Dewi Alimah, Wiwin Tyas Istikowati, Yusanto A. Nugroho
{"title":"KUALITAS ARANG KAYU AKASIA DAUN KECIL (Acacia auriculiformis)","authors":"Dewi Alimah, Wiwin Tyas Istikowati, Yusanto A. Nugroho","doi":"10.20527/jht.v11i2.16769","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Akasia daun kecil (Acacia auriculiformis) merupakan jenis kayu yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan arang di Kalimantan Selatan. Kayu ini memiliki potensi kalor dan arang yang sangat menjanjikan karena termasuk biomass dari kayu cepat tumbuh, mudah didapat, dan harganya relatif murah. Di sisi lain pembuatan arang di Kalsel umumnya dilakukan secara konvensional dengan metode timbun. Metode ini cenderung memakan waktu pengarangan lebih lama (1,5-2 bulan), proses tidak terkontrol, dan kualitas arang relatif rendah. Metode karbonisasi dengan memperhitungkan suhu dan durasi pengarangan dapat memperbaiki kualitas arang. Penelitian ini bertujuan menentukan suhu dan durasi pengarangan yang tepat sehingga menghasilkan kualitas arang yang baik. Potongan kayu diarangkan dengan suhu 400, 500, dan 600°C selama 2, 3, dan 4 jam. Kualitas arang dianalisis mengikuti prosedur SNI 01-1683-1989 meliputi kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, kadar karbon terikat, dan rendemen serta nilai kalor mengikuti ASTM (1998). Senyawa kimia arang kualitas tertinggi dan terendah diidentifikasi menggunakan Py-GCMS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arang dengan kualitas terbaik dihasilkan dari pengarangan kayu pada suhu 600°C selama 2 jam. Pada setelan ini diperoleh rendemen arang 17,29%; kadar air 1,73%; kadar zat terbang 30,09%; kadar abu 0,87%; kadar karbon terikat 67,32%; dan nilai kalor sebesar 7.944,24%.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Hutan Tropis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/jht.v11i2.16769","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Akasia daun kecil (Acacia auriculiformis) merupakan jenis kayu yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan arang di Kalimantan Selatan. Kayu ini memiliki potensi kalor dan arang yang sangat menjanjikan karena termasuk biomass dari kayu cepat tumbuh, mudah didapat, dan harganya relatif murah. Di sisi lain pembuatan arang di Kalsel umumnya dilakukan secara konvensional dengan metode timbun. Metode ini cenderung memakan waktu pengarangan lebih lama (1,5-2 bulan), proses tidak terkontrol, dan kualitas arang relatif rendah. Metode karbonisasi dengan memperhitungkan suhu dan durasi pengarangan dapat memperbaiki kualitas arang. Penelitian ini bertujuan menentukan suhu dan durasi pengarangan yang tepat sehingga menghasilkan kualitas arang yang baik. Potongan kayu diarangkan dengan suhu 400, 500, dan 600°C selama 2, 3, dan 4 jam. Kualitas arang dianalisis mengikuti prosedur SNI 01-1683-1989 meliputi kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, kadar karbon terikat, dan rendemen serta nilai kalor mengikuti ASTM (1998). Senyawa kimia arang kualitas tertinggi dan terendah diidentifikasi menggunakan Py-GCMS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arang dengan kualitas terbaik dihasilkan dari pengarangan kayu pada suhu 600°C selama 2 jam. Pada setelan ini diperoleh rendemen arang 17,29%; kadar air 1,73%; kadar zat terbang 30,09%; kadar abu 0,87%; kadar karbon terikat 67,32%; dan nilai kalor sebesar 7.944,24%.