MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Muhammad Rakib
{"title":"MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN","authors":"Muhammad Rakib","doi":"10.51878/community.v2i2.1560","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The problems experienced by SMK Negeri 1 Sidenreng Rappang currently are (1) the curriculum used is not in line with the competencies according to graduate users (link and match) so that it has not been able to meet the demands of the world of work, industry and business, (2) the quantity of graduates Unabsorbed in the business world and industry is quite high due to the low competence of graduates, incompatibility of competencies trained with the needs of the company/industry/business world and the lack of mental readiness to work graduates, (3) Lack of number and quality of productive teachers, (4) Lack of educational facilities and infrastructure, lack of competency test facilities and vocational certification facilities, and (5) Lack of cooperation between companies, government agencies, business and industry in the implementation of dual system education, namely the establishment of synergy between SMK and industry. The approach used in the application of science and technology is participatory (participatory learning) with an emphasis on the principle of learning by doing which is packaged through the stages of observation, testing, training, and evaluation. While the problem-based learning method is through lectures, discussions, questions and answers, and assignments (practice). The results achieved are (1) this community partnership program seen from the participation of partners can be categorized as very good, seen from the availability of a very adequate training place, the availability of learning tools or media such as computers, LCDs, and so on, and the selection of representative training participants from five the areas of expertise and activity of the trainees are categorized as very active, measured by the level of attendance, activeness in discussions, activeness in practice; (2) Overall training participants have understood the basic concepts and nature of entrepreneurship, Indonesia's future challenges, Indonesia's future in the hands of young people, and become entrepreneurs in the era of society 5.0, the success and failure factors of entrepreneurs, and business planning; and (3) the trainees have skills in making business plans..\nABSTRAKPermasalahan yang dialami oleh SMK Negeri 1 Sidenreng Rappang saat ini adalah (1) Kurikulum yang digunakan tidak selaras dengan kompetensi sesuai pengguna lulusan (link and match) sehingga belum mampu memenuhi tuntutan dunia kerja, dunia industri dan dunia usaha, (2) Kuantitas lulusan yang tidak terserap di dunia usaha dan dunia industri cukup tinggi disebabkan rendahnya kompetensi lulusan, ketidaksesuaian kompetensi yang dilatih dengan kebutuhan perusahaan/dunia industri/dunia usaha dan kurangnya kesiapan mental bekerja lulusan, (3) Kurangnya jumlah dan kualitas guru produktif, (4) Kurangnya fasilitas sarana dan prasarana pendidikan, kurangnya fasilitas uji kompetensi dan fasilitas sertifikasi SMK, dan (5) Kurangnya kerjasama perusahaan, lembaga pemerintah, dunia usaha dan dunia industri dalam pelaksanaan pendidikan sistem ganda yaitu terjalinnya sinergi antara SMK dan industri. Pendekatan yang digunakan dalam penerapan IPTEKS ini adalah partisipatif (participatory learning) dengan menekankan pada prinsip learning by doing yang dikemas melalui tahap observasi, testing, pelatihan, dan evaluasi. Sedangkan metode pembelajaran berbasis masalah melalui teknik ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan (praktik). Hasil yang dicapai adalah (1) program kemitraan masyarakat ini dilihat dari partisipasi mitra dapat dikategorikan sangat baik, dilihat dari tersedianya tempat pelatihan yang sangat memadai, tersedianya alat atau media pembelajaran seperti komputer, LCD, dan sebagainya, dan terpilihnya peserta pelatihana secara representatif dari lima bidang keahlian dan keaktifan peserta pelatihan dikategori sangat aktif diukur dari tingkat kehadiran, keaktifan dalam diskusi, keaktifan dalam praktik; (2) Peserta pelatihan secara keseluruhan telah memahami konsep dasar dan hakikat kewirausahaan, tantangan Indonesia masa depan, masa depan Indonesia di tangan anak muda, dan menjadi entrepreneur di era society 5.0, faktor keberhasilan dan kegagalan para wirausaha, dan perencanaan bisnis; dan (3) peserta pelatihan memiliki keterampilan dalam pembuatan perencanaan bisnis.","PeriodicalId":31596,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesian Journal of Community Engagement","volume":"55 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesian Journal of Community Engagement","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51878/community.v2i2.1560","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

The problems experienced by SMK Negeri 1 Sidenreng Rappang currently are (1) the curriculum used is not in line with the competencies according to graduate users (link and match) so that it has not been able to meet the demands of the world of work, industry and business, (2) the quantity of graduates Unabsorbed in the business world and industry is quite high due to the low competence of graduates, incompatibility of competencies trained with the needs of the company/industry/business world and the lack of mental readiness to work graduates, (3) Lack of number and quality of productive teachers, (4) Lack of educational facilities and infrastructure, lack of competency test facilities and vocational certification facilities, and (5) Lack of cooperation between companies, government agencies, business and industry in the implementation of dual system education, namely the establishment of synergy between SMK and industry. The approach used in the application of science and technology is participatory (participatory learning) with an emphasis on the principle of learning by doing which is packaged through the stages of observation, testing, training, and evaluation. While the problem-based learning method is through lectures, discussions, questions and answers, and assignments (practice). The results achieved are (1) this community partnership program seen from the participation of partners can be categorized as very good, seen from the availability of a very adequate training place, the availability of learning tools or media such as computers, LCDs, and so on, and the selection of representative training participants from five the areas of expertise and activity of the trainees are categorized as very active, measured by the level of attendance, activeness in discussions, activeness in practice; (2) Overall training participants have understood the basic concepts and nature of entrepreneurship, Indonesia's future challenges, Indonesia's future in the hands of young people, and become entrepreneurs in the era of society 5.0, the success and failure factors of entrepreneurs, and business planning; and (3) the trainees have skills in making business plans.. ABSTRAKPermasalahan yang dialami oleh SMK Negeri 1 Sidenreng Rappang saat ini adalah (1) Kurikulum yang digunakan tidak selaras dengan kompetensi sesuai pengguna lulusan (link and match) sehingga belum mampu memenuhi tuntutan dunia kerja, dunia industri dan dunia usaha, (2) Kuantitas lulusan yang tidak terserap di dunia usaha dan dunia industri cukup tinggi disebabkan rendahnya kompetensi lulusan, ketidaksesuaian kompetensi yang dilatih dengan kebutuhan perusahaan/dunia industri/dunia usaha dan kurangnya kesiapan mental bekerja lulusan, (3) Kurangnya jumlah dan kualitas guru produktif, (4) Kurangnya fasilitas sarana dan prasarana pendidikan, kurangnya fasilitas uji kompetensi dan fasilitas sertifikasi SMK, dan (5) Kurangnya kerjasama perusahaan, lembaga pemerintah, dunia usaha dan dunia industri dalam pelaksanaan pendidikan sistem ganda yaitu terjalinnya sinergi antara SMK dan industri. Pendekatan yang digunakan dalam penerapan IPTEKS ini adalah partisipatif (participatory learning) dengan menekankan pada prinsip learning by doing yang dikemas melalui tahap observasi, testing, pelatihan, dan evaluasi. Sedangkan metode pembelajaran berbasis masalah melalui teknik ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan (praktik). Hasil yang dicapai adalah (1) program kemitraan masyarakat ini dilihat dari partisipasi mitra dapat dikategorikan sangat baik, dilihat dari tersedianya tempat pelatihan yang sangat memadai, tersedianya alat atau media pembelajaran seperti komputer, LCD, dan sebagainya, dan terpilihnya peserta pelatihana secara representatif dari lima bidang keahlian dan keaktifan peserta pelatihan dikategori sangat aktif diukur dari tingkat kehadiran, keaktifan dalam diskusi, keaktifan dalam praktik; (2) Peserta pelatihan secara keseluruhan telah memahami konsep dasar dan hakikat kewirausahaan, tantangan Indonesia masa depan, masa depan Indonesia di tangan anak muda, dan menjadi entrepreneur di era society 5.0, faktor keberhasilan dan kegagalan para wirausaha, dan perencanaan bisnis; dan (3) peserta pelatihan memiliki keterampilan dalam pembuatan perencanaan bisnis.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
培养职业中学生的创业精神
SMK Negeri 1 Sidenreng Rappang目前遇到的问题是:(1)所使用的课程与毕业生用户的能力(链接和匹配)不一致,因此无法满足工作,工业和商业世界的需求;(2)由于毕业生能力较低,未被商业世界和工业吸收的毕业生数量相当高。培训的能力与公司/行业/商业世界的需求不一致,缺乏对工作的心理准备的毕业生,(3)缺乏数量和质量的生产性教师,(4)缺乏教育设施和基础设施,缺乏能力测试设施和职业认证设施,以及(5)公司,政府机构,企业和工业在实施双元制教育方面缺乏合作,即建立SMK与产业之间的协同效应。在科学技术的应用中使用的方法是参与式(参与式学习),强调在实践中学习的原则,通过观察、测试、培训和评估阶段进行包装。而基于问题的学习方法是通过讲座、讨论、问答和作业(练习)。取得的成果是:(1)这个社区伙伴计划从合作伙伴的参与来看可以归类为非常好,从获得非常充足的培训场所来看,学习工具或媒体如计算机,液晶显示器等的可用性,以及从五个专业领域中选择有代表性的培训参与者和学员的活动被归类为非常活跃,通过出席率,讨论活跃度,实践能动性;(2)整体培训学员了解了创业的基本概念和本质、印尼未来面临的挑战、印尼的未来掌握在年轻人手中、成为5.0社会时代的企业家、企业家的成功与失败因素、商业规划;【摘要】permasalahan yang dialami oleh SMK Negeri 1 Sidenreng Rappang saat ini adalah (1) Kurikulum yang digunakan tidak selaras dengan kompetensi sesuai pengguna lulusan(链接和匹配)sehingga belum mampu memenuhi tununia kerja, dunia industry dan dunia usha, (2) Kuantitas lulusan yang tidak terserap di dunia usaha dan dunia industry up up disebabkan rendahnya kompetensi lulusan,ketidaksesuaian kompetensi yang dilatih dengan kebutuhan perusahan /dunia industry /dunia usaha dan kurangnya kesiapan mental bekerja lulusan, (3) kurangnya jumlah dan kualitas guru producktif, (4) kurangnya fasilitas sarana dan prasarana pendidikan, kurangnya fasilitas uji kompetensi dan fasilitas sertifikasi SMK, (5) kurangnya kerjasama perusahan, lembaga peremerintah, dunia usaha dan dunia industrii dalam pelaksanaan pendidikan系统ganda yitu terjalinya sinergi antara SMK dan industry。Pendekatan yang digunakan dalam penerapan IPTEKS ini adalah partisipatipatii(参与式学习)dengan menekankan通过做yang dikemas melalali(观察、测试、学习、评估)来学习。Sedangkan mede pembelajaran berbasis masalah melalui teknik ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan (praktik)。Hasil yang dicapai adalk(1)程序kemitraan masyarakat ini diiliat dari partipartii diiliat mitiliat daldanya diatihan yang sangat memadai, diiliat daldanya alatihan媒体pembelajaran独立计算机,LCD, dan sebagainya, dan terpilihnya peratihana peratihana peratihana peratihandiakori sangat akatihani diukur dari tingkat kehadiran, keaktifan dalam diskusi, keaktifan dalam praktik;(2) Peserta pelatihan secara keseluruhan telah memahami konsep dasar dan hakikat kewirusahaan, tantanangan Indonesia masa depan, masa depan Indonesia di tangan anak muda, danmenjadi entrepreneur di era society 5.0, factor keberhasilan dan kegagalan para wirusaha, danperencananbisnis;Dan (3) peserta pelatihan memiliki keterampilan dalam pembuatan perencananbisnis。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
20
审稿时长
12 weeks
期刊最新文献
SOSIALISASI PENCEGAHAN PERILAKU BULLYING MELALUI EDUKASI PENDIDIKAN KARAKTER DAN PELIBATAN ORANG TUA PEMBERDAYAAN PETERNAK IKAN LELE MELALUI TEKNOLOGI BIOFLOK DI KECAMATAN PATUMBAK KEGIATAN PEMBERDAYAAN: RECORVERY TAMAN BELAJAR MASYARAKAT (TBM) BERBASIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DESA GELANGGANG ICT Training to Improve CLC Data Management through Nonformal Education Service Program Enhancing Animal Husbandry Skills of Inmates at the Class IIB Sleman Penitentiary through the "Ayam Bahagia" Program
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1