Laporan Kasus: Penyembuhan Lesi Makroskopik Anjing Kacang Penderita Dermatitis Atopik Pascaterapi Madu Trigona Selama 30 Hari

Ninik Purwanti, I. N. Suartha, I. N. Suarsana
{"title":"Laporan Kasus: Penyembuhan Lesi Makroskopik Anjing Kacang Penderita Dermatitis Atopik Pascaterapi Madu Trigona Selama 30 Hari","authors":"Ninik Purwanti, I. N. Suartha, I. N. Suarsana","doi":"10.19087/imv.2022.11.4.493","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Anjing lokal Bali berjumlah 12 ekor mengalami gangguan kulit dengan skor keparahan lesi sedang. Anjing berumur antara 4-6 bulan berlokasi di Denpasar, Bali. Anjing kasus sering menggaruk tubuhnya, menjilati dan menggigit kakinya selama dua bulan terakhir. Hasil pemeriksaan laboratorium kerokan kulit dengan metode deep skin scraping tidak ditemukan adanya tungau. Kultur SDA (Saburent Dextrose Agar) untuk pemeriksaan jamur didapatkan hasil positif jamur Candida sp. Kultur bakteri dengan BA (Blood Agar) didapatkan hasil positif Staphylococcus sp. Dari delapan Kriteria Favrot, pemeriksaan sampel memenuhi lima kriteria yaitu 85% dengan spesifisitas 79%. Terapi yang digunakan yaitu madu trigona dengan sediaan segar dan sediaan kapsul. Sampel dua ekor diuji tanpa pemberian madu trigona, lima ekor diberikan terapi madu trigona sediaan segar 5 mlL/ekor/hari, dan lima ekor lainnya diberikan madu trigona sediaan kapsul 0,1 mg/ekor/hari selama empat4 minggu. Hasil pengamatan perubahan lesi makroskopik sebelum pemberian madu trigona (minggu ke-0) pada kedua belas anjing yaitu terlihat adanya lesi primer dan sekunder. Lesi primer yaitu nodul dan papula. Sedangkan lesi sekunder yaitu sisik, krusta, alopesia, eritema, hiperpigmentasi dan liksenifikasi. Kemudian minggu ke-4 setelah terapi dengan madu trigona, gejala pruritus sudah hilang dan lesi sekunder mulai berkurang, serta rambut sudah mulai tumbuh. Penggunaan terapi madu trigona sediaan segar dan kapsul pada anjing penderita dermatitis atopik dapat dinilai efektif dalam penyembuhan lesi yang ditandai dengan pengurangan nilai skoring lesi makroskopik pada kulit anjing.","PeriodicalId":13461,"journal":{"name":"Indonesia Medicus Veterinus","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesia Medicus Veterinus","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19087/imv.2022.11.4.493","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Anjing lokal Bali berjumlah 12 ekor mengalami gangguan kulit dengan skor keparahan lesi sedang. Anjing berumur antara 4-6 bulan berlokasi di Denpasar, Bali. Anjing kasus sering menggaruk tubuhnya, menjilati dan menggigit kakinya selama dua bulan terakhir. Hasil pemeriksaan laboratorium kerokan kulit dengan metode deep skin scraping tidak ditemukan adanya tungau. Kultur SDA (Saburent Dextrose Agar) untuk pemeriksaan jamur didapatkan hasil positif jamur Candida sp. Kultur bakteri dengan BA (Blood Agar) didapatkan hasil positif Staphylococcus sp. Dari delapan Kriteria Favrot, pemeriksaan sampel memenuhi lima kriteria yaitu 85% dengan spesifisitas 79%. Terapi yang digunakan yaitu madu trigona dengan sediaan segar dan sediaan kapsul. Sampel dua ekor diuji tanpa pemberian madu trigona, lima ekor diberikan terapi madu trigona sediaan segar 5 mlL/ekor/hari, dan lima ekor lainnya diberikan madu trigona sediaan kapsul 0,1 mg/ekor/hari selama empat4 minggu. Hasil pengamatan perubahan lesi makroskopik sebelum pemberian madu trigona (minggu ke-0) pada kedua belas anjing yaitu terlihat adanya lesi primer dan sekunder. Lesi primer yaitu nodul dan papula. Sedangkan lesi sekunder yaitu sisik, krusta, alopesia, eritema, hiperpigmentasi dan liksenifikasi. Kemudian minggu ke-4 setelah terapi dengan madu trigona, gejala pruritus sudah hilang dan lesi sekunder mulai berkurang, serta rambut sudah mulai tumbuh. Penggunaan terapi madu trigona sediaan segar dan kapsul pada anjing penderita dermatitis atopik dapat dinilai efektif dalam penyembuhan lesi yang ditandai dengan pengurangan nilai skoring lesi makroskopik pada kulit anjing.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
病例报告:30天治疗后蜂蜜Trigona皮质病变
巴厘岛当地有12只狗患有中等程度的皮肤病。这只年龄在4-6个月之间的狗位于巴厘岛的登巴萨。在过去的两个月里,狗经常抓身体、舔脚和咬脚。用深度皮肤刮除法进行的皮肤皮肤凝胶检验结果显示,没有螨虫的痕迹。在favrocus的8个标准中,样本检验符合85%的特性匹配79%的标准。使用的治疗方法是有新鲜果胶和胶囊的trigona蜂蜜。两组样本在不给trigona蜂蜜的情况下进行测试,其中5个样本得到新鲜丙型肝炎病毒5毫克/ gona - day治疗,另外5个样本得到剂盒- 0.1毫克/机尾,持续4周。观察到十二只狗身上第三周和第二次病变前的宏观病变。主要病变是结节和黄斑。而继发性病变是鳞片、甲壳类动物、脱氧性、红斑、红斑和黄斑。三罗娜蜂蜜治疗后的第四个星期,普鲁仪式的症状消失了,继发性病变开始减少,头发也开始生长。在非焦虑性皮炎患者的狗身上使用新的冠状静脉注射和胶囊治疗可以被认为是有效的治疗病变,其特征是减少狗皮肤上的马孔病变率。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
39
审稿时长
24 weeks
期刊最新文献
Laporan Kasus: Enteritis Hemoragi karena Koinfeksi Ancylostomiosis dan Koksidiosis, Disertai Komplikasi Erlichiosis pada Anjing Kacang Laporan Kasus: Keberhasilan Penanganan Vulnus Morsum Stadion III dan IV pada Kucing Lokal Diagnosis dan Penanganan Hernia Umbilikalis dengan Metode Herniorafi Terbuka pada Kucing Lokal Laporan Kasus: Penanganan Infeksi Parvovirus pada Anjing Kacang Umur Tiga Bulan Kajian Pustaka: Vektor-vektor Penyakit Demam Babi Afrika yang Mewabah pada Berbagai Peternakan Babi
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1