PENYIMPANGAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM INTERAKSI BELAJAR-MENGAJAR BAHASA INDONESIA ( THE VIOLATION OF LANGUAGE POLITENESS PRINCIPLES IN THE INTERACTION OF INDONESIAN LANGUAGE TEACHING AND LEARNING )
{"title":"PENYIMPANGAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM INTERAKSI BELAJAR-MENGAJAR BAHASA INDONESIA ( THE VIOLATION OF LANGUAGE POLITENESS PRINCIPLES IN THE INTERACTION OF INDONESIAN LANGUAGE TEACHING AND LEARNING )","authors":"Shintia Dwi Alika","doi":"10.36567/jalabahasa.v13i1.51","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Studi kasus ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa dan penyebab penyimpangannya. Sumber data dari studi kasus ini adalah beberapa tuturan siswa dalam kelas dan guru bahasa Indonesia dalam interaksi belajar mengajar bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam studi kasus ini adalah deskriptif kualitatif. Studi kasus ini difokuskan pada permasalahan prinsip kesantunan berbahasa di dalam kelas yang dikaji secara pragmatik. Hasilnya menunjukkan beberapa hal berikut. (1) Jenis penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa terdiri dari penyimpangan tunggal dan penyimpangan ganda. Penyimpangan tunggal meliputi penyimpangan maksim kearifan, penyimpangan maksim kedermawanan, penyimpangan maksim pujian, penyimpangan maksim kerendahhatian, penyimpangan maksim kesepakatan, dan penyimpangan maksim kesimpatian. Penyimpangan ganda meliputi penyimpangan maksim kearifan dan maksim kedermawanan, penyimpangan maksim kearifan dan maksim pujian, penyimpangan maksim kedermawanan dan maksim pujian, penyimpangan maksim pujian dan maksim kesepakatan, penyimpangan maksim kerendahhatian dan maksim simpati, penyimpangan maksim kesepakatan dan maksim simpati, penyimpangan maksim kearifan, maksim kedermawanan, dan maksim pujian, dan penyimpangan maksim pujian, maksim kerendahhatian, dan maksim kesepakatan. (2) Penyebab penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa dalam interaksi belajar mengajar bahasa Indonesia siswa di dalam kelas meliputi penyimpangan disebabkan penutur sengaja menuduh lawan tutur, sengaja berbicara tidak sesuai konteks, protektif terhadap pendapat, dorongan rasa emosi penutur, kritik secara langsung dengan kata-kata kasar, dan mengejek. ABSTRACT School is a formal institution that has a strategic function to educate the future generation in using Indonesian language profi ciently, correctly, and politely. However, there are many students found not applying the politeness principles eventhough the teachers have taught it in the class. Based on that background, this research is conducted to fi nd out the types of the politeness principles in the teaching and learning interaction. Source of the data is the students and the Indonesian language teacher speeches in the class. The research uses descriptive qualitative research. Focus of this research is the language politeness using the pragmatic approach. The result indicates that (1) the violation of politeness principles in the teaching and learning interaction are happened in tact,generositiy, approbation, modesty, agreement, and symphaty maxims, (2) the cause of the violation of the politeness principles in the class interaction are the speaker accused the hearer in purpose,giving no sympathy, protective to assumption, direct critics using harsh words, and mocking.","PeriodicalId":49022,"journal":{"name":"Jala","volume":"13 1","pages":"39-49"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2017-09-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jala","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36567/jalabahasa.v13i1.51","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q","JCRName":"Health Professions","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Abstract
Studi kasus ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa dan penyebab penyimpangannya. Sumber data dari studi kasus ini adalah beberapa tuturan siswa dalam kelas dan guru bahasa Indonesia dalam interaksi belajar mengajar bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam studi kasus ini adalah deskriptif kualitatif. Studi kasus ini difokuskan pada permasalahan prinsip kesantunan berbahasa di dalam kelas yang dikaji secara pragmatik. Hasilnya menunjukkan beberapa hal berikut. (1) Jenis penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa terdiri dari penyimpangan tunggal dan penyimpangan ganda. Penyimpangan tunggal meliputi penyimpangan maksim kearifan, penyimpangan maksim kedermawanan, penyimpangan maksim pujian, penyimpangan maksim kerendahhatian, penyimpangan maksim kesepakatan, dan penyimpangan maksim kesimpatian. Penyimpangan ganda meliputi penyimpangan maksim kearifan dan maksim kedermawanan, penyimpangan maksim kearifan dan maksim pujian, penyimpangan maksim kedermawanan dan maksim pujian, penyimpangan maksim pujian dan maksim kesepakatan, penyimpangan maksim kerendahhatian dan maksim simpati, penyimpangan maksim kesepakatan dan maksim simpati, penyimpangan maksim kearifan, maksim kedermawanan, dan maksim pujian, dan penyimpangan maksim pujian, maksim kerendahhatian, dan maksim kesepakatan. (2) Penyebab penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa dalam interaksi belajar mengajar bahasa Indonesia siswa di dalam kelas meliputi penyimpangan disebabkan penutur sengaja menuduh lawan tutur, sengaja berbicara tidak sesuai konteks, protektif terhadap pendapat, dorongan rasa emosi penutur, kritik secara langsung dengan kata-kata kasar, dan mengejek. ABSTRACT School is a formal institution that has a strategic function to educate the future generation in using Indonesian language profi ciently, correctly, and politely. However, there are many students found not applying the politeness principles eventhough the teachers have taught it in the class. Based on that background, this research is conducted to fi nd out the types of the politeness principles in the teaching and learning interaction. Source of the data is the students and the Indonesian language teacher speeches in the class. The research uses descriptive qualitative research. Focus of this research is the language politeness using the pragmatic approach. The result indicates that (1) the violation of politeness principles in the teaching and learning interaction are happened in tact,generositiy, approbation, modesty, agreement, and symphaty maxims, (2) the cause of the violation of the politeness principles in the class interaction are the speaker accused the hearer in purpose,giving no sympathy, protective to assumption, direct critics using harsh words, and mocking.