{"title":"KARAKTERISASI KARBON AKTIF TERAKTIVASI NaCl DARI AMPAS TAHU","authors":"Eny Yulianti Rif’atul Mahmudah Lilik Hartini, Eny Yulianti, Rif'atul Mahmudah","doi":"10.18860/al.v0i1.2916","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ampas tahu merupakan residu proses pembuatan tahu. Ampas tahu yang dihasilkan dalam proses pembuatan tahu cukup melimpah. Pemanfaatan ampas tahu selama ini dapat digunakan sebagai pakan ternak dan tempe gembos. Alternatif lain untuk memanfaatkan ampas tahu adalah dengan menjadikannya sebagai bahan dasar dalam pembuatan karbon aktif karena kandungan serat ampas tahu berkisar 50 %. Proses pembuatan karbon aktif dalam penelitian ini melalui 4 tahapan yaitu proses pengeringan ampas tahu selama 7 hari di bawah terik matahari, proses aktivasi kimia menggunakan aktivator larutan NaCl dengan variasi konsentrasi 0, 5, 10, 15, 20, dan 25 %, proses karbonisasi ampas tahu teraktivasi NaCl pada suhu 500 dan pencucian karbon aktif dari ampas tahu dengan menggunakan HCl 1 M. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi aktivator terhadap luas permukaan karbon aktif dari ampas tahu menggunakan metode adsorpsi methylene blue dan dilanjutkan uji ANOVA one way dan uji LSD ( Least Significance Different ) dengan taraf uji 1 %. Hasil karbon aktif yang mempunyai luas permukaan terbaik pada adsorpsi methylene blue dan berbeda nyata dari hasil uji LSD dilakukan analisis morfologi dan analisis komposisi unsur-unsur yang terkandung pada permukaan dengan menggunakan SEM-EDX (Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray). Hasil penelitian menunjukkan variasi konsentrasi NaCl sebagai aktivator berpengaruh terhadap luas permukaan karbon aktif. Luas permukaan terbaik dihasilkan saat diaktivasi dengan aktivator larutan NaCl 10 % adalah 18,9358 . Analisis SEM menunjukkan bahwa karbon aktif teraktivasi NaCl 10 % pori-pori yang terbentuk lebih banyak dan membentuk rongga-rongga pori-pori dengan kedalaman yang lebih besar bila dibandingkan dengan karbon aktif teraktivasi NaCl 0 %. Hasil analisis EDX menunjukkan bahwa komposisi unsur yang berada pada permukaan karbon aktif teraktivasi NaCl 10 % meliputi unsur C 88,90 %, unsur O 10,08 %, unsur Al 0,36 %, unsur Mg 0,16 % dan unsur Ca 0,50 % sedangkan komposisi unsur yang berada pada permukaan karbon aktif teraktivasi NaCl 0 % meliputi unsur C 87,38 %, unsur O 10,31 %, unsur Mg 0,77 % dan unsur Ca 1,54 %.","PeriodicalId":31035,"journal":{"name":"Alchemy Journal of Chemistry","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2014-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"6","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Alchemy Journal of Chemistry","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18860/al.v0i1.2916","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
Abstract
Ampas tahu merupakan residu proses pembuatan tahu. Ampas tahu yang dihasilkan dalam proses pembuatan tahu cukup melimpah. Pemanfaatan ampas tahu selama ini dapat digunakan sebagai pakan ternak dan tempe gembos. Alternatif lain untuk memanfaatkan ampas tahu adalah dengan menjadikannya sebagai bahan dasar dalam pembuatan karbon aktif karena kandungan serat ampas tahu berkisar 50 %. Proses pembuatan karbon aktif dalam penelitian ini melalui 4 tahapan yaitu proses pengeringan ampas tahu selama 7 hari di bawah terik matahari, proses aktivasi kimia menggunakan aktivator larutan NaCl dengan variasi konsentrasi 0, 5, 10, 15, 20, dan 25 %, proses karbonisasi ampas tahu teraktivasi NaCl pada suhu 500 dan pencucian karbon aktif dari ampas tahu dengan menggunakan HCl 1 M. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi aktivator terhadap luas permukaan karbon aktif dari ampas tahu menggunakan metode adsorpsi methylene blue dan dilanjutkan uji ANOVA one way dan uji LSD ( Least Significance Different ) dengan taraf uji 1 %. Hasil karbon aktif yang mempunyai luas permukaan terbaik pada adsorpsi methylene blue dan berbeda nyata dari hasil uji LSD dilakukan analisis morfologi dan analisis komposisi unsur-unsur yang terkandung pada permukaan dengan menggunakan SEM-EDX (Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray). Hasil penelitian menunjukkan variasi konsentrasi NaCl sebagai aktivator berpengaruh terhadap luas permukaan karbon aktif. Luas permukaan terbaik dihasilkan saat diaktivasi dengan aktivator larutan NaCl 10 % adalah 18,9358 . Analisis SEM menunjukkan bahwa karbon aktif teraktivasi NaCl 10 % pori-pori yang terbentuk lebih banyak dan membentuk rongga-rongga pori-pori dengan kedalaman yang lebih besar bila dibandingkan dengan karbon aktif teraktivasi NaCl 0 %. Hasil analisis EDX menunjukkan bahwa komposisi unsur yang berada pada permukaan karbon aktif teraktivasi NaCl 10 % meliputi unsur C 88,90 %, unsur O 10,08 %, unsur Al 0,36 %, unsur Mg 0,16 % dan unsur Ca 0,50 % sedangkan komposisi unsur yang berada pada permukaan karbon aktif teraktivasi NaCl 0 % meliputi unsur C 87,38 %, unsur O 10,31 %, unsur Mg 0,77 % dan unsur Ca 1,54 %.