ENGLISH AS LINGUA FRANCA AND ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC): A PERSPECTIVE OF ISLAMIC ECONOMY FACULTY IN BUILDING STRONG MUSLIM STUDENTS IN IAIN BUKITTINGGI
{"title":"ENGLISH AS LINGUA FRANCA AND ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC): A PERSPECTIVE OF ISLAMIC ECONOMY FACULTY IN BUILDING STRONG MUSLIM STUDENTS IN IAIN BUKITTINGGI","authors":"W. Syafitri, Febria Sri Artika","doi":"10.30983/ISLAM_REALITAS.V5I1.1096","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Since English was declared as lingua franca and also because more foreign companies established in Indonesia, so mastering English is becoming one of the most important preparations for the Indonesian nation to face AEC (ASEAN Economic Community). This article aimed to explore about the importance of English for Moslem students in AEC preparation, Moslem students’ English competency for struggling AEC, and to see curriculum concern on fulfilling the need of Moslem students relate to AEC. This research was developed qualitatively. It was found that learning English is very crucial for Moslem students since AEC has started. However, their English competency has not been balanced with the need because IAIN Bukittinggi has just implemented English in two semesters only. It is not sufficient to meet the need of Islamic Economic human resources challenges AEC Semenjak bahasa Inggris dideklarasikan menjadi bahasa pengantar atau bahasa Lingua Franca dalam perdagangan bebas ASEAN, juga karena semakin banyaknya perusahaan asing berdiri di Indonesia setelah diberlakukannya pasar bebas, menyebabkan menguasai bahasa Inggris menjadi salah satu persiapan penting bagi bangsa Indonesia untuk menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Artikel ini bertujuan untuk mengupas tentang pentingnya bahasa Inggris dalam persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean. Tulisan ini juga bertujuan untuk melihat kemampuan bahasa Inggris mahasiswa Islam terkhusus di IAIN Bukittinggi serta ingin mengetahui apakah kurikulum yang diterapkan di IAIN Bukittinggi sudah memenuhi kebutuhan mahasiswa terkait persiapan mereka menyambut MEA. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa Inggris sangat penting bagi mahasiswa Muslim dalam menghadapi MEA. Namun kemampuan bahasa Inggris mereka belum untuk memenuhi tantangan MEA, hal ini disebabkan karena bahasa Inggris hanya dipelajari dalam dua semester selama perkuliahan Strata 1.","PeriodicalId":33314,"journal":{"name":"Islam Realitas Journal of Islamic Social Studies","volume":"129 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Islam Realitas Journal of Islamic Social Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30983/ISLAM_REALITAS.V5I1.1096","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Since English was declared as lingua franca and also because more foreign companies established in Indonesia, so mastering English is becoming one of the most important preparations for the Indonesian nation to face AEC (ASEAN Economic Community). This article aimed to explore about the importance of English for Moslem students in AEC preparation, Moslem students’ English competency for struggling AEC, and to see curriculum concern on fulfilling the need of Moslem students relate to AEC. This research was developed qualitatively. It was found that learning English is very crucial for Moslem students since AEC has started. However, their English competency has not been balanced with the need because IAIN Bukittinggi has just implemented English in two semesters only. It is not sufficient to meet the need of Islamic Economic human resources challenges AEC Semenjak bahasa Inggris dideklarasikan menjadi bahasa pengantar atau bahasa Lingua Franca dalam perdagangan bebas ASEAN, juga karena semakin banyaknya perusahaan asing berdiri di Indonesia setelah diberlakukannya pasar bebas, menyebabkan menguasai bahasa Inggris menjadi salah satu persiapan penting bagi bangsa Indonesia untuk menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Artikel ini bertujuan untuk mengupas tentang pentingnya bahasa Inggris dalam persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean. Tulisan ini juga bertujuan untuk melihat kemampuan bahasa Inggris mahasiswa Islam terkhusus di IAIN Bukittinggi serta ingin mengetahui apakah kurikulum yang diterapkan di IAIN Bukittinggi sudah memenuhi kebutuhan mahasiswa terkait persiapan mereka menyambut MEA. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa Inggris sangat penting bagi mahasiswa Muslim dalam menghadapi MEA. Namun kemampuan bahasa Inggris mereka belum untuk memenuhi tantangan MEA, hal ini disebabkan karena bahasa Inggris hanya dipelajari dalam dua semester selama perkuliahan Strata 1.
由于英语被宣布为通用语,也因为越来越多的外国公司在印度尼西亚建立,所以掌握英语正成为印度尼西亚民族面对AEC(东盟经济共同体)最重要的准备之一。本文旨在探讨英语对穆斯林学生在AEC准备中的重要性,穆斯林学生在AEC中的英语能力,以及满足穆斯林学生对AEC需求的课程关注。这项研究是定性的。自AEC开始以来,我们发现学习英语对穆斯林学生来说非常重要。然而,他们的英语能力并没有与需求相平衡,因为IAIN Bukittinggi只在两个学期中实施了英语。这不足以满足伊斯兰经济人力资源挑战的需要,AEC Semenjak bahasa Inggris dideklarasikan menjadi bahasa pengantar atau bahasa Lingua dalam perdagangan bebeas ASEAN, juga karena semakin banyaknya perusahaan berdiri di Indonesia, menyebabkan menjakanya salah satu perpening bagi bangsa Indonesia untuk menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)。东盟经济委员会主席,东盟经济委员会主席,东盟经济委员会主席。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思。Penelitian ini dilakukan dengan方法描述定性。达里hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa Inggris sangat penting bagi mahasiswa Muslim dalam menghadapi MEA。Namun kemampuan bahasa Inggris mereka belum untuk memenuhi tantangan MEA, hal ini disebabkan karena bahasa Inggris hanya dipelajari dalam dua学期selama perkuliahan地层1。