{"title":"Keanekaragaman spesies anggrek di jalur pendakian Cemara Kandang, Gunung Lawu, Jawa Tengah","authors":"Muhammad Daffa Irvani, Ratna Susandarini","doi":"10.24843/jbiounud.2022.v26.i02.p03","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Gunung Lawu merupakan gunung api tidak aktif yang terletak di perbatasan wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kondisi geografis yang berada diantara dua wilayah ini menjadikan Gunung Lawu memiliki keunikan biodiversitas di dalamnya. Anggrek atau famili Orchidaceae merupakan kelompok tumbuhan berbunga dengan keanekaragaman spesies tertinggi kedua dengan jumlah spesies mencapai 25.000 di seluruh dunia. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa anggrek di kawasan Gunung Lawu memiliki keunikan dan keanekaragaman tinggi. Pendokumentasian terhadap keanekaragaman anggrek di kawasan Gunung Lawu perlu dilakukan sebagai langkah awal pendataan potensi flora dan dapat digunakan sebagai dasar untuk merumuskan kebijakan konservasi anggrek. Penelitian ini dilaksanakan di Jalur Pendakian Gunung Lawu Cemara Kandang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah yang bertujuan untuk menginventarisir keanekaragaman anggrek beserta kemelimpahan dan distribusinya di sepanjang Jalur Pendakian Cemara Kandang. Penelitian yang dilakukan dengan metode jelajah ini menunjukkan bahwa di sepanjang Jalur Pendakian Cemara Kandang terdapat 14 spesies anggrek. Keempat belas spesies tersebut terdiri dari Bulbophyllum schefferi, Bulbophyllum sect. Aphanobulbon, Bulbophyllum sp.1, Bulbophyllum sp.2, Coelogyne miniata, Crepidium koordersii, Liparis montana, Microtis unifolia, Pholidota carnea, Pholidota globosa, Pinalia multiflora, Schoenorchis juncifolia, Taeniophyllum glandulosum, dan Thelymitra javanica. Total kemelimpahan anggrek yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebanyak 642 spesies, dan memiliki persebaran mengelompok yang terbagi dalam dua zona utama di sepanjang jalur pendakian.","PeriodicalId":53348,"journal":{"name":"Jurnal Biologi Udayana","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Biologi Udayana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jbiounud.2022.v26.i02.p03","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Gunung Lawu merupakan gunung api tidak aktif yang terletak di perbatasan wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kondisi geografis yang berada diantara dua wilayah ini menjadikan Gunung Lawu memiliki keunikan biodiversitas di dalamnya. Anggrek atau famili Orchidaceae merupakan kelompok tumbuhan berbunga dengan keanekaragaman spesies tertinggi kedua dengan jumlah spesies mencapai 25.000 di seluruh dunia. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa anggrek di kawasan Gunung Lawu memiliki keunikan dan keanekaragaman tinggi. Pendokumentasian terhadap keanekaragaman anggrek di kawasan Gunung Lawu perlu dilakukan sebagai langkah awal pendataan potensi flora dan dapat digunakan sebagai dasar untuk merumuskan kebijakan konservasi anggrek. Penelitian ini dilaksanakan di Jalur Pendakian Gunung Lawu Cemara Kandang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah yang bertujuan untuk menginventarisir keanekaragaman anggrek beserta kemelimpahan dan distribusinya di sepanjang Jalur Pendakian Cemara Kandang. Penelitian yang dilakukan dengan metode jelajah ini menunjukkan bahwa di sepanjang Jalur Pendakian Cemara Kandang terdapat 14 spesies anggrek. Keempat belas spesies tersebut terdiri dari Bulbophyllum schefferi, Bulbophyllum sect. Aphanobulbon, Bulbophyllum sp.1, Bulbophyllum sp.2, Coelogyne miniata, Crepidium koordersii, Liparis montana, Microtis unifolia, Pholidota carnea, Pholidota globosa, Pinalia multiflora, Schoenorchis juncifolia, Taeniophyllum glandulosum, dan Thelymitra javanica. Total kemelimpahan anggrek yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebanyak 642 spesies, dan memiliki persebaran mengelompok yang terbagi dalam dua zona utama di sepanjang jalur pendakian.