{"title":"Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Longsor Di Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah","authors":"Faidha Rahmi","doi":"10.17969/rtp.v6i2.20426","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak. Telah dilakukan penelitian untuk mengkaji kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana longsor di Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui tingkat pemahaman masyarakat terhadap bencana longsor, 2) mengetahui tingkat kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana longsor, 3) mengidentifikasi dan menilai peranan kearifan lokal dalam menghadapi bencana tanah longsor, dan 4) menyusun strategi kesiapsiagaan dalam pengurangan risiko bencana. Penelitian menggunakan metode deskriptif melalui survei di 3 desa, yaitu Desa Arul Item, Desa Antara dan Desa Kemerleng. Variabel penelitian yang diukur adalah pemahaman, kesiapsiagaan dan peranan kearifan lokal yang diperoleh dari penyebaran kuesioner. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Cluster Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Linge memiliki tingkat pemahaman yang berbeda-beda terhadap bencana longsor. Mayoritas masyarakat (55%) memiliki pemahaman yang sedang, tingkat kesiapsiagaan masyarakat berada berada pada tingkat siap yaitu 49,5%. Sebagian besar masyarakat (49,5%) menyatakan bahwa kearifan lokal memiliki peranan dalam pengurangan risiko bencana longsor. Diperoleh 5 alternatif strategis untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat Linge dalam menghadapi bencana longsor yaitu: meningkatkan peran lembaga kampung sebagai pusat informasi dan merintis kerjasama yang kontinyu dan berkesinambungan dengan lembaga lain seperti BPBD, mengkaji lebih lanjut peranan kearifan lokal melalui kerjasama dengan organisasi/lembaga lain yang ingin mengkaji peranan kearifan lokal untuk jenis bencana lain, menganjurkan masyarakat mengikuti penyuluhan dan simulasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan terkait kebencanaan, meningkatkan peran lembaga donor dalam penyediaan dana untuk pengelolaan bencana dan meningkatkan partisipasi masyarakat melalui penyuluhan yang kontinyu dengan menggerakkan masyarakat dalam mengurangi dampak bencana.Abstract. A research to study the preparedness of society for landslide in Linge, District of Central Aceh has been done. The aim of this research: 1) to know the level of society comprehension on landslide, 2) to know the level of society preparedness on landslide, 3) to identify and to asses the role of local wisdom in facing the disaster of landslide, and 4) to arrange the strategy of preparedness in reducing the risk of disaster. This research used a descriptive method by conducting a survey at 3 villages: Arul Item Village, Antara Village and Kemerleng Village. The research variables were comprehension, preparedness, and the role of local wisdom by distributing questionnaire. The sampling technique conducted by using Cluster Random Sampling. The results showed that the society in Linge had different level of comprehension towards landslide. The majority (55%) had a mid level of comprehension, the level of society preparedness was at high (ready) level 49,5%. Most of society (49,5%) said that the local wisdom played an important role in reducing the risk of landslide. There were 5 strategic alternatives to increase the society preparedness in Linge to facing the landslide: 1) to improve the play role of village board as the information centre and to pioneer a continued corporation with other board such as BPBD, 2) to further study the play role of local wisdom through corporation with other organizations who interested to study the other type of disasters, 3) to suggest the society to take a part in training and simulation in order to improve the comprehension and the preparedness regarding the disaster, 4) to improve the role of donor institution in providing the funds, and 5) to increase the society participation by a continuous training to reduce the effect of disaster.","PeriodicalId":55725,"journal":{"name":"Rona Teknik Pertanian","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2014-07-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Rona Teknik Pertanian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17969/rtp.v6i2.20426","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak. Telah dilakukan penelitian untuk mengkaji kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana longsor di Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui tingkat pemahaman masyarakat terhadap bencana longsor, 2) mengetahui tingkat kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana longsor, 3) mengidentifikasi dan menilai peranan kearifan lokal dalam menghadapi bencana tanah longsor, dan 4) menyusun strategi kesiapsiagaan dalam pengurangan risiko bencana. Penelitian menggunakan metode deskriptif melalui survei di 3 desa, yaitu Desa Arul Item, Desa Antara dan Desa Kemerleng. Variabel penelitian yang diukur adalah pemahaman, kesiapsiagaan dan peranan kearifan lokal yang diperoleh dari penyebaran kuesioner. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Cluster Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Linge memiliki tingkat pemahaman yang berbeda-beda terhadap bencana longsor. Mayoritas masyarakat (55%) memiliki pemahaman yang sedang, tingkat kesiapsiagaan masyarakat berada berada pada tingkat siap yaitu 49,5%. Sebagian besar masyarakat (49,5%) menyatakan bahwa kearifan lokal memiliki peranan dalam pengurangan risiko bencana longsor. Diperoleh 5 alternatif strategis untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat Linge dalam menghadapi bencana longsor yaitu: meningkatkan peran lembaga kampung sebagai pusat informasi dan merintis kerjasama yang kontinyu dan berkesinambungan dengan lembaga lain seperti BPBD, mengkaji lebih lanjut peranan kearifan lokal melalui kerjasama dengan organisasi/lembaga lain yang ingin mengkaji peranan kearifan lokal untuk jenis bencana lain, menganjurkan masyarakat mengikuti penyuluhan dan simulasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan terkait kebencanaan, meningkatkan peran lembaga donor dalam penyediaan dana untuk pengelolaan bencana dan meningkatkan partisipasi masyarakat melalui penyuluhan yang kontinyu dengan menggerakkan masyarakat dalam mengurangi dampak bencana.Abstract. A research to study the preparedness of society for landslide in Linge, District of Central Aceh has been done. The aim of this research: 1) to know the level of society comprehension on landslide, 2) to know the level of society preparedness on landslide, 3) to identify and to asses the role of local wisdom in facing the disaster of landslide, and 4) to arrange the strategy of preparedness in reducing the risk of disaster. This research used a descriptive method by conducting a survey at 3 villages: Arul Item Village, Antara Village and Kemerleng Village. The research variables were comprehension, preparedness, and the role of local wisdom by distributing questionnaire. The sampling technique conducted by using Cluster Random Sampling. The results showed that the society in Linge had different level of comprehension towards landslide. The majority (55%) had a mid level of comprehension, the level of society preparedness was at high (ready) level 49,5%. Most of society (49,5%) said that the local wisdom played an important role in reducing the risk of landslide. There were 5 strategic alternatives to increase the society preparedness in Linge to facing the landslide: 1) to improve the play role of village board as the information centre and to pioneer a continued corporation with other board such as BPBD, 2) to further study the play role of local wisdom through corporation with other organizations who interested to study the other type of disasters, 3) to suggest the society to take a part in training and simulation in order to improve the comprehension and the preparedness regarding the disaster, 4) to improve the role of donor institution in providing the funds, and 5) to increase the society participation by a continuous training to reduce the effect of disaster.