Peningkatan Pengetahuan Peserta Training of Trainer (ToT) “Pelatihan Batik dengan Pewarnaan Alami” dengan Penyuluhan Mengenai Pengolahan Limbah Cair Industri Batik
Dhias Cahya Hakika, Zahrul Mufrodi, Rachma Tia Evitasari, C. Bhakti, Bambang Robi’in
{"title":"Peningkatan Pengetahuan Peserta Training of Trainer (ToT) “Pelatihan Batik dengan Pewarnaan Alami” dengan Penyuluhan Mengenai Pengolahan Limbah Cair Industri Batik","authors":"Dhias Cahya Hakika, Zahrul Mufrodi, Rachma Tia Evitasari, C. Bhakti, Bambang Robi’in","doi":"10.15294/abdimas.v25i2.34828","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Batik tulis merupakan salah satu warisan kesenian tradisional budaya Indonesia, khususnya bagi Daerah Istimewa Yogyakarta yang sejak tahun 2014 ditetapkan sebagai Kota Batik Dunia oleh World Craft Council. Namun, eksistensi batik tulis pelan-pelan tergeser seiring dengan perkembangan teknologi yang menyebabkan semakin maraknya produksi batik cap dan batik cetak sehingga minat generasi muda terhadap batik tulis menurun. Untuk meningkatkan minat dan motivasi generasi penerus agar lebih mengenal batik dan proses pembuatannya, dilakukan kegiatan “Pelatihan Batik dengan Pewarnaan Alami” yang ditujukan untuk anak-anak SD bekerja sama dengan Balai Agung Cendana dengan melibatkan mahasiswa sebagai instruktur. Sebelum diterjunkan menjadi instruktur pelatihan, mahasiswa terlebih dahulu mengikuti kegiatan training of trainer (ToT) agar pelatihan dapat berjalan dengan baik. Agar memiliki pemahaman yang komprehensif tentang proses pembuatan batik, para peserta ToT juga diberikan penyuluhan tentang limbah cair industri batik. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para peserta ToT mengenai limbah cair yang dihasilkan dari pewarnaan batik beserta dampak lingkungan dan metode pengolahannya. Para peserta ToT nantinya akan menjadi instruktur pada pelatihan membatik sehingga diharapkan dapat turut meneruskan dan menyebarluaskan informasi mengenai pengetahuan yang diperoleh. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan metode penyuluhan dan terdiri dari tahap persiapan dan sosialisasi, pelaksanaan penyuluhan, serta evaluasi. Pelaksanaan kegiatan pengabdian dilakukan pada tanggal 22 Desember 2021 dengan lokasi di Balai Agung Cendana Yogyakarta. Kegiatan penyuluhan berhasil dilaksanakan kepada para peserta sebanyak 40 orang. Hasil evaluasi kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman para peserta tentang dampak limbah cair industri batik terhadap lingkungan dan metode pengolahannya sebesar 32,80%, dari semula 59,73% menjadi 92,53%. ","PeriodicalId":55689,"journal":{"name":"Jurnal Abdimas","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Abdimas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15294/abdimas.v25i2.34828","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Batik tulis merupakan salah satu warisan kesenian tradisional budaya Indonesia, khususnya bagi Daerah Istimewa Yogyakarta yang sejak tahun 2014 ditetapkan sebagai Kota Batik Dunia oleh World Craft Council. Namun, eksistensi batik tulis pelan-pelan tergeser seiring dengan perkembangan teknologi yang menyebabkan semakin maraknya produksi batik cap dan batik cetak sehingga minat generasi muda terhadap batik tulis menurun. Untuk meningkatkan minat dan motivasi generasi penerus agar lebih mengenal batik dan proses pembuatannya, dilakukan kegiatan “Pelatihan Batik dengan Pewarnaan Alami” yang ditujukan untuk anak-anak SD bekerja sama dengan Balai Agung Cendana dengan melibatkan mahasiswa sebagai instruktur. Sebelum diterjunkan menjadi instruktur pelatihan, mahasiswa terlebih dahulu mengikuti kegiatan training of trainer (ToT) agar pelatihan dapat berjalan dengan baik. Agar memiliki pemahaman yang komprehensif tentang proses pembuatan batik, para peserta ToT juga diberikan penyuluhan tentang limbah cair industri batik. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para peserta ToT mengenai limbah cair yang dihasilkan dari pewarnaan batik beserta dampak lingkungan dan metode pengolahannya. Para peserta ToT nantinya akan menjadi instruktur pada pelatihan membatik sehingga diharapkan dapat turut meneruskan dan menyebarluaskan informasi mengenai pengetahuan yang diperoleh. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan metode penyuluhan dan terdiri dari tahap persiapan dan sosialisasi, pelaksanaan penyuluhan, serta evaluasi. Pelaksanaan kegiatan pengabdian dilakukan pada tanggal 22 Desember 2021 dengan lokasi di Balai Agung Cendana Yogyakarta. Kegiatan penyuluhan berhasil dilaksanakan kepada para peserta sebanyak 40 orang. Hasil evaluasi kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman para peserta tentang dampak limbah cair industri batik terhadap lingkungan dan metode pengolahannya sebesar 32,80%, dari semula 59,73% menjadi 92,53%.