Wati Kurniawati, Ririen Ekoyanantiasih, Santy Yulianti, Menuk Hardaniawati, S. W. Sasangka, Winci Firdaus
{"title":"Kekuasaan Semantik dalam Analisis Wacana Kritis Debat Capres-Cawapres","authors":"Wati Kurniawati, Ririen Ekoyanantiasih, Santy Yulianti, Menuk Hardaniawati, S. W. Sasangka, Winci Firdaus","doi":"10.26499/rnh.v11i1.4966","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The use of language in relation to the ideology brought by the party in its political speech is important to study in relation to the life of the nation and state. The formulation of the problem in this research is how to use the language of politicians based on semantic power. The purpose of this study is to identify the language of politicians in terms of semantic power. This research uses descriptive and qualitative research methods. The data is taken from transcripts of Jokowi-Amin and Probowo-Sandiaga political speeches. The results showed that speech texts produced by political party figures had utilized linguistic features, such as text structure, vocabulary, language style or figure of speech, sentences, cohesion, coherence, transitivity, and pronouns. Textually, discourse and social show semantic features that are used to launch a social process: the formation of a positive image of a party in fighting for the interests of the people. The social processes and practices channeled by the political party figures are closely related to their social background, politics, and cultural values in particular and Indonesia in general. Verbal discourse in Jokowi-Amin, Prabowo-Sandiaga speeches was expressed in the form of a series of transitive active sentences and intransitive active sentences. Sentences that are expressed are sentences in the form of invitation sentences, exclamatory sentences, sentences of hope, sentences of promises, and sentences of statements. The speech discourses expressed by the orators also contain the use of language styles, namely hyperbole, metaphor, personification, and repetition. AbstrakPenggunaan bahasa yang berkaitan dengan ideologi yang dibawa oleh partai dalam pidato politiknya sangat penting untuk dikaji, terutama dalam kaitannya dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah bagaimana penggunaan bahasa para politikus berdasarkan kekuasaan semantik. Tujuan penelitian ini ialah mengidentifikasi bahasa para politikus yang ditinjau dari kekuasaan semantik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan kualitatif. Data diambil dari transkrip pidato politik Jokowi-Amin dan Probowo-Sandiaga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teks pidato yang diproduksi oleh tokoh-tokoh partai politik telah memanfaatkan fitur-fitur linguistik, seperti struktur teks, kosakata, gaya bahasa atau majas, kalimat, kohesi, koherensi, ketransitifan, dan kata ganti. Secara tekstual, wacana dalam pidato politik tersebut menunjukkan fitur-fitur semantik yang digunakan untuk melancarkan suatu proses sosial: pembentukan citra positif suatu partai dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. Proses dan praktis sosial yang disalurkan oleh tokoh-tokoh partai politik tersebut berkaitan erat dengan latar belakang sosial, politik, dan budaya mereka. Wacana verbal dalam pidato Jokowi--Amin, Prabowo--Sandiaga diekspresikan dalam bentuk rangkaian kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif. Kalimat-kalimat yang diungkapan adalah kalimat yang berbentuk kalimat ajakan, kalimat seruan, kalimat harapan, kalimat janji, dan kalimat pernyataan. Wacana pidato yang diungkapkan oleh para orator tersebut juga mengandung pemakaian gaya bahasa, yaitu gaya bahasa hiperbola, metafora, personifikasi, dan repetisi.","PeriodicalId":32409,"journal":{"name":"Ranah Jurnal Kajian Bahasa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ranah Jurnal Kajian Bahasa","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26499/rnh.v11i1.4966","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
The use of language in relation to the ideology brought by the party in its political speech is important to study in relation to the life of the nation and state. The formulation of the problem in this research is how to use the language of politicians based on semantic power. The purpose of this study is to identify the language of politicians in terms of semantic power. This research uses descriptive and qualitative research methods. The data is taken from transcripts of Jokowi-Amin and Probowo-Sandiaga political speeches. The results showed that speech texts produced by political party figures had utilized linguistic features, such as text structure, vocabulary, language style or figure of speech, sentences, cohesion, coherence, transitivity, and pronouns. Textually, discourse and social show semantic features that are used to launch a social process: the formation of a positive image of a party in fighting for the interests of the people. The social processes and practices channeled by the political party figures are closely related to their social background, politics, and cultural values in particular and Indonesia in general. Verbal discourse in Jokowi-Amin, Prabowo-Sandiaga speeches was expressed in the form of a series of transitive active sentences and intransitive active sentences. Sentences that are expressed are sentences in the form of invitation sentences, exclamatory sentences, sentences of hope, sentences of promises, and sentences of statements. The speech discourses expressed by the orators also contain the use of language styles, namely hyperbole, metaphor, personification, and repetition. AbstrakPenggunaan bahasa yang berkaitan dengan ideologi yang dibawa oleh partai dalam pidato politiknya sangat penting untuk dikaji, terutama dalam kaitannya dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah bagaimana penggunaan bahasa para politikus berdasarkan kekuasaan semantik. Tujuan penelitian ini ialah mengidentifikasi bahasa para politikus yang ditinjau dari kekuasaan semantik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan kualitatif. Data diambil dari transkrip pidato politik Jokowi-Amin dan Probowo-Sandiaga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teks pidato yang diproduksi oleh tokoh-tokoh partai politik telah memanfaatkan fitur-fitur linguistik, seperti struktur teks, kosakata, gaya bahasa atau majas, kalimat, kohesi, koherensi, ketransitifan, dan kata ganti. Secara tekstual, wacana dalam pidato politik tersebut menunjukkan fitur-fitur semantik yang digunakan untuk melancarkan suatu proses sosial: pembentukan citra positif suatu partai dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. Proses dan praktis sosial yang disalurkan oleh tokoh-tokoh partai politik tersebut berkaitan erat dengan latar belakang sosial, politik, dan budaya mereka. Wacana verbal dalam pidato Jokowi--Amin, Prabowo--Sandiaga diekspresikan dalam bentuk rangkaian kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif. Kalimat-kalimat yang diungkapan adalah kalimat yang berbentuk kalimat ajakan, kalimat seruan, kalimat harapan, kalimat janji, dan kalimat pernyataan. Wacana pidato yang diungkapkan oleh para orator tersebut juga mengandung pemakaian gaya bahasa, yaitu gaya bahasa hiperbola, metafora, personifikasi, dan repetisi.
党在其政治讲话中所带来的意识形态方面的语言运用,是关系到民族和国家生活的重要研究课题。本研究的问题提法是基于语义权力的政治家语言的使用。本研究的目的是从语义力量的角度来识别政治家的语言。本研究采用描述性和定性的研究方法。这些数据取自佐科维-阿明和普罗博沃-桑迪亚加的政治演讲文稿。结果表明,政党人物的言语语篇利用了语篇结构、词汇、语言风格或修辞、句子、衔接、连贯、及物性和代词等语言特征。在文本上,话语和社会表现出语义特征,用来启动一个社会过程:一个政党为人民利益而奋斗的积极形象的形成。政党人物所引导的社会过程和实践与他们的社会背景、政治和文化价值观密切相关,尤其是印度尼西亚。Jokowi-Amin, Prabowo-Sandiaga演讲中的言语话语以一系列及物主动句和不及物主动句的形式表达。所表达的句子有邀请句、感叹句、希望句、承诺句、陈述句等。演说家所表达的话语也包含了语言风格的运用,即夸张、隐喻、拟人和重复。【摘要】彭家南的政治意识形态、政治意识形态、政治意识形态、政治意识形态、政治意识形态、政治意识形态、政治意识形态。我的意思是,我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。Tujuan penelitian ini - alaltitian menidfikasi bahasa para politius yang ditinjau dari kekuasaan semantik。Penelitian的翻译结果:Penelitian的翻译结果:政治人物佐科维-阿明和普罗博沃-桑迪亚加的数据都是如此。Hasil penelitian menunjukkan bahwa teks pidato yang diproduksi oleh tokoh-tokoh partai politik telah manfaatkan fitur-fitur linguisk, seperti structure teks, kosakata, gaya bahasa atau majas, kalimat, kohesi, koherensi, ketransitian, dan kata ganti。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思。Proses dan praktis social yang disalurkan oleh tokoh-tokoh partai politics - terseh .但是berkitan erdengan latar belakang social, politics, dan budaya mereka。Wacana verbal dalam pidato Jokowi- Amin, Prabowo- Sandiaga diekspresikan dalam bentuk rangkaian kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif。kalimat -kalimat yang diungkapan adalah kalimat yang berbentuk kalimat ajakan, kalimat seruan, kalimat harapan, kalimat janji, dan kalimat pernyataan。我的意思是,我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。