Domestication and Formulation of Rhizopodopsis Javensis as Tempeh Starter

G. Rahayu, Efriwati Efriwati, S. Veronica
{"title":"Domestication and Formulation of Rhizopodopsis Javensis as Tempeh Starter","authors":"G. Rahayu, Efriwati Efriwati, S. Veronica","doi":"10.5454/mi.15.3.1","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT \nDomestication of wild fungal strains involved in the manufacture of traditional fermented foods often occurs spontaneously. Rhizopodopsis javensis (Rh. javensis) is taxonomically close to Rhizopus. The wild strain Rhizopodopsis javensis has found in cool climates can be developed as a starter in tempeh production in temperate regions. Before formulating it as a tempeh starter, a wild strain of Rh. javensis needs to be domesticated in human-made niches. A wild strain of Rh. javensis was domesticated by subculture using rice flour media at optimum growth temperature and carried out every five days. The spore's density and viability and the starter's water content were used to determine its quality. The results showed that Rh. javensis grew optimally at 22 ℃. With seven-time subcultures using rice flour media, the domestication process did not change the Rh. javensis growth rate and colony appearance. The growth rate of Rh. javensis is relatively the same as that of commercial tempeh starter and pure R. microsporus var. oligosporus, at each optimal growth temperature. In the rice flour media as a carrier, Rh. javensis produces spore's density that is relatively the same as that of commercial tempeh starter but with lower spore's viability and higher water content. Therefore, Rh. javensis cannot be used as a starter to produce tempeh in the temperate region. The carrier material and drying processes still need to be modified to increase spore viability and improve the overall quality, including the starter's lifespan. \nKeywords: food fermentation, Rhizopus microsporus var. oligosporus, spore's viability, starter quality, wild strain \nABSTRAK \nDomestikasi galur liar kapang yang terlibat dalam dalam pembuatan makanan fermentasi tradisional, sering terjadi secara spontan. Rhizopodopsis javensis (Rh. javensis) merupakan salah satu galur liar kapang yang memiliki hubungan taksonomi dekat dengan Rhizopus. Strain liar ini ditemukan di daerah beriklim sejuk, sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai starter tempe untuk produksi di daerah beriklim sedang. Untuk mendapatkan kultur yang tumbuh subur di relung (niches) buatan manusia, strain liar Rh. javensis perlu didomestikasi terlebih dahulu. Penelitian ini bertujuan untuk mendomestikasi strain Rh. javensis liar yang dilanjutkan dengan memformulasikannya sebagai starter tempe. Domestikasi dilakukan dengan menumbuhkan strain liar Rh. javensis pada media tepung beras pada suhu pertumbuhan optimum dan diulangi setiap lima hari. Kerapatan dan viabilitas spora, serta kadar air starter digunakan sebagai penilaian keberhasilan starter. Hasil penelitian menemukan Rh. javensis tumbuh optimal pada suhu 22 ℃. Domestikasi dengan cara subkultur koloni Rh. javensis pada media tepung beras selama 7 kali tidak mengubah kecepatan pertumbuhan Rh. javensis dan penampakan koloni. Laju pertumbuhan Rh. javensis relatif sama dengan laju pertumbuhan starter tempe komersial dan R. microsporus var. oligosporus murni, pada suhu optimum pertumbuhan masing-masing. Formulasi tepung beras sebagai media pembawa starter Rh. javensis, menghasilkan kerapatan spora yang relatif sama dengan starter tempe komersial, namun viabilitas sporanya rendah dan kadar airnya tinggi. Starter Rh. javensis belum dapat digunakan untuk membuat tempe. Substrat dan proses pengeringan masih perlu dimodifikasi untuk meningkatkan viabilitas spora dan kualitas starter tempe secara keseluruhan, termasuk umur simpan starter. \nKeywords: fermentasi makanan, kualitas starter, Rhizopus microsporus var. oligosporus, strain liar, viabilitas spora","PeriodicalId":18546,"journal":{"name":"Microbiology Indonesia","volume":"58 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Microbiology Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.5454/mi.15.3.1","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

ABSTRACT Domestication of wild fungal strains involved in the manufacture of traditional fermented foods often occurs spontaneously. Rhizopodopsis javensis (Rh. javensis) is taxonomically close to Rhizopus. The wild strain Rhizopodopsis javensis has found in cool climates can be developed as a starter in tempeh production in temperate regions. Before formulating it as a tempeh starter, a wild strain of Rh. javensis needs to be domesticated in human-made niches. A wild strain of Rh. javensis was domesticated by subculture using rice flour media at optimum growth temperature and carried out every five days. The spore's density and viability and the starter's water content were used to determine its quality. The results showed that Rh. javensis grew optimally at 22 ℃. With seven-time subcultures using rice flour media, the domestication process did not change the Rh. javensis growth rate and colony appearance. The growth rate of Rh. javensis is relatively the same as that of commercial tempeh starter and pure R. microsporus var. oligosporus, at each optimal growth temperature. In the rice flour media as a carrier, Rh. javensis produces spore's density that is relatively the same as that of commercial tempeh starter but with lower spore's viability and higher water content. Therefore, Rh. javensis cannot be used as a starter to produce tempeh in the temperate region. The carrier material and drying processes still need to be modified to increase spore viability and improve the overall quality, including the starter's lifespan. Keywords: food fermentation, Rhizopus microsporus var. oligosporus, spore's viability, starter quality, wild strain ABSTRAK Domestikasi galur liar kapang yang terlibat dalam dalam pembuatan makanan fermentasi tradisional, sering terjadi secara spontan. Rhizopodopsis javensis (Rh. javensis) merupakan salah satu galur liar kapang yang memiliki hubungan taksonomi dekat dengan Rhizopus. Strain liar ini ditemukan di daerah beriklim sejuk, sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai starter tempe untuk produksi di daerah beriklim sedang. Untuk mendapatkan kultur yang tumbuh subur di relung (niches) buatan manusia, strain liar Rh. javensis perlu didomestikasi terlebih dahulu. Penelitian ini bertujuan untuk mendomestikasi strain Rh. javensis liar yang dilanjutkan dengan memformulasikannya sebagai starter tempe. Domestikasi dilakukan dengan menumbuhkan strain liar Rh. javensis pada media tepung beras pada suhu pertumbuhan optimum dan diulangi setiap lima hari. Kerapatan dan viabilitas spora, serta kadar air starter digunakan sebagai penilaian keberhasilan starter. Hasil penelitian menemukan Rh. javensis tumbuh optimal pada suhu 22 ℃. Domestikasi dengan cara subkultur koloni Rh. javensis pada media tepung beras selama 7 kali tidak mengubah kecepatan pertumbuhan Rh. javensis dan penampakan koloni. Laju pertumbuhan Rh. javensis relatif sama dengan laju pertumbuhan starter tempe komersial dan R. microsporus var. oligosporus murni, pada suhu optimum pertumbuhan masing-masing. Formulasi tepung beras sebagai media pembawa starter Rh. javensis, menghasilkan kerapatan spora yang relatif sama dengan starter tempe komersial, namun viabilitas sporanya rendah dan kadar airnya tinggi. Starter Rh. javensis belum dapat digunakan untuk membuat tempe. Substrat dan proses pengeringan masih perlu dimodifikasi untuk meningkatkan viabilitas spora dan kualitas starter tempe secara keseluruhan, termasuk umur simpan starter. Keywords: fermentasi makanan, kualitas starter, Rhizopus microsporus var. oligosporus, strain liar, viabilitas spora
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
豆豉发酵剂javopodopsis的驯化及配方研究
参与传统发酵食品生产的野生真菌菌株的驯化往往是自发发生的。爪哇根opoopsis javensis (Rh。javensis)在分类上接近根霉。在寒冷气候中发现的野生菌株javopodopsis可以作为温带地区豆豉生产的发酵剂。在将其作为豆豉发酵剂之前,一种野生的Rh菌株。爪哇需要在人为的生态位中驯化。一种野生的Rh。在适宜的生长温度下,采用米粉培养基进行继代驯化,每隔5天进行一次。用孢子密度、活力和发酵剂含水量测定其质量。结果表明:Rh。爪哇在22℃下生长最佳。在使用米粉培养基进行的7次传代培养中,驯化过程没有改变Rh。爪哇的生长速度和菌落外观。Rh的生长速率。在各个最佳生长温度下,爪哇菌的生长与商品豆豉发酵剂和纯小孢子菌变种寡孢子菌的生长相对相同。以米粉介质为载体,Rh。Javensis产生的孢子密度与商品豆豉发酵剂相对相同,但孢子活力较低,含水量较高。因此,Rh。在温带地区,爪哇不能用作生产豆豉的发酵剂。载体材料和干燥过程仍然需要改进,以增加孢子活力和提高整体质量,包括发酵剂的寿命。关键词:食品发酵,小孢子根霉,孢子活力,发酵剂质量,野生菌种爪哇根opoopsis javensis (Rh。根霉,根霉,根霉,根霉。菌株diemukan di daerah beriklim sejuk, sehinga berpotensi untuk dikembangkan sebagai发酵剂tempe untuk产品duksi di daerah beriklim sejuk。Untuk mendapatkan culture yang tumbuh subbur di relung(壁龛)buatan manusia, strain liar Rh。爪哇石竹(perlu didomestikasi terlebih dahulu)。Rh. Penelitian ini bertujuan untuk mendomestikasi菌株。爪哇植物杨dilanjutkan dengan memformulasikannya sebagai starter teme。家蝇属白屈菌属。爪哇植物媒材tepung beras pada suhu pertumbuhan最佳丹迪兰吉设置利马哈里。Kerapatan dan viabilitas spora, serta kadar air starter digunakan sebagai penilaian keberhasilan starter。Hasil penelitian menemukan Rh。爪哇最适生长于苏湖22℃。家属语:家属语:家属语爪哇植物媒介tepung beras selama 7 kali tidak mengubba keepatan pertumbuhan Rh。Javensis Dan penampakan koloni。Laju pertumbuhan Rh。小孢子菌、小孢子菌、少孢子菌、苏胡菌的最佳发酵。配方:tepung beras sebagai media pembawa starter Rh。Javensis, menghasilkan kerapatan spora Yang的亲戚sama dengan的发酵剂,namun viabilitas sporanya rendah Dan kadar airnya tinggi。起动器Rh。爪哇人的生活习性。基材制备了一种新的发酵剂,可用于发酵、发酵、发酵、发酵、发酵、发酵、发酵等。关键词:马卡南发酵剂;小孢子根霉;寡孢子根霉
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Antibacterial Activity of Ethanol Extract of Portulaca oleracea L. Herb from Various Extraction Methods Against Salmonella typhimurium Relationship and structural diversity of bacterial manganese superoxide dismutases and the strategy for its application in therapy and cosmetics Anti Fungal Activity of Chitinolytic Bacteria Lysinibacillus fusiformis and Brevibacillus reuszeri Against The Fungal Pathogens Rhizoctonia solani and Fusarium oxysporum Antibacterial and Antioxidant Activities of Ginger Essential Oils Comparison of N-acetyl-L-cysteine-sodium hydroxide and Modified Petroff’s Decontamination Methods for Mycobacterium tuberculosis Culture
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1