Wahyu Irawati, Egilia Lucky, Yovanka P.P Tumakaka, Charles Immanuel, E. B. Marvella
{"title":"Karakterisasi Bacillus cereus strain IrN yang memiliki sifat multiresistensi terhadap tembaga dan pewarna","authors":"Wahyu Irawati, Egilia Lucky, Yovanka P.P Tumakaka, Charles Immanuel, E. B. Marvella","doi":"10.24843/jbiounud.2022.v26.i02.p10","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Peningkatan aktivitas industri tekstil semakin menambahkan jumlah limbah di lingkungan. Tembaga merupakan salah satu komponen pewarna sintetis sehingga limbah industri tekstil berpeluang mengandung pewarna dan tembaga. Bioremediasi menggunakan bakteri indigenus yang resisten terhadap pewarna dan tembaga diharapkan dapat meningkatkan efesiensi pengolahan limbah tekstil. Isolat bakteri IrN merupakan bakteri indigenus yang resisten terhadap tembaga dan diisolasi dari pengolahan limbah. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan karakterisasi molekular serta menguji resistensi dan kemampuan dekolorisasi bakteri terhadap berbagai pewarna. Karakterisasi molekular dilakukan dengan analisis gen 16S rDNA. Medium yang digunakan adalah Luria Bertani dengan penambahan pewarna dan atau CuSO4 sebagai perlakuan. Pewarna yang digunakan ada 12 macam, yaitu: Methylene Blue, Malachite Green, Congo Red, Mordant Orange, Reactive Black, Direct Yellow, Basic Fuchsin, Reactive Orange, Disperse Orange, Remasol, Wantex Red, dan Wantex Yellow. Kemampuan dekolorisasi dan pertumbuhan bakteri diukur dengan menggunakan spektrofotometer. Hasil analisis 16S rDNA menunjukkan bahwa bakteri IrN teridentifikasi sebagai Bacillus cereus dengan kemiripan sebesar 99,91%. Isolat bakteri IrN memiliki multiresistensi terhadap 3 mM CuSO4 serta semua pewarna yang diuji pada konsentrasi 200 ppm, tetapi pada 500 ppm IrN hanya resisten terhadap methylene blue. Bakteri IrN dapat mendekolorisasi 200 ppm dan 500 ppm Methylene Blue masing-masing sebesar 42,78% dan 38,1%. Penambahan 3 mM CuSO4 pada medium 500 ppm Methylene BlueBlue tetap membuat bakteri mampu mendekolorisasi Methylene Blue, walaupun kemampuan dekolorisasinya menurun menjadi 34,17%. Isolat bakteri IrN juga dapat mendekolorisasi Malachite Green, Congo Red, Basic Fuchsine dengan kemampuan maksimal masing-masing sebesar 98,16%, 70,29%, dan 79,07%.","PeriodicalId":53348,"journal":{"name":"Jurnal Biologi Udayana","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Biologi Udayana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jbiounud.2022.v26.i02.p10","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Peningkatan aktivitas industri tekstil semakin menambahkan jumlah limbah di lingkungan. Tembaga merupakan salah satu komponen pewarna sintetis sehingga limbah industri tekstil berpeluang mengandung pewarna dan tembaga. Bioremediasi menggunakan bakteri indigenus yang resisten terhadap pewarna dan tembaga diharapkan dapat meningkatkan efesiensi pengolahan limbah tekstil. Isolat bakteri IrN merupakan bakteri indigenus yang resisten terhadap tembaga dan diisolasi dari pengolahan limbah. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan karakterisasi molekular serta menguji resistensi dan kemampuan dekolorisasi bakteri terhadap berbagai pewarna. Karakterisasi molekular dilakukan dengan analisis gen 16S rDNA. Medium yang digunakan adalah Luria Bertani dengan penambahan pewarna dan atau CuSO4 sebagai perlakuan. Pewarna yang digunakan ada 12 macam, yaitu: Methylene Blue, Malachite Green, Congo Red, Mordant Orange, Reactive Black, Direct Yellow, Basic Fuchsin, Reactive Orange, Disperse Orange, Remasol, Wantex Red, dan Wantex Yellow. Kemampuan dekolorisasi dan pertumbuhan bakteri diukur dengan menggunakan spektrofotometer. Hasil analisis 16S rDNA menunjukkan bahwa bakteri IrN teridentifikasi sebagai Bacillus cereus dengan kemiripan sebesar 99,91%. Isolat bakteri IrN memiliki multiresistensi terhadap 3 mM CuSO4 serta semua pewarna yang diuji pada konsentrasi 200 ppm, tetapi pada 500 ppm IrN hanya resisten terhadap methylene blue. Bakteri IrN dapat mendekolorisasi 200 ppm dan 500 ppm Methylene Blue masing-masing sebesar 42,78% dan 38,1%. Penambahan 3 mM CuSO4 pada medium 500 ppm Methylene BlueBlue tetap membuat bakteri mampu mendekolorisasi Methylene Blue, walaupun kemampuan dekolorisasinya menurun menjadi 34,17%. Isolat bakteri IrN juga dapat mendekolorisasi Malachite Green, Congo Red, Basic Fuchsine dengan kemampuan maksimal masing-masing sebesar 98,16%, 70,29%, dan 79,07%.