{"title":"Insect Vector and Seedborne Transmission of Papaya ringspot virus","authors":"S. Hidayat, Tutik Harmiyati, A. M. Adnan","doi":"10.14692/jfi.18.3.101-106","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyakit bercak bercincin pada pepaya yang disebabkan oleh Papaya ringspot virus (PRSV) dilaporkan sudah menyebar luas di Indonesia. Pemencaran penyakit ini diketahui terjadi melalui bibit tanaman terinfeksi dan serangga vektor kutudaun. Penelitian dilakukan untuk menguji efisiensi penularan PRSV melalui dua spesies kutudaun, yaitu Aphis gossypii dan Myzus persicae dan membuktikan bahwa PRSV tidak dapat ditularkan melalui biji. Penularan PRSV isolat Medan melalui kutudaun dilakukan pada tanaman pepaya var. California dengan periode makan akuisisi dan periode makan inokulasi masing-masing selama 10 menit. Minimal 5 ekor A. gossypii dan 10 ekor M. persicae diperlukan untuk keberhasilan penularan PRSV. Penularan PRSV melalui A. gossypii menghasilkan insidensi penyakit yang lebih tinggi dan gejala penyakit yang lebih parah dibandingkan dengan penularan melalui M. persicae. Bibit pepaya dari biji yang berasal dari buah yang menunjukkan gejala bercak bercincin tidak menimbulkan gejala penyakit dan tidak diperoleh fragmen DNA spesifik PRSV pada deteksi PRSV menggunakan metode reverse transcription polymerase chain reaction. Hasil penelitian ini mengonfirmasi potensi kutudaun sebagai vektor PRSV dan membuktikan bahwa PRSV tidak bersifat tular biji.","PeriodicalId":31619,"journal":{"name":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14692/jfi.18.3.101-106","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Penyakit bercak bercincin pada pepaya yang disebabkan oleh Papaya ringspot virus (PRSV) dilaporkan sudah menyebar luas di Indonesia. Pemencaran penyakit ini diketahui terjadi melalui bibit tanaman terinfeksi dan serangga vektor kutudaun. Penelitian dilakukan untuk menguji efisiensi penularan PRSV melalui dua spesies kutudaun, yaitu Aphis gossypii dan Myzus persicae dan membuktikan bahwa PRSV tidak dapat ditularkan melalui biji. Penularan PRSV isolat Medan melalui kutudaun dilakukan pada tanaman pepaya var. California dengan periode makan akuisisi dan periode makan inokulasi masing-masing selama 10 menit. Minimal 5 ekor A. gossypii dan 10 ekor M. persicae diperlukan untuk keberhasilan penularan PRSV. Penularan PRSV melalui A. gossypii menghasilkan insidensi penyakit yang lebih tinggi dan gejala penyakit yang lebih parah dibandingkan dengan penularan melalui M. persicae. Bibit pepaya dari biji yang berasal dari buah yang menunjukkan gejala bercak bercincin tidak menimbulkan gejala penyakit dan tidak diperoleh fragmen DNA spesifik PRSV pada deteksi PRSV menggunakan metode reverse transcription polymerase chain reaction. Hasil penelitian ini mengonfirmasi potensi kutudaun sebagai vektor PRSV dan membuktikan bahwa PRSV tidak bersifat tular biji.