发展问题非常重要,例如自然资源的管理。因此,本研究提出了一种支持有效领土边界管理的新方法,即通过基于领土边界类型的分割。分析级别包括:比较、切割和分组边界。单缓冲区叠加法,用于比较印尼Rubabumi地图上的地理元素(参考数据)和2017年边界(测试数据)。接下来,根据比较结果切割线条。最后,使用结构化查询语言方法,根据线路类型(数字、道路和河流)对线路进行分类。研究表明,印度尼西亚的大多数边界(41.8%)没有使用某些地理元素作为边界,而河流边界的比例为35.9%、16.4%,道路的比例为5.8%。[UNK][UNK][UNK]摘要自1945年至2017年,印尼977条地区边界线中只有48%被内政部合法化。妥善管理[联合国教科文组织]的国内边界是发展目的的基础,例如自然资源管理。因此,本研究提出了一种新的方法,通过基于类型学的边界线分割来帮助有效地管理边界,该分割分为几个阶段进行:比较、分割和分类线。单缓冲区叠加法用于比较,将地形图上的一些地理特征作为参考数据集,将边界线(2017年数据库)作为测试数据集。然后,我们根据比较结果来分割线条。最后,使用SQL(结构化查询语言)方法将每条分割线划分为边界类型(道路、山脊和溪流)。我们发现,大多数印度尼西亚行政边界段(41.8%)没有使用地理特征,而河流边界为35.9%,山脊边界为16.4%,道路边界为5.8%。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
16
审稿时长
22 weeks
期刊最新文献
Perspektif Time Geography terhadap Upaya Pemenuhan Kebutuhan Air Perempuan Kepala Keluarga Dusun Gunung Butak, Gunungkidul Come to be stranded: the dynamics of refugee influx in three Indonesian government regimes Analisis dampak perubahan penggunaan lahan terhadap kualitas lingkungan permukiman di Kapanewon Depok Determinan kesenjangan kemiskinan desa-kota di Indonesia Karakteristik Hidrokimia dan Model Konseptual Sistem Akuifer di Desa Sumberarum, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1