Penentuan Waktu Proses Pembuatan Kain Dengan Pendekatan Cross-Case pada Industri Tekstil

Abstract

PT. X was a company engaged in weaving cotton production. Many types of cotton consisted of type 185, type 186, type 188 and type 189. Nevertheless, there were still many problems in the operational production of the weaving department. One of them was the length in processing time of the weaving section that could affect the next process. Based on a literature review, it showed that lean method could be implemented in process industry even it was not entirely. The method that usually used in the process industry was the cross-case method. A case study was a method that chosen in conducting this research by forming propositions first. There were two products selected as the case study: cotton 188 and cotton 189. This research consisted of two steps. The first step was the measurement of operational performance before implementing the lean method.  The second step was cross-case analysis by synchronizing between the empirical data and the propositions. The lean method would increase the accuracy of product delivery. It had been proven by reduction of the cycle time of both products ranges from 18,5% to 31,5%. The cross-case method could be applied with the Kanban, the set-up time reduction and forming the pull system in the production floor.PT. X adalah perusahaan yang memproduksi kain katun. Terdapat beberapa corak kain katun yang diproduksi, diantaranya kain katun tipe 185, tipe 186, tipe 188 dan tipe 189. Namun masih banyak kendala dalam bagian operasional produksi, khususnya bagian penenunan kain. Akibat yang ditimbulkan dapat terlihat dari lamanya waktu proses di bagian penenunan kain yang berpengaruh terhadap proses selanjutnya. Berdasarkan literature review yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa lean dapat diimplementasikan pada industri tekstil, namun tidak sepenuhnya. Studi kasus adalah metode yang dipilih dalam melakukan penelitian ini. Untuk meneliti menggunakan metode studi kasus, maka harus dibangun proporsi terlebih dahulu sehingga arah penelitian menjadi jelas dan terarah.  Terdapat dua produk yang dipilih sebagai studi kasus yaitu katun 189 dan katun 188. Penelitian ini dilakukan dalam dua langkah. Langkah pertama berupa pengukuran performansi operasional situasi sebelum dan sesudah mengimplementasikan metode lean. Tahap terakhir adalah membandingkan antara data empiris dengan proposisi yang. Metode lean akan meningkatkan ketepatan pengiriman produk, yang dapat dibuktikan dengan penurunan cycle time untuk kedua studi kasus berkisar antara 18,5% hingga 31,5%. Metode cross-case diaplikasikan melalui pelaksanaan kanban dan set up time reduction, pembentukan pull system di lantai produksi.