Siklus hidup dan statistik demografi kutukebul Bemisia tabaci (Gennadius) (Hemiptera: Aleyrodidae) biotipe B dan non-B pada tanaman cabai (Capsicum annuum L.)
P. Hidayat, Hazen Arrazie Kurniawan, Lutfi Afifah, Hermanu Triwidodo
{"title":"Siklus hidup dan statistik demografi kutukebul Bemisia tabaci (Gennadius) (Hemiptera: Aleyrodidae) biotipe B dan non-B pada tanaman cabai (Capsicum annuum L.)","authors":"P. Hidayat, Hazen Arrazie Kurniawan, Lutfi Afifah, Hermanu Triwidodo","doi":"10.5994/JEI.14.3.143","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kutukebul Bemisia tabaci (Gennadius) biotipe B yang juga dikenal sebagai Bemisia argentifolii (Gennadius) merupakan jenis biotipe yang lebih ganas dalam merusak tanaman dibandingkan dengan biotipe non-B. Saat ini kutukebul B. tabaci biotipe B telah dilaporkan keberadaanya di Indonesia. Informasi dasar, seperti siklus hidup, lama hidup, keperidian, dan kemampuan berkembang biak kutukebul sangat diperlukan sebagai dasar dalam menyusun strategi pengendalian hama kutukebul tersebut. Penelitian bertujuan untuk mempelajari siklus hidup dan statistik demografi kutukebul B. tabaci biotipe B dan non-B pada tanaman cabai. Penelitian dilakukan dengan mengamati perkembangan sejak telur sampai menjadi dewasa di growth chamber yang terkontrol suhu dan pencahayaannya. Pengamatan dilakukan terhadap beberapa aspek biologi dan beberapa parameter statistik demografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kutukebul B. tabaci biotipe B memiliki beberapa aspek biologi yang berbeda dengan non-B pada tanaman cabai. Siklus hidup kutukebul B. tabaci biotipe B dan non-B masing-masing adalah 33,27 dan 30,86 hari. Kutukebul B. tabaci biotipe B memiliki laju reproduksi bersih (R0) yang hampir sama dengan biotipe non-B, begitu juga rataan masa generasinya. Namun demikian, laju pertambahan intrinsik (r) kutukebul B. tabaci biotipe B 2,5 kali lebih cepat dibandingkan biotipe non-B. Kutukebul B. tabaci biotipe B berlipat ganda populasinya (DT) 2 kali lebih cepat dibandingkan biotipe non-B. Kutukebul B. tabaci biotipe B berpotensi lebih berbahaya dibandingkan dengan biotipe non-B sehingga perlu diwaspadai keberadaannya.","PeriodicalId":31609,"journal":{"name":"Jurnal Entomologi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Entomologi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.5994/JEI.14.3.143","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Abstract
Kutukebul Bemisia tabaci (Gennadius) biotipe B yang juga dikenal sebagai Bemisia argentifolii (Gennadius) merupakan jenis biotipe yang lebih ganas dalam merusak tanaman dibandingkan dengan biotipe non-B. Saat ini kutukebul B. tabaci biotipe B telah dilaporkan keberadaanya di Indonesia. Informasi dasar, seperti siklus hidup, lama hidup, keperidian, dan kemampuan berkembang biak kutukebul sangat diperlukan sebagai dasar dalam menyusun strategi pengendalian hama kutukebul tersebut. Penelitian bertujuan untuk mempelajari siklus hidup dan statistik demografi kutukebul B. tabaci biotipe B dan non-B pada tanaman cabai. Penelitian dilakukan dengan mengamati perkembangan sejak telur sampai menjadi dewasa di growth chamber yang terkontrol suhu dan pencahayaannya. Pengamatan dilakukan terhadap beberapa aspek biologi dan beberapa parameter statistik demografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kutukebul B. tabaci biotipe B memiliki beberapa aspek biologi yang berbeda dengan non-B pada tanaman cabai. Siklus hidup kutukebul B. tabaci biotipe B dan non-B masing-masing adalah 33,27 dan 30,86 hari. Kutukebul B. tabaci biotipe B memiliki laju reproduksi bersih (R0) yang hampir sama dengan biotipe non-B, begitu juga rataan masa generasinya. Namun demikian, laju pertambahan intrinsik (r) kutukebul B. tabaci biotipe B 2,5 kali lebih cepat dibandingkan biotipe non-B. Kutukebul B. tabaci biotipe B berlipat ganda populasinya (DT) 2 kali lebih cepat dibandingkan biotipe non-B. Kutukebul B. tabaci biotipe B berpotensi lebih berbahaya dibandingkan dengan biotipe non-B sehingga perlu diwaspadai keberadaannya.