Media sosial, komunikasi pembangunan, dan munculnya kelompok-kelompok berdaya

Pajar Hatma Indra Jaya
{"title":"Media sosial, komunikasi pembangunan, dan munculnya kelompok-kelompok berdaya","authors":"Pajar Hatma Indra Jaya","doi":"10.24198/jkk.v8i2.16469","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Setiap tahun pemerintah telah mengeluarkan banyak dana untuk program pemberdayaan masyarakat, namun hasilnya belum banyak memunculkan kelompok-kelompok berdaya, apalagi menurunkan angka kemiskinan. Meskipun demikian di Yogyakarta ada beberapa komunitas yang muncul, tumbuh, dan berkembang dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. Salah satu komunitas berdaya tersebut adalah kelompok Mina Julantoro di Kecamatan Gedungkiwo yang mampu mengelola selokan kotor menjadi destinasi wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana proses munculnya kegiatan pemberdayaan masyarakat di kelompok tersebut. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan  melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses muncul dan berkembangnya pemberdayaan di kelompok Mina Julantoro terjadi karena proses peniruan dari video tentang keberhasilan program pengelolaan selokan di Singosaren Bantul yang viral dan menyebar secara cepat di media sosial. Keberhasilan program selokan bersih di Dusun Singosaren Bantul memengaruhi munculnya kegiatan serupa di tempat lain. Media sosial menjadi saluran komunikasi pembangunan dalam penyebaran gagasan positif sehingga memunculkan gerakan masyarakat untuk melakukan peniruan. Proses pemberdayaan melalui media sosial dimulai dengan pendokumentasian dalam bentuk video yang kemudian dikomunikasikan ke masyarakat luas dengan cara diunggah di YouTube dan diviralkan di grup WhatsApp. Tayangan tersebut membuat masyarakat tertarik untuk melihat, berkunjung, belajar, dan meniru. Ketika masyarakat telah mempunyai semangat dan gagasan pembangunan dari media sosial maka penyuluh pembangunan tinggal berperan sebagai enabler (pemungkin) untuk menjadi broker dan menjalankan peran teknis.","PeriodicalId":31891,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Komunikasi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kajian Komunikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/jkk.v8i2.16469","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Setiap tahun pemerintah telah mengeluarkan banyak dana untuk program pemberdayaan masyarakat, namun hasilnya belum banyak memunculkan kelompok-kelompok berdaya, apalagi menurunkan angka kemiskinan. Meskipun demikian di Yogyakarta ada beberapa komunitas yang muncul, tumbuh, dan berkembang dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. Salah satu komunitas berdaya tersebut adalah kelompok Mina Julantoro di Kecamatan Gedungkiwo yang mampu mengelola selokan kotor menjadi destinasi wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana proses munculnya kegiatan pemberdayaan masyarakat di kelompok tersebut. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan  melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses muncul dan berkembangnya pemberdayaan di kelompok Mina Julantoro terjadi karena proses peniruan dari video tentang keberhasilan program pengelolaan selokan di Singosaren Bantul yang viral dan menyebar secara cepat di media sosial. Keberhasilan program selokan bersih di Dusun Singosaren Bantul memengaruhi munculnya kegiatan serupa di tempat lain. Media sosial menjadi saluran komunikasi pembangunan dalam penyebaran gagasan positif sehingga memunculkan gerakan masyarakat untuk melakukan peniruan. Proses pemberdayaan melalui media sosial dimulai dengan pendokumentasian dalam bentuk video yang kemudian dikomunikasikan ke masyarakat luas dengan cara diunggah di YouTube dan diviralkan di grup WhatsApp. Tayangan tersebut membuat masyarakat tertarik untuk melihat, berkunjung, belajar, dan meniru. Ketika masyarakat telah mempunyai semangat dan gagasan pembangunan dari media sosial maka penyuluh pembangunan tinggal berperan sebagai enabler (pemungkin) untuk menjadi broker dan menjalankan peran teknis.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
社交媒体、建立沟通和强大的团体出现
每年,政府都在社会福利计划上投入大量资金,但还没有产生太多资金,而且正在减少贫困。然而,在日惹,有一些社区在公民自由活动中出现、成长和发展。其中一个强大的社区是Gedungkiwo区的Mina Julandoro集团,该集团能够管理前往旅游目的地的污水。本研究的目的是了解这一过程是如何从该群体中的民间社会活动中产生的。该研究方法采用描述性定性方法,通过观察、访谈和文件收集数据。研究表明,这一过程的出现和米纳朱兰托罗独立的发展是由于模仿关于新加坡污水管理项目成功的视频的过程,该视频在社交媒体上迅速传播。Dusun Singosaren清洁污水项目的成功有助于影响其他地方类似活动的出现。社交媒体成为传播积极思想的发展传播渠道,从而引发了社会的欺诈运动。社交媒体赋权过程始于视频形式的文档,然后通过上传到YouTube并在WhatsApp群组中发布的方式向公众传播。这个展览吸引了人们观看、参观、学习和模仿。当公众有了社交媒体发展的精神和概念时,他们中的十个人仍然是成为经纪人并发挥技术作用的推动者。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
11
审稿时长
4 weeks
期刊最新文献
Intrapersonal communication about the meaning of early marriage in Bandung City Audience consumption motives on online celebrity gossip account’s contents Framing analysis of Anies Baswedan as an Indonesian presidential candidate in the sacrificial cow numbered 024 case Communication and cultural inheritance through a traditional school in Dangiang Village, Garut Communication approach of Gopay’s digital alms platform
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1