The Intersubjective Type of Religiosity: Theoretical Framework and Methodological Construction for Developing Human Sciences in a Progressive Muslim Perspective
{"title":"The Intersubjective Type of Religiosity: Theoretical Framework and Methodological Construction for Developing Human Sciences in a Progressive Muslim Perspective","authors":"M. A. Abdullah","doi":"10.14421/ajis.2020.581.63-102","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"An everlasting and perpetual peace in the life of different religious adherents anywhere is the prime purpose of human beings. This article will discuss the methods and approaches of religious education in a contemporary multicultural society. Three approaches to the study of religion: dogmatic, critical, and ethical will be elaborated simultaneously. One cannot rely solely on one approach and neglects the two others without having their implications and consequences in the life of multi-religious society. In addition to the religious and Islamic studies perspectives, I will elaborate the issues based on philosophical concepts, i.e. subjective, objective, and intersubjective, as well. The subjective perspective is commonly based on ‘ulūm al-din, meanwhile the objective one is on social sciences. The combination between the two is called, in this paper, as an intersubjective pattern of religiosity. One of its distinctive features is its sensitivity towards and its ability to accommodate the presence of other communities whose rights are respected and guaranteed. [Kedamaian yang kekal dan abadi bagi semua pemeluk agama yang berbeda di berbagai aspek kehidupannya merupakan tujuan utama dari kemanusiaan. Artikel ini membahas beberapa metode dan pendekatan pendidikan agama pada masyarakat multikultural dewasa ini. Tiga pendekatan dalam pengkajian agama yang dogmatis, kritis dan etis akan dielaborasi secara simultan. Satu pendekatan tidak bisa berdiri sendiri dan menegasikan dua yang lain karena implikasinya dalam kehidupan masyarakat yang multireligius. Selain dalam perspektif keagamaan dan keislaman, artikel ini akan mengelaborasi persoalan di atas dengan pendekatan filosofis: subjektif, objektif, dan intersubjektif. Pendekatan subjektif umumnya didasarkan pada ulūm ad-dīn, sedangkan pendekatan objektif didasarkan pada ilmu-ilmu sosial. Perpaduan antara keduanya, dalam artikel ini, disebut dengan pola keagamaan yang intersubjektif. Salah satu kekhasan pola yang disebut terakhir ini adalah sensitifitasnya terhadap kehadiran kelompok lain dan kemampuannya mengakomodasi kelompok lain tersebut sebagai pemegang hak-hak yang harus pula dijamin dan dihormati.]","PeriodicalId":42231,"journal":{"name":"Al-Jamiah-Journal of Islamic Studies","volume":"220 1","pages":"63-102"},"PeriodicalIF":0.3000,"publicationDate":"2020-06-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"14","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-Jamiah-Journal of Islamic Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/ajis.2020.581.63-102","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"0","JCRName":"RELIGION","Score":null,"Total":0}
引用次数: 14
Abstract
An everlasting and perpetual peace in the life of different religious adherents anywhere is the prime purpose of human beings. This article will discuss the methods and approaches of religious education in a contemporary multicultural society. Three approaches to the study of religion: dogmatic, critical, and ethical will be elaborated simultaneously. One cannot rely solely on one approach and neglects the two others without having their implications and consequences in the life of multi-religious society. In addition to the religious and Islamic studies perspectives, I will elaborate the issues based on philosophical concepts, i.e. subjective, objective, and intersubjective, as well. The subjective perspective is commonly based on ‘ulūm al-din, meanwhile the objective one is on social sciences. The combination between the two is called, in this paper, as an intersubjective pattern of religiosity. One of its distinctive features is its sensitivity towards and its ability to accommodate the presence of other communities whose rights are respected and guaranteed. [Kedamaian yang kekal dan abadi bagi semua pemeluk agama yang berbeda di berbagai aspek kehidupannya merupakan tujuan utama dari kemanusiaan. Artikel ini membahas beberapa metode dan pendekatan pendidikan agama pada masyarakat multikultural dewasa ini. Tiga pendekatan dalam pengkajian agama yang dogmatis, kritis dan etis akan dielaborasi secara simultan. Satu pendekatan tidak bisa berdiri sendiri dan menegasikan dua yang lain karena implikasinya dalam kehidupan masyarakat yang multireligius. Selain dalam perspektif keagamaan dan keislaman, artikel ini akan mengelaborasi persoalan di atas dengan pendekatan filosofis: subjektif, objektif, dan intersubjektif. Pendekatan subjektif umumnya didasarkan pada ulūm ad-dīn, sedangkan pendekatan objektif didasarkan pada ilmu-ilmu sosial. Perpaduan antara keduanya, dalam artikel ini, disebut dengan pola keagamaan yang intersubjektif. Salah satu kekhasan pola yang disebut terakhir ini adalah sensitifitasnya terhadap kehadiran kelompok lain dan kemampuannya mengakomodasi kelompok lain tersebut sebagai pemegang hak-hak yang harus pula dijamin dan dihormati.]
在任何地方的不同宗教信徒的生活中实现永恒的和平是人类的首要目的。本文将探讨当代多元文化社会中宗教教育的方法和途径。三种方法来研究宗教:教条,批判和伦理将同时阐述。在多宗教社会的生活中,不能只依赖一种方法而忽视另外两种方法,而不考虑它们的影响和后果。除了宗教和伊斯兰研究的观点,我将阐述基于哲学概念的问题,即主观,客观和主体间性,以及。主观视角通常以ulūm al-din为基础,客观视角则以社会科学为基础。这两者的结合在本文中被称为宗教信仰的主体间性模式。它的一个显著特点是对其权利得到尊重和保障的其他社区的存在具有敏感性和容纳能力。[Kedamaian yang kekal dan abadi bagi semua pemeluk agama yang berbeda di berbagai]说kehidupannya merupakan tujuan utama dari kemanusian。Artikel ini成员beberapa mede dan pendekatan pendidikan agama pada masyarakat多元文化dewasa ini。Tiga pendekatan dalam pengkajian agama yang dogmatis, kritis danetis akan didetailasi secara simultan。这是一种多宗教的宗教,是一种多宗教的宗教。Selain dalam perspektif keagamaan an keysysan, artikel ini akan mengeladean,个人的数据和独立的数据:主体,客体,和主体间。Pendekatan subject subject umumnya didasarkan pada ulūm and -d . n, sedangkan Pendekatan object jektif didasarkan pada ilmu-ilmu social。Perpaduan antara keduanya, dalam artikel ini, disebut dengan pola keagamaan yang intersubject。[qh] [Salah satu kekhasan pola yang disebut terakhir ini adalah sensitifitasnya terhadap kehadiran kelompok lain dan kemampuannya mengakomodasi kelompok lain teresbut sebagai pemanghak -hak yang harus pula dijamin dan dihormati]