Penggunaan Metode Cerucuk Matras Beton (Cermaton) pada Untreated Zone Oprit Jembatan; Studi Kasus Jembatan Kelat Ruas Jalan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung
{"title":"Penggunaan Metode Cerucuk Matras Beton (Cermaton) pada Untreated Zone Oprit Jembatan; Studi Kasus Jembatan Kelat Ruas Jalan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung","authors":"Rizal Ayodya Hapsoro, D. Despa, Ratna Widyawati","doi":"10.23960/snip.v3i1.377","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tanah adalah pendukung pondasi bangunan, kondisi tanah yang kuat diperlukan untuk menahan dan meratakan beban. Tanah dengan daya dukung rendah tidak menguntungkan secara teknis apabila dibangun suatu konstruksi sehingga perlu dilakukan perbaikan sesuai kriteria konstruksi. Tanah pada proyek Tol Kayu Agung - Palembang - Betung pada umumnya berupa tanah kohesif lunak dengan tebal yang cukup dalam, memiliki daya dukung yang rendah, kurang stabil sehingga berisiko menimbulkan keruntuhan atau deformasi yang besar terhadap struktur / bangunan. Metode pelaksanaan yang simultan menyebabkan metode PVD vacuum tidak bisa berdekatan langsung dengan abutment struktur sehingga diperlukan penanganan khusus terhadap untreated zone atau daerah transisi. Area transisi perlu didesain agar penurunan area jembatan dan area transisi dapat terjadi sekecil mungkin agar kenyamanan berkendara masih bisa terpenuhi. Oleh karena itu metode alternatif untuk menghilangkan potensi penurunan jembatan sangat dibutuhkan. Metode perkuatan dengan pemasangan sistem cerucuk mini pile dan penggunaan matras beton di atasnya dipilih dengan pertimbangan biaya pekerjaan yang relatif lebih murah dengan hasil yang optimal. Berdasarkan perhitungan, hasil dari pemakaian cerucuk matras beton pada area oprit jembatan menghasilkan penurunan tanah sebesar 3 cm (batas ambang distorsi 3,2 cm) pada 10 tahun pembebanan lalu lintas.","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"275 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i1.377","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tanah adalah pendukung pondasi bangunan, kondisi tanah yang kuat diperlukan untuk menahan dan meratakan beban. Tanah dengan daya dukung rendah tidak menguntungkan secara teknis apabila dibangun suatu konstruksi sehingga perlu dilakukan perbaikan sesuai kriteria konstruksi. Tanah pada proyek Tol Kayu Agung - Palembang - Betung pada umumnya berupa tanah kohesif lunak dengan tebal yang cukup dalam, memiliki daya dukung yang rendah, kurang stabil sehingga berisiko menimbulkan keruntuhan atau deformasi yang besar terhadap struktur / bangunan. Metode pelaksanaan yang simultan menyebabkan metode PVD vacuum tidak bisa berdekatan langsung dengan abutment struktur sehingga diperlukan penanganan khusus terhadap untreated zone atau daerah transisi. Area transisi perlu didesain agar penurunan area jembatan dan area transisi dapat terjadi sekecil mungkin agar kenyamanan berkendara masih bisa terpenuhi. Oleh karena itu metode alternatif untuk menghilangkan potensi penurunan jembatan sangat dibutuhkan. Metode perkuatan dengan pemasangan sistem cerucuk mini pile dan penggunaan matras beton di atasnya dipilih dengan pertimbangan biaya pekerjaan yang relatif lebih murah dengan hasil yang optimal. Berdasarkan perhitungan, hasil dari pemakaian cerucuk matras beton pada area oprit jembatan menghasilkan penurunan tanah sebesar 3 cm (batas ambang distorsi 3,2 cm) pada 10 tahun pembebanan lalu lintas.