Transformasi Politik ke Jalur Dakwah: Studi Analitis Politik Masyumi tahun 1960-1967

Nelly Indrayani, B. Purnomo
{"title":"Transformasi Politik ke Jalur Dakwah: Studi Analitis Politik Masyumi tahun 1960-1967","authors":"Nelly Indrayani, B. Purnomo","doi":"10.24036/diakronika/vol23-iss1/311","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini mengungkapkan transformasi politik ke jalur dakwah. Pengkajian ini diungkapkan melalui konsep sejarah pemikiran. Yakni gerakan perubahan yang dilakukan sekelompok elit politik dalam perjuangan ideologi dasar negara. Gerakan perubahan dalam perjuangan ideologi Islam tidak lagi dilakukan melalui jalur politik tetapi bertransfor ke jalur dakwah. Masyumi satu-satunya partai Islam memperjuangkan Islam sebagai ideologi negara. Di sisi lain partai nasionalis atau komunis menolak menjadikan Islam sebagai dasar Negara. Soekarno mengambil langkah ikut andil dalam kekuasaan pemerintahan yang menimbulkan kontroversi bagi kalangan politisi Islam. Masyumi melakukan oposisi dan bersikap menolak terhadap ide Orde Lama. Sebab Masyumi memandang sistem Orde Lama menerapkan praktik-praktik otoriterian yang tidak sesuai dengan Islam. Tindakan inilah menurut Soekarno menjadi perintang jalannya proses revolusi. Berdasarkan Penpres No.200 tahun 1960 Soekarno melakukan pembubaran terhadap Masyumi. Perjuangan Islam tidak berhenti melalui wadah politik, tetapi memilih pindah kejalur dakwah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian ilmu sejarah yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Melalui pengungkapan metode sejarah ditemukan hasil penelitian bahwa transformasi Masyumi kedakwah adalah jalan yang ditempuh orang-orang Masyumi saat partai Masyumi dibubarkan. Pada dasarnya para tokoh Masyumi telah berupaya merehabilitas kembali partai Masyumi masa Orde Baru. Namun pemerintah mengkhawatirkan penggunaan embel Islam dalam politik menjadi penghambat tercapainya stabilitas. Pada gilirannya terlihat dijadikannya Pancasila sebagai asas tunggal. Dalam pada itu meskipun Partai Muslimin Indonesia telah dibentuk atas izin pemerintah, tetapi masih dirasakan adanya intervensi terhadap Islam. Intervensi inipun diperkuat sebab keterlibatan orang-orang Masyumi dalam PRRI yang dianggap makar oleh pemerintah. Berdasarkan hal ini tidak lain jalan yang ditempuh adalah pindah ke jalan dakwah dengan membentuk Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia. Bahwa bagi orang Masyumi dulu dakwah melalui jalur politik sekarang politik melalui jalur dawkah.","PeriodicalId":52790,"journal":{"name":"Diakronika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Diakronika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24036/diakronika/vol23-iss1/311","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Penelitian ini mengungkapkan transformasi politik ke jalur dakwah. Pengkajian ini diungkapkan melalui konsep sejarah pemikiran. Yakni gerakan perubahan yang dilakukan sekelompok elit politik dalam perjuangan ideologi dasar negara. Gerakan perubahan dalam perjuangan ideologi Islam tidak lagi dilakukan melalui jalur politik tetapi bertransfor ke jalur dakwah. Masyumi satu-satunya partai Islam memperjuangkan Islam sebagai ideologi negara. Di sisi lain partai nasionalis atau komunis menolak menjadikan Islam sebagai dasar Negara. Soekarno mengambil langkah ikut andil dalam kekuasaan pemerintahan yang menimbulkan kontroversi bagi kalangan politisi Islam. Masyumi melakukan oposisi dan bersikap menolak terhadap ide Orde Lama. Sebab Masyumi memandang sistem Orde Lama menerapkan praktik-praktik otoriterian yang tidak sesuai dengan Islam. Tindakan inilah menurut Soekarno menjadi perintang jalannya proses revolusi. Berdasarkan Penpres No.200 tahun 1960 Soekarno melakukan pembubaran terhadap Masyumi. Perjuangan Islam tidak berhenti melalui wadah politik, tetapi memilih pindah kejalur dakwah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian ilmu sejarah yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Melalui pengungkapan metode sejarah ditemukan hasil penelitian bahwa transformasi Masyumi kedakwah adalah jalan yang ditempuh orang-orang Masyumi saat partai Masyumi dibubarkan. Pada dasarnya para tokoh Masyumi telah berupaya merehabilitas kembali partai Masyumi masa Orde Baru. Namun pemerintah mengkhawatirkan penggunaan embel Islam dalam politik menjadi penghambat tercapainya stabilitas. Pada gilirannya terlihat dijadikannya Pancasila sebagai asas tunggal. Dalam pada itu meskipun Partai Muslimin Indonesia telah dibentuk atas izin pemerintah, tetapi masih dirasakan adanya intervensi terhadap Islam. Intervensi inipun diperkuat sebab keterlibatan orang-orang Masyumi dalam PRRI yang dianggap makar oleh pemerintah. Berdasarkan hal ini tidak lain jalan yang ditempuh adalah pindah ke jalan dakwah dengan membentuk Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia. Bahwa bagi orang Masyumi dulu dakwah melalui jalur politik sekarang politik melalui jalur dawkah.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
政治向达科瓦的转变:政治分析研究马西尤米1960-1967
这项研究揭示了政治转变为控诉。这项研究是通过思想史的概念来揭示的。当然,这是一场由政治精英在国家基本意识形态斗争中发起的变革运动。伊斯兰意识形态斗争中的变革运动不再是通过政治途径进行的,而是转变为起诉途径。Masyumi是唯一一个将伊斯兰教作为国家意识形态进行斗争的伊斯兰政党。另一方面,民族主义或共产党拒绝将伊斯兰教作为国家的基础。Soekarno采取的措施类似于一个在伊斯兰政客中引发争议的政府。微笑反对旧秩序。因为Masyumi认为旧秩序体系采用了与伊斯兰教不一致的独裁做法。根据Soekarno的说法,这种行动是革命进程的秩序。根据1960年第200号印刷机的报道,Soekarno在对阵Masyumi的比赛中取得了突破。伊斯兰斗争并没有在政治舞台上停止,而是选择了起诉。本研究采用了历史科学研究的方法:启发式、批评、解释和史学。通过历史方法的表述,研究发现,地下马育米改造是马育米人在马育米党被取缔时找到的路径。基本上,Masyumi角色一直在努力恢复Masyumi时代的政党新秩序。但政府担心在政治中使用伊斯兰装饰作为稳定的奴隶。反过来,Pancasila似乎把它变成了一个单一的基地。尽管印尼穆斯林党是在政府许可下成立的,但它仍然认为存在对伊斯兰教的干预。穆斯林参与PRRI也加强了这种干预,政府认为PRRI是独裁的。基于此,没有其他方法可以通过组建印度尼西亚伊斯兰区议会来起诉。这对于曾经被指控通过政治途径的马西尤米来说,现在是通过毒品途径的政治。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
4 weeks
期刊最新文献
Variety of Indigenous Education in the Lampung Region during the Colonization Period The Value of Menumbai Sialang Tradition in History Learning Contributes to Character Building Revitalizing Character Values in the Folklore of the Arjuna Mountain Slope Site Critical Discourse of the Chinese Rebellion in Indonesian History Textbook Abdul Haris Nasution's Contributions to Indonesian Military and Politics: 1955-1959
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1