{"title":"MODEL MANAJEMEN SUPERVISI AKADEMIK BAGI GURU SD DI DAERAH PERBATASAN (STUDI DI KECAMATAN DARIT-KABUPATEN LANDAK)","authors":"Herry Sanoto","doi":"10.24246/j.sw.2020.v36.i1.p77-80","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penerapan model manajemen supervisi akademik bermanfaat untuk meningkatkan kompetensi profesional guru sekolah dasar khususnya di daerah perbatasan (Kecamatan Darit-Kabupaten Landak). Penerapan model supervisi akademik di wilayah Kecamatan Darit selama ini masih menghadapi berbagai tantangan dan kendala antara lain jumlah pengawas, sebaran lokasi sekolah dasar, waktu pelaksanaan supervisi, dan biaya pelaksanaan supervisi. Hal tersebut membuat pelaksanaan supervisi akademik kurang bermanfaat bagi guru sekolah dasar. Oleh karena itu, diperlukan model manajemen supervisi akademik yang efektif bagi guru sekolah dasar di daerah perbatasan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model pengelolaan supervisi akademik pada guru sekolah dasar di Kecamatan Darit Kabupaten Landak selama ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara dengan petugas kependidikan, kepala sekolah, pengawas dan guru sekolah dasar. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran tentang implementasi model manajemen supervisi akademik di daerah perbatasan, model ini dibentuk berdasarkan koordinasi para petugas kependidikan dan pengawas, serta bagaimana pengawas melakukan pembinaan kepada guru sekolah dasar. Model ini dimulai dengan koordinasi dari dinas pendidikan dengan kepala sekolah dasar dan pengawas, kemudian antara kepala sekolah dengan pengawas untuk menentukan program supervisi akademik. Kesimpulan penelitian, diperoleh gambaran penerapan model pengelolaan supervisi akademik yang terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap 1: perencanaan supervisi akademik, tahap 2: pelaksanaan supervisi akademik, dan tahap 3: laporan supervisi akademik dan tindak lanjut.","PeriodicalId":55772,"journal":{"name":"Satya Widya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Satya Widya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24246/j.sw.2020.v36.i1.p77-80","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Penerapan model manajemen supervisi akademik bermanfaat untuk meningkatkan kompetensi profesional guru sekolah dasar khususnya di daerah perbatasan (Kecamatan Darit-Kabupaten Landak). Penerapan model supervisi akademik di wilayah Kecamatan Darit selama ini masih menghadapi berbagai tantangan dan kendala antara lain jumlah pengawas, sebaran lokasi sekolah dasar, waktu pelaksanaan supervisi, dan biaya pelaksanaan supervisi. Hal tersebut membuat pelaksanaan supervisi akademik kurang bermanfaat bagi guru sekolah dasar. Oleh karena itu, diperlukan model manajemen supervisi akademik yang efektif bagi guru sekolah dasar di daerah perbatasan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model pengelolaan supervisi akademik pada guru sekolah dasar di Kecamatan Darit Kabupaten Landak selama ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara dengan petugas kependidikan, kepala sekolah, pengawas dan guru sekolah dasar. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran tentang implementasi model manajemen supervisi akademik di daerah perbatasan, model ini dibentuk berdasarkan koordinasi para petugas kependidikan dan pengawas, serta bagaimana pengawas melakukan pembinaan kepada guru sekolah dasar. Model ini dimulai dengan koordinasi dari dinas pendidikan dengan kepala sekolah dasar dan pengawas, kemudian antara kepala sekolah dengan pengawas untuk menentukan program supervisi akademik. Kesimpulan penelitian, diperoleh gambaran penerapan model pengelolaan supervisi akademik yang terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap 1: perencanaan supervisi akademik, tahap 2: pelaksanaan supervisi akademik, dan tahap 3: laporan supervisi akademik dan tindak lanjut.