{"title":"Pendidikan Karakter: Analisis Pemikiran Ibnu Miskawaih","authors":"Harpan Reski Mulia","doi":"10.32939/TARBAWI.V15I1.341","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT. Character Building is so important to discuss after the moral crisis that has happened a lot lately. In addition to, Indonesia lacks figures who can be used as a role model. That done because many public figures commited the crimes such as corruption, collusion, prostitution, and so on. Ibnu Miskawaih is one of the Islamic philosophers who touches on the concept of character education in his book tahzib al-akhlak wa tahir al-a'raf. By literature studies, this paper attempts to describe the concept of character education offered by Ibnu Maskawaih, namely The Golden (The Doctrin of The Mean). He stated that human character is built from four foundations, namely restraint, courage, wisdom, and justice. Ibnu Miskawaih views education as a means of instilling noble character, humanizing humans, individual socialization, and instilling shame. So, the thought of Ibn Miskawaih is suitable for this era of morality crisis like today. \nABSTRAK. Pendidikan Karakter merupakan hal yang sangat penting untuk dibahas mengingat krisis moral marak yang terjadi belakangan ini. Selain itu, Indonesia juga kekurangan tokoh-tokoh yang dapat dijadikan teladan. Hal ini disebabkan para figure pablik sekarang banyak yang melakukan kriminalitas seperti korupsi, kolusi, prostitusi, dan lain sebagainya. Ibnu Miskawaih adalah salah satu tokoh filsafat Islam yang menyentuh konsep tentang pendidikan karakter dalam bukunya tahzib al-akhlak wa tahir al-a’raf. Dengan menggunakan studi literature, tulisan ini berusaha untuk memaparkan konsep pendidikan karakter yang ditawarkan oleh Ibnu Maskawaih yang dikenal dengan jalan tengah. Ia mengungkapkan bahwa karakter manusia terbangun dari empat landasan yaitu menahan diri, keberanian, kebijaksanaan, dan keadilan. Ibnu Miskawaih memandang pendidikan sebagai sarana menanamkan akhlak mulia, memanusiakan manusia, sosialisasi individu, dan menanamkan rasa malu. Sehingga, pemikiran ibnu Miskawaih ini sangat cocok digunakan di era krisis moralitas seperti sekarang ini. \n ","PeriodicalId":33712,"journal":{"name":"Tarbawi","volume":"299 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"9","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tarbawi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32939/TARBAWI.V15I1.341","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 9
Abstract
ABSTRACT. Character Building is so important to discuss after the moral crisis that has happened a lot lately. In addition to, Indonesia lacks figures who can be used as a role model. That done because many public figures commited the crimes such as corruption, collusion, prostitution, and so on. Ibnu Miskawaih is one of the Islamic philosophers who touches on the concept of character education in his book tahzib al-akhlak wa tahir al-a'raf. By literature studies, this paper attempts to describe the concept of character education offered by Ibnu Maskawaih, namely The Golden (The Doctrin of The Mean). He stated that human character is built from four foundations, namely restraint, courage, wisdom, and justice. Ibnu Miskawaih views education as a means of instilling noble character, humanizing humans, individual socialization, and instilling shame. So, the thought of Ibn Miskawaih is suitable for this era of morality crisis like today.
ABSTRAK. Pendidikan Karakter merupakan hal yang sangat penting untuk dibahas mengingat krisis moral marak yang terjadi belakangan ini. Selain itu, Indonesia juga kekurangan tokoh-tokoh yang dapat dijadikan teladan. Hal ini disebabkan para figure pablik sekarang banyak yang melakukan kriminalitas seperti korupsi, kolusi, prostitusi, dan lain sebagainya. Ibnu Miskawaih adalah salah satu tokoh filsafat Islam yang menyentuh konsep tentang pendidikan karakter dalam bukunya tahzib al-akhlak wa tahir al-a’raf. Dengan menggunakan studi literature, tulisan ini berusaha untuk memaparkan konsep pendidikan karakter yang ditawarkan oleh Ibnu Maskawaih yang dikenal dengan jalan tengah. Ia mengungkapkan bahwa karakter manusia terbangun dari empat landasan yaitu menahan diri, keberanian, kebijaksanaan, dan keadilan. Ibnu Miskawaih memandang pendidikan sebagai sarana menanamkan akhlak mulia, memanusiakan manusia, sosialisasi individu, dan menanamkan rasa malu. Sehingga, pemikiran ibnu Miskawaih ini sangat cocok digunakan di era krisis moralitas seperti sekarang ini.
摘要。在最近发生了很多道德危机之后,品格建设是非常重要的。此外,印尼缺乏可以作为榜样的人物。这是因为许多公众人物犯下了腐败、勾结、卖淫等罪行。伊布·米斯卡瓦伊是一位伊斯兰哲学家,他在他的著作《tahzib al-akhlak wa tahir al-a'raf》中提到了品格教育的概念。通过文献研究,本文试图描述伊布·马斯卡瓦伊提出的品格教育理念,即“中庸主义”。他说,人的性格是建立在四个基础上的,即克制、勇气、智慧和正义。伊布·米斯卡瓦伊认为教育是一种灌输高尚品格、使人人性化、个人社会化和灌输羞耻的手段。因此,伊本·米斯卡瓦伊的思想适用于像今天这样道德危机的时代。ABSTRAK。Pendidikan Karakter merupakan hal yang sangat penting untuk dibahas mengingat危机道德标记yang terjadi belakangan ini。Selain itu,印度尼西亚juga kekurangan tokoh-tokoh yang dapat dijadikan teladan。halini disebabkan para figure pablik sekarang banyak yang melakukan犯罪人,妓女,妓女,dan lainsebagainya。伊布·米斯卡瓦伊,阿达拉,阿达拉,阿达拉,阿达拉,阿达拉,阿达拉,阿达拉,阿达拉,阿达拉,阿达拉,阿达拉,阿达拉。邓干梦古纳坎学习文学,tuisan ini berusaha untuk memaparkan konsep pendidikan karakter yang ditawarkan oleh Ibnu Maskawaih yang dikenal dunan jalan tengah。Ia mengungkapkan bahwa karakter manusia terbangunn dari empat landasan yitu menahan diri, keberanian, kebijaksanaan, dan keadilan。Ibnu Miskawaih menandang pendidikan sebagai sarana menanamkan akhlak mulia, menanusiakan manusia, socialisisasi个人,dan menanamkan rasa malu。这句话的意思是:“我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,道德危机是我想说的。”