Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Bawah Tiga Tahun (Batita/Toddler) di Posyandu Anggrek Merah RW 08 Cilolohan Kelurahan Kahuripan Kota Tasikmalaya

Fitri Meilani, A. Musthofa
{"title":"Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Bawah Tiga Tahun (Batita/Toddler) di Posyandu Anggrek Merah RW 08 Cilolohan Kelurahan Kahuripan Kota Tasikmalaya","authors":"Fitri Meilani, A. Musthofa","doi":"10.38037/JSM.V15I1.168","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Secara statistik sekitar 3% anak usia 1-3 tahun di Indonesia tidak bisa mencapai perkembangan motorik halusnyanya tepat waktu. Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perkembangan motorik halus pada anak batita di Posyandu Anggrek Merah RW 08 Cilolohan Kelurahan Kahuripan Kota Tasikmalaya. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan penelitian analitik observasional dan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian adalah anak batita dengan jumlah 48 anak. Teknik sampling yang digunakan yaitu Total Sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan format Denver II. Hasil penelitian menunjukkan ibu-ibu dari batita memiliki riwayat pendidikan rendah (SD-SMP) 47,92%, responden batita laki-laki 52,1%, perempuan 47,9%, riwayat tidak ASI Ekslusif 54,2%, status gizi batita normal 91,7%, pola asuh positif 68,8%, batita stimulasi baik maupun stimulasi buruk 50%, dan batita dengan perkembangan motorik halus normal 95,8%.  Hasil analisa uji Chi-Square didapatkan faktor yang berhubungan dengan perkembangan motorik halus anak batita yaitu faktor status gizi (p=0.015<0.05). Sedangkan antara faktor pendidikan ibu, jenis kelamin anak, pemberian ASI Ekslusif, pola asuh orang tua dan stimulasi tidak ada hubungan dengan perkembangan motorik halus pada anak batita. Posyandu diharapkan dapat melakukan pendidikan kesehatan terhadap ibu mengenai pentingnya pemantauan perkembangan motorik anak dan meningkatkan pelayanan kesehatan optimal dalam pemulihan status gizi anak batita sehingga perkembangan motorik halus anak dapat berkembang sesuai tahapan usianya.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"56 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sehat Masada","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.38037/JSM.V15I1.168","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Secara statistik sekitar 3% anak usia 1-3 tahun di Indonesia tidak bisa mencapai perkembangan motorik halusnyanya tepat waktu. Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perkembangan motorik halus pada anak batita di Posyandu Anggrek Merah RW 08 Cilolohan Kelurahan Kahuripan Kota Tasikmalaya. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan penelitian analitik observasional dan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian adalah anak batita dengan jumlah 48 anak. Teknik sampling yang digunakan yaitu Total Sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan format Denver II. Hasil penelitian menunjukkan ibu-ibu dari batita memiliki riwayat pendidikan rendah (SD-SMP) 47,92%, responden batita laki-laki 52,1%, perempuan 47,9%, riwayat tidak ASI Ekslusif 54,2%, status gizi batita normal 91,7%, pola asuh positif 68,8%, batita stimulasi baik maupun stimulasi buruk 50%, dan batita dengan perkembangan motorik halus normal 95,8%.  Hasil analisa uji Chi-Square didapatkan faktor yang berhubungan dengan perkembangan motorik halus anak batita yaitu faktor status gizi (p=0.015<0.05). Sedangkan antara faktor pendidikan ibu, jenis kelamin anak, pemberian ASI Ekslusif, pola asuh orang tua dan stimulasi tidak ada hubungan dengan perkembangan motorik halus pada anak batita. Posyandu diharapkan dapat melakukan pendidikan kesehatan terhadap ibu mengenai pentingnya pemantauan perkembangan motorik anak dan meningkatkan pelayanan kesehatan optimal dalam pemulihan status gizi anak batita sehingga perkembangan motorik halus anak dapat berkembang sesuai tahapan usianya.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
据统计,印度尼西亚约有3%的1-3岁儿童无法及时完成halusny运动发育。这项研究旨在分析波尚杜红兰(Posyandu red RW RW 08 Cilolohan)“塔斯克马来亚”市巴塔塔基亚儿童的精细运动发育相关因素。一种定量描述性研究与分析分析研究和跨部门方法方法。研究人口为48名儿童的蝙蝠女。采用的采样技术是总抽样。研究工具使用问卷调查和丹佛ll格式。研究表明,batita的母亲有低学历,男性受访者52.1%,女性47.9%,非专利母乳喂养史54.2%,正常营养状况91.7%来自chi square的测试分析发现,与batita儿童的精细运动发育有关的营养状况因素(p= 015<0.05)。然而,母亲教育、孩子的性别、独家母乳喂养、父母教养和刺激与巴塔孩子的精细运动发展没有关系。Posyandu被期望对母亲进行健康教育,教她监控儿童运动发展的重要性,并提高巴士塔儿童营养状况恢复的最佳健康服务,这样孩子的精细运动发展就能随着年龄的增长而发展。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
PENGETAHUAN SISWA-SISWI TENTANG METODE 20-20-20 PADA SAAT MENGGUNAKAN GADGET RESPONSIBILITAS PELAYANAN KEGIATAN PEKAN IMUNISASI NASIONAL DI PUSKESMAS CILENGKRANG DALAM PERSPEKTIF GOOD GOVERNANCE SEBAGAI UPAYA ERADIKASI POLIO HUBUNGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU POSTPARTUM DI PMB BIDAN A KABUPATEN CIANJUR PEMERIKSAAN REFRAKSI SUBYEKTIF PADA PENDERITA ASTIGMATISMUS MYOPICUS DENGAN METODE FOGGING DI OPTIK PRO UNGARAN HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL KB PIL DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PMB BD W KABUPATEN SUMEDANG
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1