{"title":"Karakterisasi Longsor untuk Analisis Kerawanan Bencana Longsor di Baturturu, Kabupaten Gunungkidul","authors":"Adi Pandu Wicaksono, M. Khafid","doi":"10.22146/mgi.71857","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Kabupaten Gunungkidul merupakan daerah dengan intensitas bencana longsor cukup tinggi. Bencana longsor terjadi di Dusun Baturturu, Kabupaten Gunungkidul dipengaruhi oleh tingginya intensitas curah hujan yang berdampak pada kerugian material. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik, kerawanan longsor, dan kestabilan lereng sebagai upaya mitigasi bencana untuk meminimalkan risiko bencana. Penelitian ini menggunakan metode pemodelan spasial kuantitatif berjenjang untuk pengharkatan kerawasan longsor dengan pengambilan sampel menggunakan kaidah purposive sampling. Analisis laboratorium juga digunakan sebagai data analisis kestabilan lereng dengan metode janbu dan fellenius. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe longsor daerah penelitian yaitu Rotational Slide.. Daerah penelitian memiliki 3 kelas kerawanan longsor yaitu rendah (skor 17), sedang (skor 19-22), dan tinggi (skor 24-25). Sedangkan hasil analisis kestabilan lereng pada daerah dengan kerawanan tinggi berada pada level kritis atau potensial untuk terjadi longsor dengan FK= 0,546 dengan metode Janbu. Sedangkan metode fellenius di dapatkan hasil masing-masing sebesar 1,821, 1,292, dan 1,768 (level stabil) yang artinnya kondisi lereng tersebut masih tergolong aman dari potensi pergerakan tanah. Abstract Gunungkidul regency is an area with a high landslide intensity. Landslide disaster occurred in Baturturu Hamlet, Gunungkidul Regency affected by the high intensity of rainfall that impacted material losses. The purpose of this study is to find out the characteristics, level of landslide insecurity, and slope stability as a disaster mitigation effort to minimize disaster risk. This study used a tiered quantitative spatial modeling method for the assessment of landslide insights by sampling using purposive sampling rules. Laboratory analysis is also used as slope stability analysis data by janbu and fellenius methods. The results showed that the type of landslide of the research area is a rotational landslide. The research area has 3 classes of landslide insecurity, namely low (score 17), moderate (score 19-22), and high (score 24-25). Meanwhile, the results of the slope stability analysis in areas with high vulnerability are at a critical level or the potential for landslides to occur with FK = 0.546 with the Janbu method. Meanwhile, the fellenius method obtained results of 1,821, 1,292, and 1,768 (stable levels) respectively, which means that the condition of the slopes is still relatively safe from potential soil movement. ","PeriodicalId":55710,"journal":{"name":"Majalah Geografi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Majalah Geografi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/mgi.71857","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Abstrak Kabupaten Gunungkidul merupakan daerah dengan intensitas bencana longsor cukup tinggi. Bencana longsor terjadi di Dusun Baturturu, Kabupaten Gunungkidul dipengaruhi oleh tingginya intensitas curah hujan yang berdampak pada kerugian material. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik, kerawanan longsor, dan kestabilan lereng sebagai upaya mitigasi bencana untuk meminimalkan risiko bencana. Penelitian ini menggunakan metode pemodelan spasial kuantitatif berjenjang untuk pengharkatan kerawasan longsor dengan pengambilan sampel menggunakan kaidah purposive sampling. Analisis laboratorium juga digunakan sebagai data analisis kestabilan lereng dengan metode janbu dan fellenius. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe longsor daerah penelitian yaitu Rotational Slide.. Daerah penelitian memiliki 3 kelas kerawanan longsor yaitu rendah (skor 17), sedang (skor 19-22), dan tinggi (skor 24-25). Sedangkan hasil analisis kestabilan lereng pada daerah dengan kerawanan tinggi berada pada level kritis atau potensial untuk terjadi longsor dengan FK= 0,546 dengan metode Janbu. Sedangkan metode fellenius di dapatkan hasil masing-masing sebesar 1,821, 1,292, dan 1,768 (level stabil) yang artinnya kondisi lereng tersebut masih tergolong aman dari potensi pergerakan tanah. Abstract Gunungkidul regency is an area with a high landslide intensity. Landslide disaster occurred in Baturturu Hamlet, Gunungkidul Regency affected by the high intensity of rainfall that impacted material losses. The purpose of this study is to find out the characteristics, level of landslide insecurity, and slope stability as a disaster mitigation effort to minimize disaster risk. This study used a tiered quantitative spatial modeling method for the assessment of landslide insights by sampling using purposive sampling rules. Laboratory analysis is also used as slope stability analysis data by janbu and fellenius methods. The results showed that the type of landslide of the research area is a rotational landslide. The research area has 3 classes of landslide insecurity, namely low (score 17), moderate (score 19-22), and high (score 24-25). Meanwhile, the results of the slope stability analysis in areas with high vulnerability are at a critical level or the potential for landslides to occur with FK = 0.546 with the Janbu method. Meanwhile, the fellenius method obtained results of 1,821, 1,292, and 1,768 (stable levels) respectively, which means that the condition of the slopes is still relatively safe from potential soil movement.