{"title":"Evaluasi sistem proteksi penyulang kalingga pada gardu induk New Jakabaring yang melayani pelanggan premium","authors":"Anton Firmansyah, M. Noer, Ihsan Jihadi Putra","doi":"10.33795/eltek.v20i1.338","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAKPoliteknik Pariwisata Palembang dan Bowling Jakabaring Sport City merupakan pelanggan premium PT. PLN (Persero) UP3 Palembang. Sebagai pelanggan premium sudah seharusnya kedua pelanggan ini mendapatkan keandalan jaringan listrik. Pada awalnya Politeknik Pariwisata Palembang termasuk dalam kawasan Zero Down Time untuk mengamankan suplai kelistrikan Jakabaring Sport City pada perhelatan Asian Games tahun 2018. Setelah berakhirnya perhelatan Asian Games 2018, beban pada trafo daya-2 di Gardu Induk New Jakabaring turun dibawah 50%. Untuk membebani trafo daya tersebut maka PT. PLN (persero) UP3 Palembang menambahkan jaringan existing pada Gardu Hubung Politeknik Pariwisata melalui Saluran Udara Tegangan Menengah Pertahanan Gardu Hubung 8 Plaju. Perubahan konfigurasi distribusi listrik ini harusnya diimbangi dengan koordinasi proteksi yang tepat agar dapat menjaga keandalan supplai listrik, namun kenyataanya di lapangan berbeda, terhitung sejak bulan April 2019, penyulang Kalingga sudah mengalami 88 kali padam dengan rata-rata padam 656 menit. Dari sisi ekonomis, pemadaman yang meluas merugikan PT. PLN (Persero) karena ENS (Energy Not Sold) serta PLN juga harus membayar kompensasi kepada golongan pelanggan premium karena gagal memenuhi komitmennya dalam memberikan pelayanan listrik andal sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. \n \nABSTRACTPoliteknik Pariwisata Palembang and Bowling Jakabaring Sport City is a premium customer of PT. PLN (Persero) UP3 Palembang. As premium customers, both of these customers should get the reliability of the power grid.Initially, Politeknik Pariwisata Palembang was included in the Zero Down Time area to secure the electricity supply of Jakabaring Sport City at the Asian Games in 2018. After the end of the 2018 Asian Games, the load on the transformer power-2 at the New Jakabaring Substation dropped below 50%. To overload the power transformer, PT. PLN (persero) UP3 Palembang added an existing network at the Politeknik Pariwisata Link Substation through the Medium Voltage Air Line Pertahanan of 8 Plaju Substation. This change in electricity distribution configuration should be balanced with proper protection coordination in order to maintain the reliability of the electric supply, but the reality in the field is different, starting from April 2019, Kalingga refiners have experienced 88 outages with an average outage of 656 minutes. From an economic point of effect, widespread blackouts harm PT. PLN (Persero) UP3 because ENS (Energy Not Sold) and PLN also have to pay compensation to premium customers for failing to meet their commitments in providing reliable electricity services in accordance with agreed agreements.","PeriodicalId":53405,"journal":{"name":"Jurnal Eltek","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Eltek","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33795/eltek.v20i1.338","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRAKPoliteknik Pariwisata Palembang dan Bowling Jakabaring Sport City merupakan pelanggan premium PT. PLN (Persero) UP3 Palembang. Sebagai pelanggan premium sudah seharusnya kedua pelanggan ini mendapatkan keandalan jaringan listrik. Pada awalnya Politeknik Pariwisata Palembang termasuk dalam kawasan Zero Down Time untuk mengamankan suplai kelistrikan Jakabaring Sport City pada perhelatan Asian Games tahun 2018. Setelah berakhirnya perhelatan Asian Games 2018, beban pada trafo daya-2 di Gardu Induk New Jakabaring turun dibawah 50%. Untuk membebani trafo daya tersebut maka PT. PLN (persero) UP3 Palembang menambahkan jaringan existing pada Gardu Hubung Politeknik Pariwisata melalui Saluran Udara Tegangan Menengah Pertahanan Gardu Hubung 8 Plaju. Perubahan konfigurasi distribusi listrik ini harusnya diimbangi dengan koordinasi proteksi yang tepat agar dapat menjaga keandalan supplai listrik, namun kenyataanya di lapangan berbeda, terhitung sejak bulan April 2019, penyulang Kalingga sudah mengalami 88 kali padam dengan rata-rata padam 656 menit. Dari sisi ekonomis, pemadaman yang meluas merugikan PT. PLN (Persero) karena ENS (Energy Not Sold) serta PLN juga harus membayar kompensasi kepada golongan pelanggan premium karena gagal memenuhi komitmennya dalam memberikan pelayanan listrik andal sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
ABSTRACTPoliteknik Pariwisata Palembang and Bowling Jakabaring Sport City is a premium customer of PT. PLN (Persero) UP3 Palembang. As premium customers, both of these customers should get the reliability of the power grid.Initially, Politeknik Pariwisata Palembang was included in the Zero Down Time area to secure the electricity supply of Jakabaring Sport City at the Asian Games in 2018. After the end of the 2018 Asian Games, the load on the transformer power-2 at the New Jakabaring Substation dropped below 50%. To overload the power transformer, PT. PLN (persero) UP3 Palembang added an existing network at the Politeknik Pariwisata Link Substation through the Medium Voltage Air Line Pertahanan of 8 Plaju Substation. This change in electricity distribution configuration should be balanced with proper protection coordination in order to maintain the reliability of the electric supply, but the reality in the field is different, starting from April 2019, Kalingga refiners have experienced 88 outages with an average outage of 656 minutes. From an economic point of effect, widespread blackouts harm PT. PLN (Persero) UP3 because ENS (Energy Not Sold) and PLN also have to pay compensation to premium customers for failing to meet their commitments in providing reliable electricity services in accordance with agreed agreements.