Struktur dan Fungsi Cerita Petilasan Ki Semar di Gunung Srandil Desa Glempang Pasir Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap Tahun 2017

Febri Ahmad Lutfi, M. Mulyono, U’um Qomariyah
{"title":"Struktur dan Fungsi Cerita Petilasan Ki Semar di Gunung Srandil Desa Glempang Pasir Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap Tahun 2017","authors":"Febri Ahmad Lutfi, M. Mulyono, U’um Qomariyah","doi":"10.15294/JSI.V7I1.29816","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah mengetahui struktur, makna, dan fungsi mitos cerita petilasan Ki Semar di Gunng Srandil di Desa Glempang Pasir Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah cerita petilasan Ki Semar, sedangkan sumber data penelitian ini adalah tuturan versi cerita dari masing-masing informan. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, pengamatan secara langsung, dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa struktur cerita petilasan Ki Kemar di Gunung Srandil terdiri dari empat versi cerita. Versi cerita dari Buku Gunung Srandil dan Selok karya Sidik Purnama Negara terdiri dari 23 untit naratif yang digolongkan menjadi 3 episode, Versi cerita dari Warga Pendatang terdiri dari 9 unit naratif yang digolongkan menjadi 4 episode, Versi Cerita menurut Juru Kunci digolongkan menjadi 8 unit naratif yang digolongkan menjadi 3 episode, dan cerita versi warga sekitar digolongkan menjadi 9 unit naratif yang digolongkan menjadi 3 episode. Fungsi cerita petilasan Ki Semar diteliti menggunakan teori fungsi Van Peursen dan menghasilkan fungsi yang terdiri dari (1) Cerita Petilasan Ki Semar mempunyai kekuatan-kekuatan ajaib, dibuktikan dengan dipatuhinya larangan yang diberikan oleh Ki Semar, (2) dapat memberikan jaminan hidup pada masa kini, dibuktikan dengan banyaknya masyarakat dalam melakukan laku spiritual yang dilakukan oleh Ki Semar. Makna cerita Petilasan Ki Semar di Gunung Srandil diteliti menggunakan teori Hermeneutik Hans-Georg Gadamer. Hasil analisis Hermeneutik Hans-Georg Gadamer pada mitos cerita Petilasan Ki Semar di Gunung Srandil mempunyai makna simbol yang ditafsirkan dalam cerita petilasan Ki Semar (1) Makna dari simbol Gunung pada masyarakat jawa yaitu tempat suci, (2) Makna Sensus Communis dalam penerapan cerita ini yaitu terdapat konsep pemikiran masyarakat tentang kehancuran majapahit yang terkenal dengan penyerbuan kerajaan Majapahit yang dilakukan oleh kerajaan Demak Bintara, padahal apabila dibandingkan dengan pendapat narasumber cerita rakyat ini,  bahwa kehancuran Kerajaan Majapahit karena adanya perbedaan faham yang dianut oleh Raden Patah dan Prabu Brawijaya V sehingga membuat aturan sosial berubah di Majapahit dan mengakibatkan perang saudara, (3) Taste atau Selera, cerita petilasan Ki Semar menurut warga sekitar dan pendatang mengatakan bahwa Sabda Palon (Ki Semar) merupakan penasehat Prabu Brawijaya V sedangkan cerita petilasan Ki Semar menurut ceita juru kunci, bahwa Semar merupakan anak dari Sang Hyang Tunggal  yang diutus untuk mengasuh para kesatria berbudi luhur. \n The purpose of this project is to observe the structure, meaning, and function of the myth about Ki Semar's Sanctuary in Srandil Mountain located at Glempang Pasir village, Adipala, Cilacap. This project used kualitative descriptive methods. The data of this project is indeed the Ki Semar's sanctuary, while the source of the data are the various stories about the myth told by the villagers. The data were collected by interviewing and documenting the sources. According to the data collected, there are four versions of story about  Ki Semar's Sanctuary. Basically, the story was built in the name of Sabda Palon as Semar and Prabu Brawijaya V. It was classified into some narative units and then into some episodes to analyze between the ceriteme and the opotitions by using Levi-Strauss' Structuralism Theory. The first version, A book entitled 'Gunung srandil dan Selok' written by Sidik Purnama, included with 3 units of narative was classified into 3 episodes.  The second version told by people included 9 units narative which were classified into 4 episodes. There are also 8 units narative told by the 'Juru Kunci' of the sanctuary which were classified into 4 episodes. At last, the story told by the villagers around the sanctuary which were classified into 9 units narative and 3 episodes. The function of the story itself were examined by using Van Pursen's theory and concluding that (1) the story has its own magic proven by how the villagers obeying the forbidden given by Ki Semar as the main character of the story, and (2) it gives a life guarantee to the people who believe in the Ki Semar's priciple in spiritual. Besides the function,the writer also did Hermenuetik analysis by Hans-Georg gadmer to the story and found that (1) the meaning of a mountain symbol for Javanese is a sanctuary, (2) the meaning of Sensus Comunis in the application of the story has a close relation with the falling of Majapahit by Demak Bintara palace, yet the falling of Majapahit was actually because of the different principles between Raden Patah and Prabu Brawijaya V which later became the cause of Majapahit Civil War, (3) The meaning of taste in this story can be concluded that there are two impersonation of Ki Semar, they are as Sabda Palon (according to the villagers), and as the child of Sang Hyang Tunggal who were told to take care of the soldiers (according to the Juru Kunci).","PeriodicalId":30890,"journal":{"name":"Jurnal Sastra Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sastra Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15294/JSI.V7I1.29816","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui struktur, makna, dan fungsi mitos cerita petilasan Ki Semar di Gunng Srandil di Desa Glempang Pasir Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah cerita petilasan Ki Semar, sedangkan sumber data penelitian ini adalah tuturan versi cerita dari masing-masing informan. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, pengamatan secara langsung, dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa struktur cerita petilasan Ki Kemar di Gunung Srandil terdiri dari empat versi cerita. Versi cerita dari Buku Gunung Srandil dan Selok karya Sidik Purnama Negara terdiri dari 23 untit naratif yang digolongkan menjadi 3 episode, Versi cerita dari Warga Pendatang terdiri dari 9 unit naratif yang digolongkan menjadi 4 episode, Versi Cerita menurut Juru Kunci digolongkan menjadi 8 unit naratif yang digolongkan menjadi 3 episode, dan cerita versi warga sekitar digolongkan menjadi 9 unit naratif yang digolongkan menjadi 3 episode. Fungsi cerita petilasan Ki Semar diteliti menggunakan teori fungsi Van Peursen dan menghasilkan fungsi yang terdiri dari (1) Cerita Petilasan Ki Semar mempunyai kekuatan-kekuatan ajaib, dibuktikan dengan dipatuhinya larangan yang diberikan oleh Ki Semar, (2) dapat memberikan jaminan hidup pada masa kini, dibuktikan dengan banyaknya masyarakat dalam melakukan laku spiritual yang dilakukan oleh Ki Semar. Makna cerita Petilasan Ki Semar di Gunung Srandil diteliti menggunakan teori Hermeneutik Hans-Georg Gadamer. Hasil analisis Hermeneutik Hans-Georg Gadamer pada mitos cerita Petilasan Ki Semar di Gunung Srandil mempunyai makna simbol yang ditafsirkan dalam cerita petilasan Ki Semar (1) Makna dari simbol Gunung pada masyarakat jawa yaitu tempat suci, (2) Makna Sensus Communis dalam penerapan cerita ini yaitu terdapat konsep pemikiran masyarakat tentang kehancuran majapahit yang terkenal dengan penyerbuan kerajaan Majapahit yang dilakukan oleh kerajaan Demak Bintara, padahal apabila dibandingkan dengan pendapat narasumber cerita rakyat ini,  bahwa kehancuran Kerajaan Majapahit karena adanya perbedaan faham yang dianut oleh Raden Patah dan Prabu Brawijaya V sehingga membuat aturan sosial berubah di Majapahit dan mengakibatkan perang saudara, (3) Taste atau Selera, cerita petilasan Ki Semar menurut warga sekitar dan pendatang mengatakan bahwa Sabda Palon (Ki Semar) merupakan penasehat Prabu Brawijaya V sedangkan cerita petilasan Ki Semar menurut ceita juru kunci, bahwa Semar merupakan anak dari Sang Hyang Tunggal  yang diutus untuk mengasuh para kesatria berbudi luhur.  The purpose of this project is to observe the structure, meaning, and function of the myth about Ki Semar's Sanctuary in Srandil Mountain located at Glempang Pasir village, Adipala, Cilacap. This project used kualitative descriptive methods. The data of this project is indeed the Ki Semar's sanctuary, while the source of the data are the various stories about the myth told by the villagers. The data were collected by interviewing and documenting the sources. According to the data collected, there are four versions of story about  Ki Semar's Sanctuary. Basically, the story was built in the name of Sabda Palon as Semar and Prabu Brawijaya V. It was classified into some narative units and then into some episodes to analyze between the ceriteme and the opotitions by using Levi-Strauss' Structuralism Theory. The first version, A book entitled 'Gunung srandil dan Selok' written by Sidik Purnama, included with 3 units of narative was classified into 3 episodes.  The second version told by people included 9 units narative which were classified into 4 episodes. There are also 8 units narative told by the 'Juru Kunci' of the sanctuary which were classified into 4 episodes. At last, the story told by the villagers around the sanctuary which were classified into 9 units narative and 3 episodes. The function of the story itself were examined by using Van Pursen's theory and concluding that (1) the story has its own magic proven by how the villagers obeying the forbidden given by Ki Semar as the main character of the story, and (2) it gives a life guarantee to the people who believe in the Ki Semar's priciple in spiritual. Besides the function,the writer also did Hermenuetik analysis by Hans-Georg gadmer to the story and found that (1) the meaning of a mountain symbol for Javanese is a sanctuary, (2) the meaning of Sensus Comunis in the application of the story has a close relation with the falling of Majapahit by Demak Bintara palace, yet the falling of Majapahit was actually because of the different principles between Raden Patah and Prabu Brawijaya V which later became the cause of Majapahit Civil War, (3) The meaning of taste in this story can be concluded that there are two impersonation of Ki Semar, they are as Sabda Palon (according to the villagers), and as the child of Sang Hyang Tunggal who were told to take care of the soldiers (according to the Juru Kunci).
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Ki Semar在Mount Srandil村的调查故事的结构和功能彩虹沙距离Adipala Kabupaten Cilacap 2017
这项研究的目的是确定基塞拉尔位于吉朗迪尔山的Srandil神话的结构、意义和作用。本研究方法是描述性质的方法。本研究的数据是一个纯粹的浅见故事,而本研究的数据来源是每个告密者的故事版本。数据收集使用访谈技术、直接观察和文档技术。这项研究表明,我们在斯兰迪尔山上的电灯泡故事结构由四个版本组成。Srandil山和书里的故事版本Selok满月组成国家23 untit指纹的作品的叙事分为三集,史中,公民移民组成9个单元的故事的叙事分为4集,故事版本根据锁匠分为8单位分为三集,故事的叙事版本大约9分为公民分为三集的叙事单元。petilasan Ki西玛的故事研究使用功能组成的理论产生了Van Peursen功能和功能(1)petilasan Ki西玛的故事有着神奇的力量,证明dipatuhinya由Ki西玛的禁令,(2)可以保证活在当下,证明精神做行为的许多社会由Ki西玛。斯兰迪尔山的电冷性故事的意义在于研究了汉格尔格伽达默解释学理论。神话故事的分析解释Hans-Georg Gadamer Petilasan Ki西玛Srandil山上有象征意义的解释Petilasan Ki西玛的故事中爪哇(1)符号的意义在社会山圣地,(2)普查Communis中应用这个故事的意义即有著名majapahit毁灭的社会思想的概念所做的majapahit每周上士,王国入侵然而,与这个民间传说的消息相比,由于拉登和Prabu Brawijaya V所持的不一致意见,马加哈尔特王国的毁灭导致了马贾帕特的社会规则的改变,导致了内战,对旁观者和定居者来说,基塞马尔的故事说,萨布·帕尔亚(基·西马尔)是普拉布·布拉维耶耶五世的顾问,而基·塞马尔的故事,根据关键人物塞马尔的故事,西玛是唯一一个被派来照顾这些美德骑士的人的儿子。这个项目的目的是观察基·西马尔在斯兰迪尔山的避难所的结构、意义和功能。这个项目使用定性解释方法。这个项目的数据证实了Ki Semar的避难所,而《数据来源》则是村民告诉我们的神话的各种故事。数据是由面试和文档服务器收集的。根据数据收集,关于我们的Semar避难所有四种说法。基本上,故事是建立在像Semar和Prabu Brawijaya V那样的Sabda Palon中的。第一种版本,以《月光山与塞洛克山》为特色,包括三套叙述材料机密成三集。第二版由包括9个叙事单元的人编写,这些单元被分类为四集。圣所的“钥匙”还秘密地告诉了8个单元的叙事性。最后,村民们在避难所周围讲述了一个故事,故事被浓缩成9个故事和3个故事。功能》故事本身是用范·Pursen理论和concluding examined:(1)《圣经故事有它自己的魔力proven由村民们如何obeying The forbidden赐予玩character》由美国基西玛的故事,和(2)它给a life保证to The people who相信基西玛的priciple》精神。 除了功能之外,作者还Hermenuetik Hans-Georg gadmer故事的分析,发现(1)山爪哇的象征的意义是一个避难所,(2)的意思感觉Comunis故事的应用程序中有一个密切的关系的下降由Demak Majapahit Bintara宫殿,然而Majapahit的下降是由于不同原则Raden Patah和Prabu Brawijaya V后来Majapahit内战的原因,(3)从这个故事中品味的意义可以得出结论,Ki Semar有两种模仿,一种是Sabda Palon(根据村民的说法),另一种是Sang Hyang Tunggal的孩子,他被告知照顾士兵(根据Juru Kunci)。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
24 weeks
期刊最新文献
Kehidupan Tokoh Anne Mary dalam Novel Sekumtum Ruh Dalam Merah Karya Naning Pranoto Pengembangan Bahan Ajar Teks Eksposisi Berbasis Tunjuk Ajar Melayu Penyejajaran Diri Tokoh Perempuan Novel Cintaku di Kampus Biru Karya Ashadi Siregar Analisis Kesalahan Bahasa Tulis Pemelajar Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) Level 2B Wisma Bahasa Yogyakarta Tuturan Ilokusi dalam Wacana Pidato Kampanye Prabowo Subianto pada Pemilu 2019
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1