{"title":"IDENTIFIKASI EKSPERIMENTAL VIBRASI PADA SISTEM TRANSMISI MESIN SLUDGE SEPARATOR","authors":"Prakarsa Ade Putra Surbakti, Muhammad Sabri","doi":"10.32734/dinamis.v9i1.7968","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam pabrik kelapa sawit (PKS) terdapat mesin sludge separator yang berfungsi sebagai pemisah lumpur (sludge) dan minyak kelapa sawit (palm oil). Kondisi kelayakan mesin sangat berpengaruh terhadap hasil pengolahan. Namun dengan besarnya putaran yang terjadi pada sistem transmisi, bowl disk dan komponen yang lain, sehingga membuat munculnya getaran yang terjadi pada mesin yang dapat mempengaruhi kondisi dan kinerja dari mesin tersebut. Oleh karena itu untuk perawatan secara prediktif penulis akan melakukan analisa getaran (vibrasi) yang terjadi pada sistem transmisi (worm gear) sludge separator dan menentukan kondisi mesin sludge separator berdasarkan analisa data vibrasi yang diukur dengan melakukan pengujian langsung ke pabrik kelapa sawit kebun adolina. Pengukuran dilakukan di 6 titik kritis dengan menggunakan vibration meter, dengan melakukan 3 aksis yaitu aksial, horizontal dan vertikal. Data getaran berupa kecepatan getaran dan di plot ke grafik menggunakan aplikasi exel untuk mendapatkan grafik time domain. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa amplitudo aksial terbesar terjadi pada pada titik 6 dengan kecepatan getaran 3,22 mm/s , amplitudo horizontal terbesar terjadi pada titik 5 dengan 5,54 mm/s dan amplitudo vertikal terbesar terjadi pada titik 5 dengan 5,72 mm/s. Displacement terbesar terjadi pada arah vertikal pada titik 6 sebesar 0,376 mm. Karakteristik kerusakan pada titik 1,2 belum terlihat karena pengukuran dilakukan pada putaran rendah. Sedangkan karakteristik kerusakan pada titik 3,4,5,6 adalah gejala Kelonggaran Mekanik. Tingkat keadaan yang sudah melampaui batas normal terdeteksi karena munculnya sinyal amplitudo tinggi pada arah horizontal dan vertikal sedangkan tidak muncul di arah aksial (ISO 10816, ISO 2372).","PeriodicalId":11432,"journal":{"name":"DINAMIS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"DINAMIS","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32734/dinamis.v9i1.7968","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Dalam pabrik kelapa sawit (PKS) terdapat mesin sludge separator yang berfungsi sebagai pemisah lumpur (sludge) dan minyak kelapa sawit (palm oil). Kondisi kelayakan mesin sangat berpengaruh terhadap hasil pengolahan. Namun dengan besarnya putaran yang terjadi pada sistem transmisi, bowl disk dan komponen yang lain, sehingga membuat munculnya getaran yang terjadi pada mesin yang dapat mempengaruhi kondisi dan kinerja dari mesin tersebut. Oleh karena itu untuk perawatan secara prediktif penulis akan melakukan analisa getaran (vibrasi) yang terjadi pada sistem transmisi (worm gear) sludge separator dan menentukan kondisi mesin sludge separator berdasarkan analisa data vibrasi yang diukur dengan melakukan pengujian langsung ke pabrik kelapa sawit kebun adolina. Pengukuran dilakukan di 6 titik kritis dengan menggunakan vibration meter, dengan melakukan 3 aksis yaitu aksial, horizontal dan vertikal. Data getaran berupa kecepatan getaran dan di plot ke grafik menggunakan aplikasi exel untuk mendapatkan grafik time domain. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa amplitudo aksial terbesar terjadi pada pada titik 6 dengan kecepatan getaran 3,22 mm/s , amplitudo horizontal terbesar terjadi pada titik 5 dengan 5,54 mm/s dan amplitudo vertikal terbesar terjadi pada titik 5 dengan 5,72 mm/s. Displacement terbesar terjadi pada arah vertikal pada titik 6 sebesar 0,376 mm. Karakteristik kerusakan pada titik 1,2 belum terlihat karena pengukuran dilakukan pada putaran rendah. Sedangkan karakteristik kerusakan pada titik 3,4,5,6 adalah gejala Kelonggaran Mekanik. Tingkat keadaan yang sudah melampaui batas normal terdeteksi karena munculnya sinyal amplitudo tinggi pada arah horizontal dan vertikal sedangkan tidak muncul di arah aksial (ISO 10816, ISO 2372).