{"title":"ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 10 TANGERANG","authors":"Novitasari Novitasari, Hestu Wilujeng","doi":"10.31000/PRIMA.V2I2.461","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Tangerang. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data uji kemampuan pemecahan masalah matematika seperti tes tulis dan wawancara. Analisis data dilakukan berdasarkan hasil uji tulis dan wawancara, kemudian dilakukan teknik triangulasi untuk mendapatkan data penelitian yang valid. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kemampuan tinggi, baik laki-laki maupun perempuan mampu memahami masalahnya dengan baik, memiliki rencana pemecahan dan dapat menyelesaikan penyelesaian masalah sesuai dengan rencana dan dapat melakukan pengecekan ulang. Sedangkan siswa yang memiliki kemampuan menengah, baik laki-laki maupun perempuan hampir memiliki kemampuan yang sama dengan siswa yang memiliki kemampuan tinggi, bedanya hanya pada langkah-langkah untuk memecahkan masalah dan pengecekan ulang. Siswa yang memiliki kemampuan menengah kurang memahami perhitungan dalam jumlah operasi, jadi ada kesalahan dalam proses perhitungan yang hasilnya tidak benar dan dalam aspek pengecekan, siswa yang memiliki kemampuan menengah hanya memeriksa sebagian saja. Lain kasus siswa yang memiliki kemampuan rendah. Siswa yang memiliki kemampuan rendah, baik laki-laki maupun perempuan tidak bisa menyelesaikan masalah secara tuntas, karena belum mengetahui rencana penyelesaian yang belum matang, jadi tidak ada hasilnya. Sedangkan pada aspek pengecekan, siswa yang memiliki kemampuan rendah hanya melihat proses perhitungan, tidak mengecek hasilnya benar atau salah, karena siswa yang memiliki kemampuan rendah tidak ada hasilnya, sehingga mereka tidak mengecek hasil yang diperoleh.Kata Kunci: kemampuan pemecahan masalah","PeriodicalId":33718,"journal":{"name":"Prima Jurnal Pendidikan Matematika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"11","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prima Jurnal Pendidikan Matematika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31000/PRIMA.V2I2.461","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 11
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Tangerang. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data uji kemampuan pemecahan masalah matematika seperti tes tulis dan wawancara. Analisis data dilakukan berdasarkan hasil uji tulis dan wawancara, kemudian dilakukan teknik triangulasi untuk mendapatkan data penelitian yang valid. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kemampuan tinggi, baik laki-laki maupun perempuan mampu memahami masalahnya dengan baik, memiliki rencana pemecahan dan dapat menyelesaikan penyelesaian masalah sesuai dengan rencana dan dapat melakukan pengecekan ulang. Sedangkan siswa yang memiliki kemampuan menengah, baik laki-laki maupun perempuan hampir memiliki kemampuan yang sama dengan siswa yang memiliki kemampuan tinggi, bedanya hanya pada langkah-langkah untuk memecahkan masalah dan pengecekan ulang. Siswa yang memiliki kemampuan menengah kurang memahami perhitungan dalam jumlah operasi, jadi ada kesalahan dalam proses perhitungan yang hasilnya tidak benar dan dalam aspek pengecekan, siswa yang memiliki kemampuan menengah hanya memeriksa sebagian saja. Lain kasus siswa yang memiliki kemampuan rendah. Siswa yang memiliki kemampuan rendah, baik laki-laki maupun perempuan tidak bisa menyelesaikan masalah secara tuntas, karena belum mengetahui rencana penyelesaian yang belum matang, jadi tidak ada hasilnya. Sedangkan pada aspek pengecekan, siswa yang memiliki kemampuan rendah hanya melihat proses perhitungan, tidak mengecek hasilnya benar atau salah, karena siswa yang memiliki kemampuan rendah tidak ada hasilnya, sehingga mereka tidak mengecek hasil yang diperoleh.Kata Kunci: kemampuan pemecahan masalah