{"title":"FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN SABUN CAIR DARI EKSTRAK DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix) DAN KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) SERTA UJI CEMARAN MIKROBA","authors":"L. Rosmainar","doi":"10.20473/jkr.v6i1.25554","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sabun cair mengandung trigliserida yang mampu mengemulsikan air, kotoran/minyak dan biasanya memberikan aroma yang enak dicium serta dapat melindungi kulit dari bakteri dengan penambahan bahan alami yang aman bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi sabun cair dengan ekstrak daun jeruk purut (Citrus hystrix dan kopi robusta (Coffea canephora) serta pengujiannya terhadap cemaran mikroba. Tahap pertama membuat ekstrak daun jeruk purut dan kopi robusta dengan pelarut alkohol. Hasil ekstrak daun jeruk purut diperoleh sebanyak 37,84% sedangkan kopi robusta sebanyak 51,64%. Hasil ekstrak ditambahkan ke dalam formulasi sabun cair dengan konsentrasi 2% dan 4%. Formulasi sabun cair dibuat dengan 4 formulasi yaitu F1 ekstrak daun jeruk purut 2%, F2 ekstrak daun jeruk purut 4%, F3 ekstrak kopi robusta 2% dan F4 kopi robusta 4%. Hasil penelitian ini menunjukan formulasi sabun cair memenuhi spesifikasi SNI 06-4085-1996. Hasil viskositas yang paling tinggi diperoleh pada F3 sedangkan yang paling rendah pada F4 pada hari ke-1. Hasil bobot jenis diperoleh sekitar 1,01 – 1,05. Hasil pengujian pH yang paling tinggi pada F3 dengan densitas 1,05. Pengujian stabilitas busa memiliki konsentrasi 70 – 98%, dengan konsentrasi yang paling tinggi F1 adalah 91%, sedangkan yang paling rendah F4 adalah 76,92%. Sedangkan pada pengujian panelis, diperoleh warna yang disukai F1, bau yang disukai F3, bentuk yang disukai F1, busa yang disukai F4. Dengan hasil secara keseluruhan yang disukai oleh panelis adalah sabun cair F1 dengan uji cemaran bakteri F1-F4 menunjukkan tidak adanya pertumbuhan bakteri.","PeriodicalId":33366,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kimia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Kimia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20473/jkr.v6i1.25554","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Abstract
Sabun cair mengandung trigliserida yang mampu mengemulsikan air, kotoran/minyak dan biasanya memberikan aroma yang enak dicium serta dapat melindungi kulit dari bakteri dengan penambahan bahan alami yang aman bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi sabun cair dengan ekstrak daun jeruk purut (Citrus hystrix dan kopi robusta (Coffea canephora) serta pengujiannya terhadap cemaran mikroba. Tahap pertama membuat ekstrak daun jeruk purut dan kopi robusta dengan pelarut alkohol. Hasil ekstrak daun jeruk purut diperoleh sebanyak 37,84% sedangkan kopi robusta sebanyak 51,64%. Hasil ekstrak ditambahkan ke dalam formulasi sabun cair dengan konsentrasi 2% dan 4%. Formulasi sabun cair dibuat dengan 4 formulasi yaitu F1 ekstrak daun jeruk purut 2%, F2 ekstrak daun jeruk purut 4%, F3 ekstrak kopi robusta 2% dan F4 kopi robusta 4%. Hasil penelitian ini menunjukan formulasi sabun cair memenuhi spesifikasi SNI 06-4085-1996. Hasil viskositas yang paling tinggi diperoleh pada F3 sedangkan yang paling rendah pada F4 pada hari ke-1. Hasil bobot jenis diperoleh sekitar 1,01 – 1,05. Hasil pengujian pH yang paling tinggi pada F3 dengan densitas 1,05. Pengujian stabilitas busa memiliki konsentrasi 70 – 98%, dengan konsentrasi yang paling tinggi F1 adalah 91%, sedangkan yang paling rendah F4 adalah 76,92%. Sedangkan pada pengujian panelis, diperoleh warna yang disukai F1, bau yang disukai F3, bentuk yang disukai F1, busa yang disukai F4. Dengan hasil secara keseluruhan yang disukai oleh panelis adalah sabun cair F1 dengan uji cemaran bakteri F1-F4 menunjukkan tidak adanya pertumbuhan bakteri.