{"title":"BIODIESEL DARI MINYAK BIJI NYAMPLUNG SECARA ESTERIFIKASI-TRANSESTERIFIKASI","authors":"R. Hartono","doi":"10.36055/JIP.V10I1.11397","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sumber energi minyak dan gas bumi tidak dapat diperbaharui kembali, persediaanya semakin menipis dan pengembangan produksinya terbatas, sebelum krisis minyak bumi terjadi, hendaknya harus ada bahan bakar alternatif yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan. Sumber energi alternatif yang mulai dikembangkan adalah sumber energi biofuel dari minyak nabati seperti minyak biji nyamplung. Kendala penggunaan minyak nyamplung yaitu bilangan asam dan viskositas yang cukup tinggi. Bilangan asam minyak nyamplung yang tinggi harus diturunkan agar biodiesel yang dihasilkan memenuhi standar mutu SNI Biodiesel. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan perbandingan rasio molar metanol dengan minyak dan waktu reaksi transesterifikasi terbaik untuk memperoleh biodiesel yang berkualitas (bilangan asam, kadar FFA, viskositas, densitas serta kadar air). Penelitian ini dilakukan dengan mengkombinasikan proses produksi biodiesel yaitu metode esterifikasi-transesterifikasi. Kondisi operasi dan variabel yang digunakan adalah pada suhu reaksi 60°C serta perbandingan rasio mol minyak terhadap metanol yaitu 1:5 , 1:6 dan 1:7 selama 50, 60 dan 70 menit pada tahap transesterifikasi. Hasil penelitian yang terbaik berdasarkan kualitas biodiesel yang memenuhi standar SNI 7182:2015 adalah proses esterifikasi-transesterifikasi pada rasio molar 1:6 selama 60 menit dengan bilangan asam 10,4 mg KOH/g sampel, viskositas 3,22 cSt, densitas yaitu 0,821 gr/mL, kadar air 0.052% dan rendemen 62% (v/v).","PeriodicalId":17757,"journal":{"name":"JURNAL INTEGRASI PROSES","volume":"65 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL INTEGRASI PROSES","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36055/JIP.V10I1.11397","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Sumber energi minyak dan gas bumi tidak dapat diperbaharui kembali, persediaanya semakin menipis dan pengembangan produksinya terbatas, sebelum krisis minyak bumi terjadi, hendaknya harus ada bahan bakar alternatif yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan. Sumber energi alternatif yang mulai dikembangkan adalah sumber energi biofuel dari minyak nabati seperti minyak biji nyamplung. Kendala penggunaan minyak nyamplung yaitu bilangan asam dan viskositas yang cukup tinggi. Bilangan asam minyak nyamplung yang tinggi harus diturunkan agar biodiesel yang dihasilkan memenuhi standar mutu SNI Biodiesel. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan perbandingan rasio molar metanol dengan minyak dan waktu reaksi transesterifikasi terbaik untuk memperoleh biodiesel yang berkualitas (bilangan asam, kadar FFA, viskositas, densitas serta kadar air). Penelitian ini dilakukan dengan mengkombinasikan proses produksi biodiesel yaitu metode esterifikasi-transesterifikasi. Kondisi operasi dan variabel yang digunakan adalah pada suhu reaksi 60°C serta perbandingan rasio mol minyak terhadap metanol yaitu 1:5 , 1:6 dan 1:7 selama 50, 60 dan 70 menit pada tahap transesterifikasi. Hasil penelitian yang terbaik berdasarkan kualitas biodiesel yang memenuhi standar SNI 7182:2015 adalah proses esterifikasi-transesterifikasi pada rasio molar 1:6 selama 60 menit dengan bilangan asam 10,4 mg KOH/g sampel, viskositas 3,22 cSt, densitas yaitu 0,821 gr/mL, kadar air 0.052% dan rendemen 62% (v/v).