{"title":"Bakteri patogen pada telepon genggam mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Airlangga angkatan 2014","authors":"Ribka B. A Mboe, M. Purwanta, Lilik Djuari","doi":"10.24815/jks.v20i1.18298","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. Infeksi adalah salah satu dari isu kesehatan yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen dan salah satu mikroorganisme yang tersering adalah Streptococcus. Terdapat 616 kasus faringitis di dunia yang disebabkan oleh Streptococcus. Penyakit tersebut dapat menimbulkan berbgai komplikasi lain bila tidak diterapi dengan baik. Pengobatan menggunakan antibiotik memiliki risiko terjadinya resistensi. Oleh sebab itu, diperlukan pengembangan penelitian pada herbal sebagai pengobatan. Bunga kamboja putih (Plumeria alba) diketahui memiliki aktivitas antibakteri melawan berbagai macam mikroorganisme. Dengan latar belakang tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan adanya aktivitas antimikroba dari Plumeria alba terhadap Streptococcus pyogenes yang dapat diamati dari Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM). Penelitian ini dikerjakan menggunakan metode eksperimental. Metode dilusi agar digunakan untuk menentukan KHM dan KBM. Konentrasi yang digunakan pada penelitian ini adalah 250 mg/ml, 125 mg/ml, 62,50 mg/ml, 31.25 mg/ml, 15,63 mg/m, 7,81 mg/ml, 3,91 mg/ml, 1,95 mg/ml, 0,98 mg/ml, kontrol positif (+) dan kontrol negatif (-). Melalui observasi dari penelitian ini, KHM tidak dapat ditentukan. Nilai dari KBM adalah 7,81 mg/ml yang menunjukkan konsentrasi dimana tidak didapatkan pertumbuhan koloni bakteri. Ekstrak etanol dari bunga kamboja putih (Plumeria alba) memiliki aktivitas antimikroba terhadapt Streptococcus pyogenes. Dalam studi in vitro ini menggunakan metode dilusi agar, KBM untuk Streptococcus pyogenes adalah 7,81 mg/ml.Kata Kunci: Bakteri patogen, telepon genggam, identifikasi bakteriAbstract. Recently people use mobile phone in the places that have a high density of microorganisms such as in the hospital, in the kitchen, and in the toilet. Some studied stated that mobile phones played a role in transmission of pathogenic bacteria. Brady et al., reported that 9% to 25% of mobile phones were contaminated with pathogenic bacteria. This research was based on experimental laboratory. The samples were mobile phone, swabbed by wet sterile cotton bud and placed on MacConkey Agar plate and Blood Agar plate. The isolated bacteria were checked by Gram stained. Catalase test for Gram-positive cocci bacteria and specific biochemical test for Gram-negative bacilli bacteria were used to determine the genus of the bacteria. The samples were mobile phone belong to 2014-entering-year students of Medical Faculty of Airlangga University. The sampling method was simple random sampling. This experiment found that 100% of the samples were Staphylococcus spp. positive, 3,3% were Shigella spp. positive and 3,3% were Proteus spp. positive. From this experiment could be concluded that mobile phone belong to 2014-entering-year students of Medical Faculty of Airlangga University were contaminated by pathogenic bacteria. The result of this experiment found that Shigella spp. and Proteus spp. were pathogenic bacteria on mobile phone belong to 2014-entering-year students of Medical Faculty of Airlangga University. Keyword: Pathogenic bacteria, mobile phone, bacteria identification.","PeriodicalId":32458,"journal":{"name":"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24815/jks.v20i1.18298","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract. Infeksi adalah salah satu dari isu kesehatan yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen dan salah satu mikroorganisme yang tersering adalah Streptococcus. Terdapat 616 kasus faringitis di dunia yang disebabkan oleh Streptococcus. Penyakit tersebut dapat menimbulkan berbgai komplikasi lain bila tidak diterapi dengan baik. Pengobatan menggunakan antibiotik memiliki risiko terjadinya resistensi. Oleh sebab itu, diperlukan pengembangan penelitian pada herbal sebagai pengobatan. Bunga kamboja putih (Plumeria alba) diketahui memiliki aktivitas antibakteri melawan berbagai macam mikroorganisme. Dengan latar belakang tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan adanya aktivitas antimikroba dari Plumeria alba terhadap Streptococcus pyogenes yang dapat diamati dari Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM). Penelitian ini dikerjakan menggunakan metode eksperimental. Metode dilusi agar digunakan untuk menentukan KHM dan KBM. Konentrasi yang digunakan pada penelitian ini adalah 250 mg/ml, 125 mg/ml, 62,50 mg/ml, 31.25 mg/ml, 15,63 mg/m, 7,81 mg/ml, 3,91 mg/ml, 1,95 mg/ml, 0,98 mg/ml, kontrol positif (+) dan kontrol negatif (-). Melalui observasi dari penelitian ini, KHM tidak dapat ditentukan. Nilai dari KBM adalah 7,81 mg/ml yang menunjukkan konsentrasi dimana tidak didapatkan pertumbuhan koloni bakteri. Ekstrak etanol dari bunga kamboja putih (Plumeria alba) memiliki aktivitas antimikroba terhadapt Streptococcus pyogenes. Dalam studi in vitro ini menggunakan metode dilusi agar, KBM untuk Streptococcus pyogenes adalah 7,81 mg/ml.Kata Kunci: Bakteri patogen, telepon genggam, identifikasi bakteriAbstract. Recently people use mobile phone in the places that have a high density of microorganisms such as in the hospital, in the kitchen, and in the toilet. Some studied stated that mobile phones played a role in transmission of pathogenic bacteria. Brady et al., reported that 9% to 25% of mobile phones were contaminated with pathogenic bacteria. This research was based on experimental laboratory. The samples were mobile phone, swabbed by wet sterile cotton bud and placed on MacConkey Agar plate and Blood Agar plate. The isolated bacteria were checked by Gram stained. Catalase test for Gram-positive cocci bacteria and specific biochemical test for Gram-negative bacilli bacteria were used to determine the genus of the bacteria. The samples were mobile phone belong to 2014-entering-year students of Medical Faculty of Airlangga University. The sampling method was simple random sampling. This experiment found that 100% of the samples were Staphylococcus spp. positive, 3,3% were Shigella spp. positive and 3,3% were Proteus spp. positive. From this experiment could be concluded that mobile phone belong to 2014-entering-year students of Medical Faculty of Airlangga University were contaminated by pathogenic bacteria. The result of this experiment found that Shigella spp. and Proteus spp. were pathogenic bacteria on mobile phone belong to 2014-entering-year students of Medical Faculty of Airlangga University. Keyword: Pathogenic bacteria, mobile phone, bacteria identification.