HUBUNGAN JENIS KELAMIN DAN PENGETAHUAN TENTANG IMS DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA

Baharika Suci Dwi Aningsih, Dewi Novitasari Suhaid, Dyah Woro Kartiko Kusumo Wardani, Agustina Ida Pratiwi, Eviyani Margaretha Manungkalit, Lorensia Panselina Widowati
{"title":"HUBUNGAN JENIS KELAMIN DAN PENGETAHUAN TENTANG IMS DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA","authors":"Baharika Suci Dwi Aningsih, Dewi Novitasari Suhaid, Dyah Woro Kartiko Kusumo Wardani, Agustina Ida Pratiwi, Eviyani Margaretha Manungkalit, Lorensia Panselina Widowati","doi":"10.47560/keb.v12i1.481","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Remaja merupakan individu yang secara anatomis akan mengalami pertumbuhan seksual dan perkembangan psikologis yang berpengaruh pada pola fikir dan tingkah laku. Seks bebas atau yang dikenal dengan extra marital intercouse atau kinky sex, merupakan aktifitas seksual yang dilakukan di luar ikatan pernikahan, dan diangap sebagai masalah sosial pada lingkungan tertentu. Perilaku seksual ringan dapat dikatagorikan dengan tingkah laku seperti berpegangan tangan, berpelukan atau berciuman (kissing/necking). Perilaku seksual berat tergambarkan dalam bentuk perabaan dada, perabaan alat kelamin, gesekan alat kelamin (petting), oral seks bahkan sampai melakukan hubungan seksual (intercourse). Hubungan seks bebas yang dilakukan pada masa remaja berpotensi untuk dilakukan dengan pasangan yang berbeda dan tanpa alat kontrasepsi serta pelindung terhadap penyakit menular seksual. Remaja yang melakukan hubungan seks bebas memiliki peningkatan risiko untuk mengidap penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS, kehamilan yang tidak diinginkan serta aborsi yang tidak aman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara jenis kelamin dan pengetahuan terhadap IMS dengan perilaku seks bebas pada remaja. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain potong lintang. Jumlah responden pada penelitian ini sebesar 192 orang. Analisis bivariat yang dilakukan menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan perilaku seks bebas pada remaja (nilai p = 0,319; >0,05). Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang IMS dengan perilaku seks bebas (p = 0,043).","PeriodicalId":31977,"journal":{"name":"Jurnal Kebidanan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kebidanan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47560/keb.v12i1.481","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Remaja merupakan individu yang secara anatomis akan mengalami pertumbuhan seksual dan perkembangan psikologis yang berpengaruh pada pola fikir dan tingkah laku. Seks bebas atau yang dikenal dengan extra marital intercouse atau kinky sex, merupakan aktifitas seksual yang dilakukan di luar ikatan pernikahan, dan diangap sebagai masalah sosial pada lingkungan tertentu. Perilaku seksual ringan dapat dikatagorikan dengan tingkah laku seperti berpegangan tangan, berpelukan atau berciuman (kissing/necking). Perilaku seksual berat tergambarkan dalam bentuk perabaan dada, perabaan alat kelamin, gesekan alat kelamin (petting), oral seks bahkan sampai melakukan hubungan seksual (intercourse). Hubungan seks bebas yang dilakukan pada masa remaja berpotensi untuk dilakukan dengan pasangan yang berbeda dan tanpa alat kontrasepsi serta pelindung terhadap penyakit menular seksual. Remaja yang melakukan hubungan seks bebas memiliki peningkatan risiko untuk mengidap penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS, kehamilan yang tidak diinginkan serta aborsi yang tidak aman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara jenis kelamin dan pengetahuan terhadap IMS dengan perilaku seks bebas pada remaja. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain potong lintang. Jumlah responden pada penelitian ini sebesar 192 orang. Analisis bivariat yang dilakukan menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan perilaku seks bebas pada remaja (nilai p = 0,319; >0,05). Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang IMS dengan perilaku seks bebas (p = 0,043).
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
当我有更好的性生活时,金与IMS的关系和信息
成年人在解剖学上会经历性成长和心理发展,从而影响思维模式和行为。自由或已知的婚外性交或变态性行为,是在婚姻关系之外进行的性活动,被认为是特定环境中的一个社会问题。轻度性行为可以分为牵手、拥抱或亲吻等行为。重度性行为被描述为哺乳、性行为、抚摸、口交甚至性交。有可能在没有避孕和预防传染病的情况下与不同夫妇性交的青少年的自由性行为。自由性行为的年轻人患性传播疾病的风险增加,包括艾滋病毒/艾滋病、意外怀孕和不安全堕胎。本研究旨在分析青少年自由性行为与IMS的性别和知识之间的关系。本研究采用了横断面设计的定量方法。这项研究的受访者人数为192人。使用卡方检验进行双变量分析。研究表明,性别与青少年自由性行为之间没有显著关系(p值=0.319;>0.05)。IMS知识与自由性行为之间存在着有意义的关系(p=0.043)。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
20
审稿时长
18 weeks
期刊最新文献
EFEKTIVITAS PENURUNAN RASA NYERI DISMENORE DENGAN TERAPI YOGA PADA REMAJA PUTRI DI MTS HI KARAWANG EFEKTIVITAS AROMATHERAPI LAVENDER TERHADAP KECEMASAN IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF EFEKTIFITAS KOMPRES TEPID SPONGE DAN BAWANG MERAH TERHADAP PENURUNAN DEMAM PASCA IMUNISASI EFEKTIVITAS YOGA RESTORATIF TERHADAP HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN Hubungan Teman Sebaya dan Media dengan Perilaku Seksual Remaja
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1