Potential of Biological Agents for Controlling Basal Rot Disease and Promoting Plant Growth in Shallot

Tamrin Khamidi, H. A. Djatmiko, T. Haryanto
{"title":"Potential of Biological Agents for Controlling Basal Rot Disease and Promoting Plant Growth in Shallot","authors":"Tamrin Khamidi, H. A. Djatmiko, T. Haryanto","doi":"10.14692/jfi.18.1.9-18","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemanfaatan agens hayati menjadi salah satu komponen pengendalian penyakit secara terpadu dalam budi daya bawang merah. Penelitian ini bertujuan menguji efektivitas tiga agens hayati  (Bacillus subtilis B1 dan B298, Fusarium oxysporum nonpatogen T14a) dalam menekan insidensi penyakit busuk pangkal dan memacu pertumbuhan dua varietas bawang merah (‘Bima Brebes’ dan ‘Tajuk’) di lapangan. Penelitian eksperimental disusun dalam rancangan acak kelompok faktorial yang terdiri atas dua faktor, yaitu jenis agens hayati dan varietas bawang merah. Semua agens hayati yang diuji menunjukkan kemampuan memperpanjang masa inkubasi penyakit, menekan insidensi penyakit dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan patogen busuk pangkal umbi. Bacillus subtilis B1 dan F. oxysporum nonpatogen T14a menunjukkan efikasi yang tinggi, yaitu 81.5% dan 58.0%. Berdasarkan nilai insidensi penyakit dan luas daerah di bawah kurva perkembangan penyakit diketahui bahwa var. ‘Tajuk’ bersifat lebih rentan terhadap penyakit busuk pangkal dibandingkan dengan var. ‘Bima Brebes’. Semua agens hayati yang diuji juga mampu meningkatkan persentase pertunasan umbi bawang merah, indeks luas daun, laju pertumbuhan, total klorofil pada daun, dan produktivitas tanaman. Peningkatan produktivitas tertinggi ditunjukkan B. subtilis B1 (45.45%), disusul berturut-turut oleh F. oxysporum nonpatogen T14a (37.88%), dan B. subtilis B298 (28.79%). Dua dari tiga agens hayati yang diuji, yaitu B. subtilis B1 dan F. oxysporum nonpatogen T14a, potensial untuk dijadikan agens pengendali patogen busuk pangkal batang pada tanaman bawang merah karena memiliki kemampuan cukup baik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman.","PeriodicalId":31619,"journal":{"name":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14692/jfi.18.1.9-18","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Pemanfaatan agens hayati menjadi salah satu komponen pengendalian penyakit secara terpadu dalam budi daya bawang merah. Penelitian ini bertujuan menguji efektivitas tiga agens hayati  (Bacillus subtilis B1 dan B298, Fusarium oxysporum nonpatogen T14a) dalam menekan insidensi penyakit busuk pangkal dan memacu pertumbuhan dua varietas bawang merah (‘Bima Brebes’ dan ‘Tajuk’) di lapangan. Penelitian eksperimental disusun dalam rancangan acak kelompok faktorial yang terdiri atas dua faktor, yaitu jenis agens hayati dan varietas bawang merah. Semua agens hayati yang diuji menunjukkan kemampuan memperpanjang masa inkubasi penyakit, menekan insidensi penyakit dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan patogen busuk pangkal umbi. Bacillus subtilis B1 dan F. oxysporum nonpatogen T14a menunjukkan efikasi yang tinggi, yaitu 81.5% dan 58.0%. Berdasarkan nilai insidensi penyakit dan luas daerah di bawah kurva perkembangan penyakit diketahui bahwa var. ‘Tajuk’ bersifat lebih rentan terhadap penyakit busuk pangkal dibandingkan dengan var. ‘Bima Brebes’. Semua agens hayati yang diuji juga mampu meningkatkan persentase pertunasan umbi bawang merah, indeks luas daun, laju pertumbuhan, total klorofil pada daun, dan produktivitas tanaman. Peningkatan produktivitas tertinggi ditunjukkan B. subtilis B1 (45.45%), disusul berturut-turut oleh F. oxysporum nonpatogen T14a (37.88%), dan B. subtilis B298 (28.79%). Dua dari tiga agens hayati yang diuji, yaitu B. subtilis B1 dan F. oxysporum nonpatogen T14a, potensial untuk dijadikan agens pengendali patogen busuk pangkal batang pada tanaman bawang merah karena memiliki kemampuan cukup baik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
生物制剂防治大葱基底腐病和促进植株生长的潜力
在红洋葱培养中,使用救生剂是模糊疾病控制的组成部分之一。本研究旨在测试三种危及生命的药剂(枯草芽孢杆菌B1和B298,无病原体尖孢镰刀菌T14a)在抑制胰腺腐烂病发病率和促进两种红洋葱(“Bima Brebes”和“Title”)在田间生长方面的有效性。实验研究是在一组由两个因素组成的随机因子组中设计的,即生物类型和红洋葱的品种。所有测试的危及生命的药剂都显示出延长疾病潜伏期、抑制疾病发生和提高植物对真菌致病性攻击的抵抗力的能力。枯草芽孢杆菌B1和尖孢镰刀菌非病原体T14a表现出较高的效力,即81.5%和58.0%。根据疾病发生率和疾病发展曲线下的面积,已知变种“Title”比变种“Bima Brebes”更容易腐烂的潜在疾病。测试的所有危及生命的药剂还可以提高红洋葱产量、叶宽指数、生长速度、叶片总叶绿素和植物生产力的百分比。生产力提高最高的是枯草芽孢杆菌B1(45.45%),其次是无病原体尖孢镰刀菌T14a(37.88%)和枯草芽孢杆菌B298(28.79%)。使腐烂病原体控制剂粘附在红洋葱植物上的潜力是因为它们具有足够好的能力来提高生长和植物生产力。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
42
审稿时长
10 weeks
期刊最新文献
Comparison of Two Huanglongbing Detection Methods in Samples with Different Symptom Severity Phylloplane Yeasts on Cocoa and Their Abilities to Inhibit Phytophthora palmivora In Vitro Cover Jurnal Fitopatologi Vol. 20 No. 1, Januari 2024 Begomovirus Associated with Yellow Mosaic Symptom on Eggplant Plant in Bengkulu Isolation of Potential Nitrogen-Fixing Phylloplane Bacteria and in Vitro Detection of Their Ability to Inhibit the Growth of Colletotrichum
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1