{"title":"Komunikasi Keluarga dan Resiliensi pada Perempuan Korban Kekerasan Berbasis Gender Online","authors":"S. ., Tellys Corliana","doi":"10.46937/20202238826","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dunia maya ternyata bukan tempat yang aman bagi perempuan. Dalam dunia tersebut, perempuan banyak menjadi korban kekerasan berbasis gender online (KBGO). Penelitian ini bertujuan mengkaji tentang komunikasi keluarga, resiliensi, dan korban KBGO. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah lima orang. Kelima informan ini dipilih secara sengaja (purposive). Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan, wawancara mendalam, dan studi pustaka. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model Miles dan Huberman. Penelitian ini diadakan di Jabodetabek sejak Februari hingga Agustus 2021. Peneliti menemukan bahwa korban KBGO adalah para perempuan yang aktif di media sosial, baik Twitter, Facebook, dan Instagram. Tidak semua korban kekerasan mengetahui pelakunya, meski ada yang mengenali pelakunya adalah orang dekat, seperti teman satu komunitas dan mantan suami siri. Tidak semua korban berani mengisahkan masalahnya pada keluarga. Pola komunikasi keluarga ikut menentukan keterbukaan korban terhadap keluarganya. Demikian pula resiliensi korban dalam menghadapi kasus ini berkaitan erat dengan pola komunikasi keluarganya. Korban yang memiliki pola komunikasi konsensual memiliki resiliensi dan berhasil melewati kasusnya dengan baik. Meskipun demikian dukungan teman dapat membantu korban dalam mengatasi masalahnya.","PeriodicalId":32878,"journal":{"name":"Jurnal PIKOM Penelitian Komunikasi dan Pembangunan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal PIKOM Penelitian Komunikasi dan Pembangunan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46937/20202238826","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Dunia maya ternyata bukan tempat yang aman bagi perempuan. Dalam dunia tersebut, perempuan banyak menjadi korban kekerasan berbasis gender online (KBGO). Penelitian ini bertujuan mengkaji tentang komunikasi keluarga, resiliensi, dan korban KBGO. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah lima orang. Kelima informan ini dipilih secara sengaja (purposive). Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan, wawancara mendalam, dan studi pustaka. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model Miles dan Huberman. Penelitian ini diadakan di Jabodetabek sejak Februari hingga Agustus 2021. Peneliti menemukan bahwa korban KBGO adalah para perempuan yang aktif di media sosial, baik Twitter, Facebook, dan Instagram. Tidak semua korban kekerasan mengetahui pelakunya, meski ada yang mengenali pelakunya adalah orang dekat, seperti teman satu komunitas dan mantan suami siri. Tidak semua korban berani mengisahkan masalahnya pada keluarga. Pola komunikasi keluarga ikut menentukan keterbukaan korban terhadap keluarganya. Demikian pula resiliensi korban dalam menghadapi kasus ini berkaitan erat dengan pola komunikasi keluarganya. Korban yang memiliki pola komunikasi konsensual memiliki resiliensi dan berhasil melewati kasusnya dengan baik. Meskipun demikian dukungan teman dapat membantu korban dalam mengatasi masalahnya.