PENGARUH SENAM LANSIA DALAM PENINGKATAN FUNGSI KOGNITIF KELOMPOK LANSIA DI BALAI PELAYANAN PENYANTUNAN LANJUT USIA (BPPLU) BENGKULU

S. Pardosi, Derison Marsinova
{"title":"PENGARUH SENAM LANSIA DALAM PENINGKATAN FUNGSI KOGNITIF KELOMPOK LANSIA DI BALAI PELAYANAN PENYANTUNAN LANJUT USIA (BPPLU) BENGKULU","authors":"S. Pardosi, Derison Marsinova","doi":"10.33088/jmk.v14i2.701","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pembangunan nasional di segala bidang yang selama ini telah dilaksanakan oleh pemerintah, telah mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara umum  antara lain dapat dilihat dari menurunnya  angka  kematian  ibu dan bayi serta  meningkatnya  angka  umur  harapan  hidup.  Berdsarkan Susenas tahun 2014 jumlah lansia di Indonesia mencapai 20,24 juta jiwa setara dengan 8.03% dari jumlah penduduk Indonesia. Jumlah lansia perempuan lebih banyak daripada laki-laki, 10,77 juta lansia dibandingkan dengan 9,47 juta laki-laki dan diproyeksikan pada tahun 2020 akan meningkat sebesar 11,34%  (BPS, 2014). \nPemberian latihan olahraga pada usia lanjut dimulai dengan intensitas dan waktu yang ringan kemudian meningkat secara pelahan-lahan serta tidak bersifat kompetitif/ bertanding. Latihan olahraga bagi manula mempunyai manfaat besar karena dapat meningkatkan kemampuan aerobik yaitu akan meningkatkan aliran dan  volume  pasokan  darah  yang  membawa   oksigen  ke  organ-organ  tubuh terutama ke organ otak. Hal ini didukung oleh penelitian selama 10 tahun pada pria usia lanjut berdasarkan data dari Finlandia, Italia dan Belanda oleh B.M. Van Gelder   dan   kawan-kawan   (2004)   tentang   hubungan   aktifitas   fisik   dengan penurunan    kognitif.    Penelitian    tersebut   menyimpulkan    bahwa   penurunan intensitas dan durasi aktifitas akan mempercepat proses penurunan fungsi kognitif. \nJenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pre eksperiment dengan rancangan penelitian yang   digunakan one group   pre   and post test. yaitu sampel pada penelitian ini diobservasi terlebih dahulu sebelum diberi perlakuan, kondisi setelah diberikan perlakuan sampel. Analisis dilakukan dengan univariat dan analisis bivariat. Sebelum uji statistik, dilakukan terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dengan uji Kolmogorof Smirnov yang dikumpulkan kemudian di tentukan uji statistik yang akan dilakukan  dengan uji Wilcoxon bertujuan untuk mengetahui dampak dari perlakuan terhadap nilai MMSE setelah senam lansia dengan tingkat kepercayaan  95% atau nilai α = 0,05. \nHasil penelitian menunjukan bahwa responden lansia menurut tingkat pendidikan sebanyak 16 orang atau  80%  dengan tingkat pendidikan SD, dan menurut umur minimal 60 tahun dan maksimal 84 tahun nilai mean MMSE untuk pre senam lansia sebesar 21,70 dan nilai mean MMSE untuk post senam lansia sebesar 25,35, terjadi peningkatan nilai mean sebesar 3,65. Nilai p value 0,001 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh senam lansia terhadap peningkatan kognitif lansia","PeriodicalId":17791,"journal":{"name":"Jurnal Media Analis Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Media Analis Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33088/jmk.v14i2.701","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Pembangunan nasional di segala bidang yang selama ini telah dilaksanakan oleh pemerintah, telah mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara umum  antara lain dapat dilihat dari menurunnya  angka  kematian  ibu dan bayi serta  meningkatnya  angka  umur  harapan  hidup.  Berdsarkan Susenas tahun 2014 jumlah lansia di Indonesia mencapai 20,24 juta jiwa setara dengan 8.03% dari jumlah penduduk Indonesia. Jumlah lansia perempuan lebih banyak daripada laki-laki, 10,77 juta lansia dibandingkan dengan 9,47 juta laki-laki dan diproyeksikan pada tahun 2020 akan meningkat sebesar 11,34%  (BPS, 2014). Pemberian latihan olahraga pada usia lanjut dimulai dengan intensitas dan waktu yang ringan kemudian meningkat secara pelahan-lahan serta tidak bersifat kompetitif/ bertanding. Latihan olahraga bagi manula mempunyai manfaat besar karena dapat meningkatkan kemampuan aerobik yaitu akan meningkatkan aliran dan  volume  pasokan  darah  yang  membawa   oksigen  ke  organ-organ  tubuh terutama ke organ otak. Hal ini didukung oleh penelitian selama 10 tahun pada pria usia lanjut berdasarkan data dari Finlandia, Italia dan Belanda oleh B.M. Van Gelder   dan   kawan-kawan   (2004)   tentang   hubungan   aktifitas   fisik   dengan penurunan    kognitif.    Penelitian    tersebut   menyimpulkan    bahwa   penurunan intensitas dan durasi aktifitas akan mempercepat proses penurunan fungsi kognitif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pre eksperiment dengan rancangan penelitian yang   digunakan one group   pre   and post test. yaitu sampel pada penelitian ini diobservasi terlebih dahulu sebelum diberi perlakuan, kondisi setelah diberikan perlakuan sampel. Analisis dilakukan dengan univariat dan analisis bivariat. Sebelum uji statistik, dilakukan terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dengan uji Kolmogorof Smirnov yang dikumpulkan kemudian di tentukan uji statistik yang akan dilakukan  dengan uji Wilcoxon bertujuan untuk mengetahui dampak dari perlakuan terhadap nilai MMSE setelah senam lansia dengan tingkat kepercayaan  95% atau nilai α = 0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa responden lansia menurut tingkat pendidikan sebanyak 16 orang atau  80%  dengan tingkat pendidikan SD, dan menurut umur minimal 60 tahun dan maksimal 84 tahun nilai mean MMSE untuk pre senam lansia sebesar 21,70 dan nilai mean MMSE untuk post senam lansia sebesar 25,35, terjadi peningkatan nilai mean sebesar 3,65. Nilai p value 0,001 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh senam lansia terhadap peningkatan kognitif lansia
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
在班古鲁高龄服务大厅(BPPLU),老年体操对老年人群体认知功能的影响
各国政府在各个领域开展的国家发展,在很大程度上提高了公共卫生水平,从降低孕产妇死亡率和预期寿命上升中看到了这一点。2014年,印尼的老年人口达到2024万,总计为83%。预计到2020年,女性的数量将增加11.34% (BPS, 2014)。在老年接受训练时,运动的强度和时间较轻,然后逐渐增加,没有竞争性。老年人的锻炼有很大的好处,因为它可以增加健美性,也就是说,它可以增加血液输送氧气到身体器官尤其是大脑器官的流动和体积。这一点得到了来自芬兰、意大利和荷兰的10年老年男性研究的支持。研究得出结论,强度和持续时间的降低将加速认知功能的下降。本研究采用的研究类型为试验前一组使用的研究设计。本研究的样本在接受治疗前,也就是样本治疗后的情况,都是观察到的。分析是用单变量和双变量分析进行的。测试统计,做先常态之前收集的斯米尔诺夫Kolmogorof测试数据,然后在指定测试的数据会通过Wilcoxon旨在探讨后对待MMSE价值的影响价值的95%的信任水平或为年长的体操α= 0。05。年长的研究结果显示,受访者根据教育水平多达16人或80%的小学教育水平,根据至少60岁,最多价值84年贱的MMSE pre体操老年人21.70和价值大小的平均值为邮报MMSE体操25,35的老年人,发生大小的平均值为3,65价值的增加。p值价值0.001 < 0.05可以得出结论,老年人的体操对提高他们的认知能力有影响
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
PENGARUH PEMBERIAN COOKIES DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG TEMPE DAN KACANG MERAH TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA GIZI KURANG STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DI MI DARUSSALAM KOTA BENGKULU Pola Konsumsi Makanan Sumber Asam Lemak Trans pada mahasiswa PTS Kota Bengkulu di Era Pandemi Covid 19 Assessment of the Cytotoxic Effects of Dimethyl Sulfoxide (DMSO) on MCF-7 and HeLa Cell Line GAMBARAN AKTIVITAS ENZIM Aspartat aminotransferase (AST) PADA PEROKOK AKTIF 10-15 TAHUN DI WILAYAH KECAMATAN KAMPUNG MELAYU KOTA BENGKULU
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1