{"title":"MAKNA DAN NILAI AJARAN BUDI PEKERTI MANTRA DALAM TRADISI MAGUTI","authors":"K. Setiawan","doi":"10.21107/METALINGUA.V4I2.6128","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Mantra merupakan ucapan yang memiliki kekuatan gaib. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan makna mantra dan nilai ajaran budi pekerti yang terkandung dalam tradisi Maguti . Metode dalam penelitian ini ialah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi partisipatif, wawancara, studi dokumen dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini antara lain: makna mantra yang terkandung dalam tradisi Maguti ialah siraman pertama/tanggal satu cahaya wajah anak belum begitu bercahaya, sampai akhirnya tanggal limabelas bercahaya seperti bulan purnama; memperingati berasalnya dari bapak (putih) ibu (merah) atau air dan ari-ari sukma yang menjaga jiwa dan raganya anak yang dipaguti; memperingati saudara tua, orang yang melahirkan pertama itu mengeluarkan air dan daging yang menempel pada pusar; memperingati nabi dan rasul, istri dan anaknya, serta sahabatnya Usman, Umar, Syaidina, Ngali; memperingati ibu Dewi Fatimah yang menjadi contoh semua perempuan; memperingati leluhur perempuan laki-laki yang bertempat di kiblat empat lima pancer ; memperingati para leluhur laki-laki perempuan, tua-muda, jauh-dekat dimintai doa restu yang baik; memperingati nabi Sulaiman yang menguasai dedaunan, kayu, air, ayam/semua hewan yang disembelih untuk perlengkapan; semua perlengkapan untuk memperingati tujuh hari. Nilai ajaran budi pekerti yang terkandung adalah tumbuhnya disiplin diri; mampu berpikir positif; menumbuhkan cinta dan kasih sayang, rasa saling menghormati, memiliki tata krama dan sopan santun; menaati ajaran agama dan mengembangkan sikap toleransi; memiliki rasa tanggung jawab; rasa bakti kepada orang tua; mengembangkan etos kerja dan belajar.","PeriodicalId":33940,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21107/METALINGUA.V4I2.6128","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Mantra merupakan ucapan yang memiliki kekuatan gaib. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan makna mantra dan nilai ajaran budi pekerti yang terkandung dalam tradisi Maguti . Metode dalam penelitian ini ialah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi partisipatif, wawancara, studi dokumen dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini antara lain: makna mantra yang terkandung dalam tradisi Maguti ialah siraman pertama/tanggal satu cahaya wajah anak belum begitu bercahaya, sampai akhirnya tanggal limabelas bercahaya seperti bulan purnama; memperingati berasalnya dari bapak (putih) ibu (merah) atau air dan ari-ari sukma yang menjaga jiwa dan raganya anak yang dipaguti; memperingati saudara tua, orang yang melahirkan pertama itu mengeluarkan air dan daging yang menempel pada pusar; memperingati nabi dan rasul, istri dan anaknya, serta sahabatnya Usman, Umar, Syaidina, Ngali; memperingati ibu Dewi Fatimah yang menjadi contoh semua perempuan; memperingati leluhur perempuan laki-laki yang bertempat di kiblat empat lima pancer ; memperingati para leluhur laki-laki perempuan, tua-muda, jauh-dekat dimintai doa restu yang baik; memperingati nabi Sulaiman yang menguasai dedaunan, kayu, air, ayam/semua hewan yang disembelih untuk perlengkapan; semua perlengkapan untuk memperingati tujuh hari. Nilai ajaran budi pekerti yang terkandung adalah tumbuhnya disiplin diri; mampu berpikir positif; menumbuhkan cinta dan kasih sayang, rasa saling menghormati, memiliki tata krama dan sopan santun; menaati ajaran agama dan mengembangkan sikap toleransi; memiliki rasa tanggung jawab; rasa bakti kepada orang tua; mengembangkan etos kerja dan belajar.