KEBUTUHAN PENDIDIKAN SEKSUAL PADA REMAJA: BERDASARKAN SURVEI PERSEPSI PENDIDIKAN SEKSUAL UNTUK REMAJA

Ipah Saripah, Nadia Aulia Nadhiroh, P. Nuroniah, R. Ramdhani, Lucky Angkawidjaja Roring
{"title":"KEBUTUHAN PENDIDIKAN SEKSUAL PADA REMAJA: BERDASARKAN SURVEI PERSEPSI PENDIDIKAN SEKSUAL UNTUK REMAJA","authors":"Ipah Saripah, Nadia Aulia Nadhiroh, P. Nuroniah, R. Ramdhani, Lucky Angkawidjaja Roring","doi":"10.30598/JBKT.V5I1.1170","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendidikan seksual masih dianggap tabu oleh masyarakat, yang berdampak pada remaja memiliki pengetahuan tentang pendidikan seksual yang kurang. Akibatnya, remaja melakukan pencarian tentang “seks” dari sumber yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan pendidikan seksual remaja berdasarkan hasil survei persepsi pendidikan seksual remaja. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMA dan SMK di Bandung. Sampel penelitian diambil menggunakan sampel non-probabilitas dengan teknik random sampling, sehingga didapatkan 618 responden. Pengumpulan data didapatkan dari penyebaran instrumen persepsi pendidikan seksual pada remaja dan Focus Group Discussion (FGD) bersama guru-guru pada sekolah yang dijadikan responden. Analisis pengolahan data dilakukan dengan penentuan kelompok siswa dengan kategori dimulai dengan konversi skor mentah menjadi skor matang dan menggunakan batas ideal yang ditentukan serta berdasarkan hasil Focus Group Discussion (FGD). Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa remaja SMA dan SMK di kota Bandung telah memiliki persepsi pendidikan seksual pada kategori sehat. Artinya, remaja memiliki persepsi yang positif terhadap pendidikan seksual. Sehingga remaja seyogyanya orang yang dianggap lebih dewasa mampu memberikan pendidikan seksual yang tepat guna memfasilitasi peningkatan dorongan atau hasrat seksual untuk disalurkan pada kegiatan yang lebih positif dalam pengembangan diri remaja.  Pendidikan seksual sehat harus berjalan beriringan dengan pertumbuhan, perkembangan remaja, nilai dan norama yang berlaku di masyarakat atau pendidikan sexsual secara konprehensif.","PeriodicalId":32082,"journal":{"name":"Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30598/JBKT.V5I1.1170","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Pendidikan seksual masih dianggap tabu oleh masyarakat, yang berdampak pada remaja memiliki pengetahuan tentang pendidikan seksual yang kurang. Akibatnya, remaja melakukan pencarian tentang “seks” dari sumber yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan pendidikan seksual remaja berdasarkan hasil survei persepsi pendidikan seksual remaja. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMA dan SMK di Bandung. Sampel penelitian diambil menggunakan sampel non-probabilitas dengan teknik random sampling, sehingga didapatkan 618 responden. Pengumpulan data didapatkan dari penyebaran instrumen persepsi pendidikan seksual pada remaja dan Focus Group Discussion (FGD) bersama guru-guru pada sekolah yang dijadikan responden. Analisis pengolahan data dilakukan dengan penentuan kelompok siswa dengan kategori dimulai dengan konversi skor mentah menjadi skor matang dan menggunakan batas ideal yang ditentukan serta berdasarkan hasil Focus Group Discussion (FGD). Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa remaja SMA dan SMK di kota Bandung telah memiliki persepsi pendidikan seksual pada kategori sehat. Artinya, remaja memiliki persepsi yang positif terhadap pendidikan seksual. Sehingga remaja seyogyanya orang yang dianggap lebih dewasa mampu memberikan pendidikan seksual yang tepat guna memfasilitasi peningkatan dorongan atau hasrat seksual untuk disalurkan pada kegiatan yang lebih positif dalam pengembangan diri remaja.  Pendidikan seksual sehat harus berjalan beriringan dengan pertumbuhan, perkembangan remaja, nilai dan norama yang berlaku di masyarakat atau pendidikan sexsual secara konprehensif.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
青少年性教育的必要性:根据对青少年性教育感知调查
性教育仍然被社会视为禁忌,这使得青少年对性教育知之甚少。因此,青少年从不负责任的来源进行“性”搜索。本研究旨在根据对青少年性教育感知的调查,了解青少年的性教育需求。定量方法和定性方法。本研究的学生是万隆的九年级高中生和SMK班的学生。研究样本采用了随机抽样技术的非概率样本,获得了618名受访者。数据收集是通过将性教育感知工具分散到青少年和焦点小组讨论(FGD),以及学校的教师进行调查。数据处理分析是通过确定一组学生的类别开始的,从将原始分数转换成成熟分数,使用指定的、基于焦点小组讨论结果(FGD)的理想边界。这项研究的结果表明,万隆的高中和职业高中的青少年对健康的性教育有一种看法。这意味着青少年对性教育有积极的看法。因此,青少年显然能够提供适当的性教育,促进增加性冲动或性欲,使其在青年自我发展中更积极的活动。健康的性教育应该与社会或规范性教育中普遍存在的成长、青年发展、价值观和规范相结合。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
3
审稿时长
24 weeks
期刊最新文献
Rebuilding Harmony: Social Interactions After the Maluku Conflict Exploring the Impact of Conformity on Impulsive Buying: Implications for Counseling Practices I Have My Own Standards: Positive Body Image Among Early Adult K-Pop Fans Family Influence on Student Mental Health and Academic Achievement in University Transition Challenges and Oppurtunities for Adult Education in the Digital Era: The Role of Guidance and Counseling
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1