RETRACTED: Isolasi dan Seleksi Enzimatis Bakteri Selulolitik Dari Limbah Media Tanam Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Berbahan Serbuk Gergaji Kayu Karet (hevea brasiliensismuell. Arg)
{"title":"RETRACTED: Isolasi dan Seleksi Enzimatis Bakteri Selulolitik Dari Limbah Media Tanam Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Berbahan Serbuk Gergaji Kayu Karet (hevea brasiliensismuell. Arg)","authors":"Marlina Kamelia, B. Anggoro, Deffi Novitasari","doi":"10.24042/BIOSFER.V9I2.2382","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Jamur tiram putih termasuk dalam kelas Basidiomycetes yang banyak dibudidaya di Indonesia. Konsumsi terhadap jamur tiram putih ( Pleurotus ostreatus ) makin meningkat dikalangan masyarakat, sehingga menyisakan limbah berupa media bekas penanaman jamur. Media sisa budidaya jamur tiram sejauh ini belum banyak dimanfaakan dengan baik. Media pertumbuhan jamur disebut juga baglog akan berbahaya bagi lingkungan jika dibuang begitu saja. Pemanfaatan media sisa penanaman jamur tiram ini dapat digunakan untuk memproduksi gula pereduksi yang dihasilkan oleh aktivitas mikroorganisme yang melibatkan enzim selulase. Tujuan penelitian ini yakni melakukan isolasi dan seleksi secara enzimatis dari limbah media tanam jamur tiram putih berbahan serbuk gergaji kayu karet ( Hevea brasiliensis Muell. Arg). Dari hasil isolasi diperoleh 60 isolat bakteri yang berasal dari tiga jenis usia baglog yakni, 0, 2 dan 4 bulan. Isolat tersebut selanjutnya dikarakterisasi dengan screening pada media differensial CMC guna melihat aktivitas degradasi terhadap selulosa. Hasil screening diperoleh 23 isolat yang merupakan positif selulolitik ditandai dengan adanya zona bening yang terbentuk pada media CMC. Zona bening yang terbentuk merupakan indikasi aktivitas bakteri yang dapat mengunakan sumber karbon pada CMC dan mendegradasi komponen selulosa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa limbah media tanam jamur tiram putih berbahan kayu karet memiliki potensi selulolitik. Isolat yang mendominasi hasil pada penelitian ini memiliki bentuk undulate dengan tepi irreguler berwarna putih serta tekstur makrokopisnya yang licin. Sedangkan, hasil pengamatan mikrokopis menunjukkan bahwa bentuk sel coccus dengan jenis G rampositif mendominasi isolat bakteri.","PeriodicalId":33978,"journal":{"name":"Biosfer Jurnal Tadris Biologi","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Biosfer Jurnal Tadris Biologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24042/BIOSFER.V9I2.2382","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Jamur tiram putih termasuk dalam kelas Basidiomycetes yang banyak dibudidaya di Indonesia. Konsumsi terhadap jamur tiram putih ( Pleurotus ostreatus ) makin meningkat dikalangan masyarakat, sehingga menyisakan limbah berupa media bekas penanaman jamur. Media sisa budidaya jamur tiram sejauh ini belum banyak dimanfaakan dengan baik. Media pertumbuhan jamur disebut juga baglog akan berbahaya bagi lingkungan jika dibuang begitu saja. Pemanfaatan media sisa penanaman jamur tiram ini dapat digunakan untuk memproduksi gula pereduksi yang dihasilkan oleh aktivitas mikroorganisme yang melibatkan enzim selulase. Tujuan penelitian ini yakni melakukan isolasi dan seleksi secara enzimatis dari limbah media tanam jamur tiram putih berbahan serbuk gergaji kayu karet ( Hevea brasiliensis Muell. Arg). Dari hasil isolasi diperoleh 60 isolat bakteri yang berasal dari tiga jenis usia baglog yakni, 0, 2 dan 4 bulan. Isolat tersebut selanjutnya dikarakterisasi dengan screening pada media differensial CMC guna melihat aktivitas degradasi terhadap selulosa. Hasil screening diperoleh 23 isolat yang merupakan positif selulolitik ditandai dengan adanya zona bening yang terbentuk pada media CMC. Zona bening yang terbentuk merupakan indikasi aktivitas bakteri yang dapat mengunakan sumber karbon pada CMC dan mendegradasi komponen selulosa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa limbah media tanam jamur tiram putih berbahan kayu karet memiliki potensi selulolitik. Isolat yang mendominasi hasil pada penelitian ini memiliki bentuk undulate dengan tepi irreguler berwarna putih serta tekstur makrokopisnya yang licin. Sedangkan, hasil pengamatan mikrokopis menunjukkan bahwa bentuk sel coccus dengan jenis G rampositif mendominasi isolat bakteri.