{"title":"TRANSFORMASI DEO KAYANGAN MENJADI TARI MAMBANG DEO-DEO KAYANGAN DI PEKANBARU","authors":"Nur Desmawati, Sri Rochana Widyastutieningrum","doi":"10.33153/GLR.V16I2.2484","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAKDeo Kayangan merupakan ritual pengobatan penyakit yang disebabkan oleh kekuatan gaib. Ritual ini ada di Kelurahan Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Ritual tersebut dipimpin oleh dukun Melayu bernama Tuk Damai. Tuk Damai diminta oleh masyarakat untuk menjadikan ritual tersebut sebagai hiburan dengan membuat imitasi Deo Kayangan yang diberi nama Badeo. Realitas tersebut memberikan kebebasan penafsiran baru oleh Wan Harun Ismail dengan mentransformasi menjadi suatu bentuk baru serta fungsi dan makna yang berbeda yaitu ditransformasi menjaditari Mambang Deo-Deo Kayangan sebagai ungkapan ekspresi. Fenomena ini kemudian menjadi sebuah topik pembicaraan yang hangat di Pekanbaru sejak tarian karya Wan Harun Ismail tersebut tampil di acara Parade Tari dan Pemilihan Bujang Dara Kota Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena tersebut secara runut. Mulai dari bentuk asli ritual Deo Kayangan hingga menjadi tari Mambang Deo-Deo Kayangan, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sosok Wan Harun Ismail sebagai seniman yang melakukan transformasi Deo Kayangan menjadi tari Mambang Deo-Deo Kayangan, serta menjelaskan tanggapan masyarakat terhadap transformasi bentuk Deo Kayangan menjadi tari Mambang Deo-Deo Kayangan.Kata kunci: Ritual Deo Kayangan, transformasi, Tari Mambang Deo-Deo Kayangan.ABSTRACTDeo Kayangan is a ritual for the treatment of diseases caused by magical powers. This ritual is in the Village of Tebing Tinggi Okura, Rumbai Pesisir District, Pekanbaru City, Riau Province. The ritual was led by a Malay shaman named Tuk Damai. Tuk Damai was asked by the community to make the ritual an entertainment by making a Deo Kayangan imitation named Badeo. The reality provides a free interpretation of Wan Harun Ismail by transforming it into a new form and different functions and meanings which are transformed into Mambang Deo-Deo Kayangan dance as his expression. This phenomenon later became a hot topic of conversation in Pekanbaru since the dance by Wan Harun Ismail appeared in the Dance Parade and the Election of Bujang Dara Kota Pekanbaru. This study aims to explain this phenomenon in a continuous manner. It starts from the original form of Deo Kayangan ritual up to the Mambang Deo-Deo Kayangan dance; knowing the factors that influence Wan Harun Ismail as an artist who transforms Deo Kayangan into Mambang Deo-Deo Kayangan dance and explains the community’s response to Deo Kayangan’s transformation into Mambang Deo-Deo Kayangan dance.Keywords: Deo Kayangan Ritual, transformation, Mambang Deo-Deo Kayangan Dance.","PeriodicalId":33299,"journal":{"name":"Gelar Jurnal Seni Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Gelar Jurnal Seni Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33153/GLR.V16I2.2484","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
ABSTRAKDeo Kayangan merupakan ritual pengobatan penyakit yang disebabkan oleh kekuatan gaib. Ritual ini ada di Kelurahan Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Ritual tersebut dipimpin oleh dukun Melayu bernama Tuk Damai. Tuk Damai diminta oleh masyarakat untuk menjadikan ritual tersebut sebagai hiburan dengan membuat imitasi Deo Kayangan yang diberi nama Badeo. Realitas tersebut memberikan kebebasan penafsiran baru oleh Wan Harun Ismail dengan mentransformasi menjadi suatu bentuk baru serta fungsi dan makna yang berbeda yaitu ditransformasi menjaditari Mambang Deo-Deo Kayangan sebagai ungkapan ekspresi. Fenomena ini kemudian menjadi sebuah topik pembicaraan yang hangat di Pekanbaru sejak tarian karya Wan Harun Ismail tersebut tampil di acara Parade Tari dan Pemilihan Bujang Dara Kota Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena tersebut secara runut. Mulai dari bentuk asli ritual Deo Kayangan hingga menjadi tari Mambang Deo-Deo Kayangan, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sosok Wan Harun Ismail sebagai seniman yang melakukan transformasi Deo Kayangan menjadi tari Mambang Deo-Deo Kayangan, serta menjelaskan tanggapan masyarakat terhadap transformasi bentuk Deo Kayangan menjadi tari Mambang Deo-Deo Kayangan.Kata kunci: Ritual Deo Kayangan, transformasi, Tari Mambang Deo-Deo Kayangan.ABSTRACTDeo Kayangan is a ritual for the treatment of diseases caused by magical powers. This ritual is in the Village of Tebing Tinggi Okura, Rumbai Pesisir District, Pekanbaru City, Riau Province. The ritual was led by a Malay shaman named Tuk Damai. Tuk Damai was asked by the community to make the ritual an entertainment by making a Deo Kayangan imitation named Badeo. The reality provides a free interpretation of Wan Harun Ismail by transforming it into a new form and different functions and meanings which are transformed into Mambang Deo-Deo Kayangan dance as his expression. This phenomenon later became a hot topic of conversation in Pekanbaru since the dance by Wan Harun Ismail appeared in the Dance Parade and the Election of Bujang Dara Kota Pekanbaru. This study aims to explain this phenomenon in a continuous manner. It starts from the original form of Deo Kayangan ritual up to the Mambang Deo-Deo Kayangan dance; knowing the factors that influence Wan Harun Ismail as an artist who transforms Deo Kayangan into Mambang Deo-Deo Kayangan dance and explains the community’s response to Deo Kayangan’s transformation into Mambang Deo-Deo Kayangan dance.Keywords: Deo Kayangan Ritual, transformation, Mambang Deo-Deo Kayangan Dance.
ABSTRAKDeo阴影是一种治疗由无形力量引起的疾病的仪式。这一仪式在廖内省Pekanbaru市的海洋Rumbai距离的Okura高边界走廊举行。这个仪式是由一位名叫Tuk Peace的Melayu僧侣主持的。公众要求Tuk Peace模仿名为Badeo的Deo Kayangan,使仪式成为一种娱乐。现实赋予了Wan Harun Ismail一种新的解释自由,将其转变为一种新形式、一种不同的功能和意义,即将其转化为Mambang Deo Deo Kayangan一词作为一种表达。这一现象后来成为北京热议的话题,因为万哈伦伊斯梅尔的舞蹈出现在《大游行》和《新城市的漫长选择》中。本研究旨在深入解释这一现象。从Deo Kayangan仪式的最初形式到Deo Deo Kay扬an Mambang舞蹈,了解影响Wan Harun Ismail作为一名将Deo Kayang转变为Deo Deo-Kayangan Mambag舞蹈的艺术家的因素,关键词:仪式Deo Kayangan,变身,舞蹈Mambang Deo Deo Kayang。BSTRACTDoo Kayangan是一种治疗由魔力引起的疾病的仪式。这个仪式在廖内省Pekanbaru市Rumbai Pessir区的Tebing Tinggi Okura村举行。该仪式由一位名叫Tuk Damai的马来萨满主持。社区要求Tuk Damai制作一个名为Badeo的Deo Kayangan仿制品,将仪式作为一种娱乐。现实为Wan Harun Ismail(UNK)提供了一种自由的诠释,将其转化为一种新的形式和不同的功能和意义,并转化为他的曼邦舞蹈。这一现象后来成为联合国教科文组织Pekanbaru的热门话题。Wan Harun Ismail的舞蹈出现在舞蹈游行和布江选举中。本研究旨在以连续的方式解释这一现象。它从Deo Kayangan仪式的最初形式开始,一直到Mambang Deo Deo Kay扬an舞蹈;了解【UNK】影响Wan Harun Ismail的因素,他是一位将Deo Kayangan转变为Mambang Deo Kayang【UNK)舞蹈的艺术家,并解释了社区对Deo Kayan转变为曼邦Deo Kayangandance的反应。关键词:Deo Kayangan仪式,转变,曼邦Deo Deo Kayang舞蹈。