{"title":"NATURALISASI FILSAFAT ISLAM DALAM PEMIKIRAN AL-GHAZALI","authors":"Ridhatullah Assya'bani","doi":"10.18592/KHAZANAH.V18I2.3563","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The thought of al-Ghazali as outlined in Tahafut al-Falasifah has been a controversy for centuries and even today it has become a debate mainly related to the view of al-Ghazali who deconstructed the building of philosophy in Islam resulting in old wounds. In the end, various negative stigmas directed at al-Ghazali. However, whether the work of al-Ghazali, as many have suspected, has resulted in haunting in philosophy or just the opposite? By re-reading al-Ghazali as a traditionalist scholar and reviewing the general opinion which says that Tahafut al-Falasifah is a representation of the conflict between philosophy and dogma; or between orthodoxy and heterodoxy, this paper will show that al-Ghazali has an important role in naturalizing science and philosophy in the frame of Islamic theology.Pemikiran al-Ghazali yang tertuang pada Tahafut al-Falasifah menjadi kontroversi selama berabad-abad, bahkan hingga saat ini menjadi perdebatan terutama terkait dengan pandangan al-Ghazali yang mendekonstruksi bangunan filsafat dalam Islam mengakibatkan luka lama. Pada akhirnya berbagai macam stigma negatif yang ditujukan kepada al-Ghazali. Namun, apakah karya al-Ghazali tersebut seperti banyak yang diduga, telah mengakibatkan kehancuran dalam fisafat atau justru sebaliknya? Dengan melakukan pembacaan ulang terhadap al-Ghazali sebagai ulama tradisionalis dan meninjau pendapat umum yang mengatakan bahwa Tahafut al-Falasifah merupakan representasi konflik antara filsafat dan dogma; atau antara ortodoksi dan heterodoksi, tulisan ini akan memperlihatkan bahwa al-Ghazali memiliki peran penting dalam melakukan naturalisasi filsafat dalam bingkai teologi Islam. ","PeriodicalId":33033,"journal":{"name":"Khazanah Jurnal Studi Islam dan Humaniora","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Khazanah Jurnal Studi Islam dan Humaniora","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18592/KHAZANAH.V18I2.3563","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Abstract
The thought of al-Ghazali as outlined in Tahafut al-Falasifah has been a controversy for centuries and even today it has become a debate mainly related to the view of al-Ghazali who deconstructed the building of philosophy in Islam resulting in old wounds. In the end, various negative stigmas directed at al-Ghazali. However, whether the work of al-Ghazali, as many have suspected, has resulted in haunting in philosophy or just the opposite? By re-reading al-Ghazali as a traditionalist scholar and reviewing the general opinion which says that Tahafut al-Falasifah is a representation of the conflict between philosophy and dogma; or between orthodoxy and heterodoxy, this paper will show that al-Ghazali has an important role in naturalizing science and philosophy in the frame of Islamic theology.Pemikiran al-Ghazali yang tertuang pada Tahafut al-Falasifah menjadi kontroversi selama berabad-abad, bahkan hingga saat ini menjadi perdebatan terutama terkait dengan pandangan al-Ghazali yang mendekonstruksi bangunan filsafat dalam Islam mengakibatkan luka lama. Pada akhirnya berbagai macam stigma negatif yang ditujukan kepada al-Ghazali. Namun, apakah karya al-Ghazali tersebut seperti banyak yang diduga, telah mengakibatkan kehancuran dalam fisafat atau justru sebaliknya? Dengan melakukan pembacaan ulang terhadap al-Ghazali sebagai ulama tradisionalis dan meninjau pendapat umum yang mengatakan bahwa Tahafut al-Falasifah merupakan representasi konflik antara filsafat dan dogma; atau antara ortodoksi dan heterodoksi, tulisan ini akan memperlihatkan bahwa al-Ghazali memiliki peran penting dalam melakukan naturalisasi filsafat dalam bingkai teologi Islam.
Tahafut al-Falasifah概述的al-Ghazali思想几个世纪以来一直存在争议,即使在今天,它也主要与al-Ghazali的观点有关,他解构了伊斯兰哲学的建筑,导致旧伤。最后,各种负面的耻辱指向al-Ghazali。然而,al-Ghazali的工作是否如许多人所怀疑的那样,导致了哲学上的困扰,还是恰恰相反?通过作为传统主义学者重新阅读al-Ghazali,回顾一般认为Tahafut al-Falasifah是哲学与教条冲突的代表的观点;在正统和异端之间,本文将表明al-Ghazali在伊斯兰神学框架内自然化科学和哲学方面发挥了重要作用。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Pada akhirnya berbagai macam污名阴性yang ditujukan kepada al-Ghazali。Namun, apakah karya al-Ghazali tersebut perti banyak yang diduga, telah mengakibatkan kehancuran dalam fisatat atau just stru sebaliknya?登甘,美拉库甘,美拉库甘,美拉库甘,美拉库甘,美拉库甘,美拉库甘,美拉库甘在伊斯兰教中,自然科学是一种科学,是一种科学,是一种科学。