{"title":"Implementasi wisata virtual di jalur pendakian Gunungapi Purba Nglanggeran, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul","authors":"Fitria Nuraini Sekarsih, Ali Mustopa","doi":"10.22146/mgi.73983","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Wisata virtual menjadi alat yang paling memungkinkan bagi seseorang untuk menjelajahi tempat lain tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu khususnya bidang pariwisata. Gunungapi Purba (GAP) Nglanggeran merupakan lokasi wisata yang sangat memungkinkan untuk dikembangkan ke arah virtual. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat 40 titik panorama sepanjang jalur pendakian kemudian hasilnya dicoba oleh pengunjung virtual dari berbagai generasi. Target responden dari penelitian ini adalah pengunjung yang tidak dapat mendaki di GAP Nglanggeran dengan berbagai alasan (tidak berada di kawasan wisata maupun tidak mampu mendaki karena alasan tertentu). Sebanyak 145 responden mencoba wisata virtual ini dengan kode batang yang telah diberikan. Media yang bisa digunakan adalah laptop, telfon pintar, dan layar televisi. Hasilnya, pengunjung virtual ini merasa bahwa wisata virtual yang dibuat sudah cukup bagus, mampu memberikan gambaran tentang jalur pendakian, dan mampu memberikan kesan nyata sepanjang jalur pendakian. Wisata ini juga memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk wisata virtual dengan menggunakan kacamata VR. Hasilnya, Generasi Z merupakan kalangan yang paling antusian dengan hadirnya media tersebut. Abstract Virtual tour is the most possible tool for someone to explore other places without being limited by distance and time, especially in tourism. Nglanggeran ancient volcano is a very possible tourism spot that can be developed in a virtual. The purpose of this study was to create 40 panoramic photos along the tracking route and then the results were tested by virtual visitors from various generations. The target respondents of this research are visitors who cannot climb the Nglanggeran GAP for various reasons (not in the tourist area or who are not strong enough to climb for certain reasons). A total of 145 respondents tried this virtual tour with the barcode that had been provided. The media that can be used are laptops, smartphones, and television screens. As a result, these virtual visitors feel that the virtual tour created is able to provide an overview of the hiking trail and is able to give a real impression along the hiking track. This tourism tour also provides an opportunity for visitors to try virtual tours using VR glasses. As a result, Generation Z is the most enthusiastic about the presence of the media.","PeriodicalId":55710,"journal":{"name":"Majalah Geografi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Majalah Geografi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/mgi.73983","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Abstrak Wisata virtual menjadi alat yang paling memungkinkan bagi seseorang untuk menjelajahi tempat lain tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu khususnya bidang pariwisata. Gunungapi Purba (GAP) Nglanggeran merupakan lokasi wisata yang sangat memungkinkan untuk dikembangkan ke arah virtual. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat 40 titik panorama sepanjang jalur pendakian kemudian hasilnya dicoba oleh pengunjung virtual dari berbagai generasi. Target responden dari penelitian ini adalah pengunjung yang tidak dapat mendaki di GAP Nglanggeran dengan berbagai alasan (tidak berada di kawasan wisata maupun tidak mampu mendaki karena alasan tertentu). Sebanyak 145 responden mencoba wisata virtual ini dengan kode batang yang telah diberikan. Media yang bisa digunakan adalah laptop, telfon pintar, dan layar televisi. Hasilnya, pengunjung virtual ini merasa bahwa wisata virtual yang dibuat sudah cukup bagus, mampu memberikan gambaran tentang jalur pendakian, dan mampu memberikan kesan nyata sepanjang jalur pendakian. Wisata ini juga memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk wisata virtual dengan menggunakan kacamata VR. Hasilnya, Generasi Z merupakan kalangan yang paling antusian dengan hadirnya media tersebut. Abstract Virtual tour is the most possible tool for someone to explore other places without being limited by distance and time, especially in tourism. Nglanggeran ancient volcano is a very possible tourism spot that can be developed in a virtual. The purpose of this study was to create 40 panoramic photos along the tracking route and then the results were tested by virtual visitors from various generations. The target respondents of this research are visitors who cannot climb the Nglanggeran GAP for various reasons (not in the tourist area or who are not strong enough to climb for certain reasons). A total of 145 respondents tried this virtual tour with the barcode that had been provided. The media that can be used are laptops, smartphones, and television screens. As a result, these virtual visitors feel that the virtual tour created is able to provide an overview of the hiking trail and is able to give a real impression along the hiking track. This tourism tour also provides an opportunity for visitors to try virtual tours using VR glasses. As a result, Generation Z is the most enthusiastic about the presence of the media.